Taman Budaya Tegal
Taman Budaya Tegal | |
---|---|
Informasi | |
Berdiri | 2012 |
Pengelola | Pemerintah Kota Tegal |
Fasilitas | Sekretariat, Pendapa ageng, Pendapa alit, Teater arena, Ruang pameran, Ruang dokumentasi, Ruang studio (audio/video), Wisma seni, Aula (ruang rapat), Area parkir |
Alamat | Jl. Kol. Sugiono Kota Tegal |
Telpon | - |
- | |
Website | - |
Taman Budaya Tegal atau TBT adalah sebuah kompleks gedung bangunan milik Pemerintah Kota Tegal, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Gedung ini dibangun untuk keperluan penyediaan wahana apresiasi, pelatihan, pengembangan, pertunjukan seni, pameran, pendokumentasian karya-karya para seniman dan kegiatan. Area seluas 1 hektar yang berlokasi di Jalan Kolonel Sugiono Kota Tegal, ini diresmikan pada 19 Desember 2012 oleh Wali kota Tegal (saat itu), Ikmal Jaya, S.E., Ak.
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Denyut kesenian Kota Tegal, sejak era 1970, sudah menampakkan gairahnya. Teater RSPD, Teater Puber, dan Teater Massa Hisbuma merupakan kelompok seni yang paling meramaikan khasanah kesenian Kota Tegal hingga dasawarsa 1990-an. Tercatat pula, beberapa seniman/grup berskala nasional yang pernah berkunjung dan mementaskan karyanya seperti; WS Rendra, Bengkel Teater, Teater Lingkar, Teater Tetas, ADA Band, Kerispatih, Dewa 19, Ari Lasso, Ari Sutedja (pianis), Luluk Purwanto, dan masih banyak lagi. Selain itu, beberapa peneliti dari luar negeri juga pernah melakukan penelitiannya selama berbulan-bulan di Kota Tegal dalam rangka menyusun disertasi mereka yaitu Anton Lucas (penulis buku Peristiwa Tiga Daerah) dan Richard Curtis.[1] Meningkatnya volume kegiatan kesenian yang kurang diimbangi tersedianya tempat pertunjukan merupakan keprihatinan bagi kalangan seniman setempat. Sementara Gedung Kesenian Tegal yang ada saat itu kuranglah memadai untuk menyelenggarakan pertunjukan-pertunjukan, karena beberapa bagian bangunan telah rusak. Maka pada tahun 2009, sejumlah seniman bersama Dewan Kesenian Tegal, didampingi oleh staf dari Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan mengadakan studi banding ke Taman Budaya Jawa Tengah di Surakarta. Dan hasilnya, dengan mengusung spirit dari Taman Budaya Jawa Tengah, penyusunan usulan pembangunan gedung taman budaya pun disetujui oleh Pemkot Tegal. Selama kurun waktu 2010 sampai 2012 dibangunlah Taman Budaya Tegal dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp. 5 miliar.[2]
Pertunjukan yang sudah digelar
[sunting | sunting sumber]- Resital piano Golden Finger oleh Jelia dan Michael Gunadi Wijaya.[1]
- Semenjana Voice dalam peresmian Teater Arena TBT
- Teater RSPD dalam lakon Testimoni Drupadi.[3][4]
- Kusuma Budaya dalam peresmian Teater Arena TBT
- Seni ruparupa mahasiswa Unnes
- Teater Qi dan CressindO dalam drama musikal Rama Shinta.[5]
- Putu Wijaya, Agus R Sarjono, Iman Soleh, dan Joni Ariadinata dalam acara Sastrawan Bicara Siswa Bertanya (SBSB)
- Monolog Mbah Tohir (Sutradara Srimulat)
- Reunion 4E (Ebiet G. Ade, Emha Ainun Nadjib, Eko Tunas, dan E.H. Kartanegara) dalam launching buku kumpulan cerpen Tunas karya Eko Tunas.[6]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Yono Daryono. "Kutil, Kardinah, Dan Bu Sardjoe". Kompas.com. Diakses tanggal 27 Januari 2015.
- ^ "Kota Tegal Akan Bangun Taman Budaya". Tempo.co. Diakses tanggal 27 Januari 2015.
- ^ "Drama Testimoni Drupadi Dipentaskan". Tempo.co. Diakses tanggal 27 Januari 2015.
- ^ Pemprov Jateng. "Galery Foto Testimoni Drupadi". Pemprov Jateng. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-23. Diakses tanggal 27 Januari 2015.
- ^ "Pentas Drama Musikal". k99-news.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-26. Diakses tanggal 27 Januari 2015.
- ^ "Reuni 4E: Nostalgia Persahabatan Empat Dekade". Beritasatu.com. Diakses tanggal 27 Januari 2015.