Lompat ke isi

Kereta api Kuala Stabas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api Kuala Stabas
ka KUALA STABAS
TANJUNG KARANG ⇋ BATURAJA
Kereta api Kuala Stabas di Stasiun Labuhan Ratu, Januari 2022
Informasi umum
Jenis layananKereta api Jarak Menengah
StatusBeroperasi
Daerah operasiDivisi Regional IV Tanjungkarang
PendahuluKereta api Seminung, dan Kereta api Way Umpu
Mulai beroperasi
  • 11 Juni 2018 (awal pengoperasian Tanjungkarang-Baturaja)
  • 1 Desember 2019 (pengganti KA Way Umpu dan KA Seminung)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.000 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalTanjung Karang
Jumlah pemberhentian12
Stasiun akhirBaturaja
Jarak tempuh215 km
Waktu tempuh rerata5 Jam 10 menit (rata-rata)
Frekuensi perjalananDua kali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEkonomi premium
Layanan disabilitasAda
Pengaturan tempat duduk80 tempat duduk disusun 2–2. (Kelas premium) Sebanyak 40 kursi ke arah depan dan 40 ke arah belakang
kursi dapat direbahkan
Pengaturan tempat tidurTidak ada
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiTidak ada
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional70 s.d. 90 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI

Kereta api Kuala Stabas (atau dikenal juga sebagai Kereta api Kuala Stabas Premium) adalah layanan kereta api penumpang kelas ekonomi premium yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) milik Divre IV Tanjungkarang di Pulau Sumatra dengan relasi TanjungkarangBaturaja pp.

Rangkaian kereta api ini menggunakan rangkaian kereta ekonomi premium yang sebelumnya dioperasikan di Mantab Premium (Madiun–Pasar Senen pp). Nama kereta api ini diambil dari nama pelabuhan yang berada di wilayah Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Kereta api ini mulai beroperasi pada 11 Juni 2018 untuk mendukung Angkutan Lebaran 2018.[1] Awalnya kereta api ini hanya beroperasi satu kali pulang pergi dalam sehari dan hanya berhenti di stasiun tertentu saja, seperti Rejosari, Kotabumi, Blambangan Umpu dan Martapura. Namun, sejak Kereta api Seminung dan Way Umpu di segmen lintas Tanjungkarang–Kotabumi dihapuskan, maka sejak 1 Desember 2019 kereta api ini beroperasi dua kali perjalanan pulang pergi dalam sehari dan pada saat itu sempat berhenti di semua stasiun di segmen lintas tersebut, ditambah Stasiun Ketapang dan Stasiun Way Tuba.[2][3]

Mulai 10 Februari 2021, KA Kuala Stabas tidak berhenti/melintas langsung di Stasiun Gedungratu, Branti, Rengas, Blambangan Pagar, Kalibalangan, dan Candimas.

Rangkaian

Rangkaian kereta api ini terdiri dari satu kereta kelas eksekutif, empat hingga lima kereta kelas ekonomi premium, dan satu kereta makan dan pembangkit kelas ekonomi premium. Hanya kereta ekonomi premium yang diperuntukkan untuk penumpang umum, sedangkan kereta eksekutif dikhususkan untuk angkutan pegawai KAI. Apabila unit MP3 sedang bermasalah sehingga tidak siap dioperasikan, rangkaian kereta api ini menggunakan satu unit kereta makan dan pembangkit kelas bisnis sebagai gantinya. Rangkaian kereta api ini umumnya sering ditarik lokomotif CC201.

Insiden

Pada 18 Juli 2023 pukul 15:10 WIB, KA Kuala Stabas menabrak truk Fuso berisi tebu di perlintasan tanpa palang pintu di Kecamatan Blambangan Pagar, Lampung Utara. Kecelakaan ini menyebabkan lokomotif CC 201 83 42 anjlok dan mengalami kerusakan sehingga menyebabkan perjalanan kereta api sempat terganggu. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.[4][5]

Galeri

Referensi