Sukhoi Su-15
Tipe | Interseptor |
---|---|
Terbang perdana | 30 Mei 1962 |
Diperkenalkan | 1967 |
Pengguna utama | Uni Soviet |
Sukhoi Su-15 adalah pesawat jet pencegat asal Rusia yang dikeluarkan oleb Biro Sukhoi-OKB. Pesawat ini mulai berdinas pada tahun 1970-an yang merupakan mitra atau pelengkap pesawat tempur MiG-23 Flogger yang dikeluarkan oleh biro MiG (Mikoyan Guryevich). Pesawat ini cukup terkenal karena menembak jatuh pesawat sipil Boeing B-747 Korean Air 007 pada tahun 1983. Selain itu juga terlibat dalam pertempuran udara dalam Konflik Ethiopia dimana 9 pesawat hancur tertembak. Selain digunakan oleh negara-negara pecahan Uni Soviet, pesawat ini juga dioperasikan oleh sekutu-sekutunya.
Saat itu Uni Sovyet menduga pesawat B-747 Korean Air adalah pesawat mata-mata Amerika Serikat, Boeing RB-47 yang berdasarkan pantauan radar memang mirip dan sering beroperasi diwilayah dekat Vladivostok dan Pulau Sakhalin yang terlarang karena terdapat pangkalan nuklir dan militer rahasia. Menurut para pejabat militer dan kedirgantaraan Uni Sovyet saat itu, Pesawat B-747 Korean Air membawa peralatan spionase udara meskipun banyak para pejabat penerbangan internasional membantahnya. Berdasarkan perkiraan para pengamat penerbangan, Pesawat B-747 Korean air mengalami kesalahan peta navigasi pesawat sehinga melewati kawasan itu namun, kesalahan itu merupakan kesengajaan atau tidak , masih dipertentangkan.
Insiden Penembakan B 747 Korean Air Lines
Pada tahun 1983, Sebuah pesawat Boeing 747 Korean Air Lines (KAL) penerbangan 007 melintasi daerah yang sudah dinyatakan oleh militer Uni Soviet sebagai daerah terlarang untuk dilintasi oleh penerbangan sipil melalui notice to airman, ketika dalam perjalanan dari Anchorage ke Seoul. Belakangan diketahui bahwa pesawat KAL mengalami kesalahan navigasi yang masih diragukan kebenarannya apakah disengaja ataupun tidak, disamping itu terdapat penerbangan pesawat mata-mata RB 47 milik Amerika Serikat disekitar jalur penerbangan KAL, dimana di layar radar, antara pesawat sipil B-747 KAL dengan RB-47 hampir sama.
Seorang penerbang Sukhoi SU-15, Letkol Gennadi Osipovich yang menembak jatuh pesawat tersebut mengatakan bahwa dirinya diperintahkan dan dituntun oleh radar di darat untuk mecegat pesawat KAL tersebut dan menembak jatuh. Menurutnya dirinya sudah mengudara 8 menit ketika tiba-tiba pengawas di darat mengatakan ada sasaran yang melanggar wilayah udara Soviet. Kemudian dia melakukan tindakan peringatan untuk memaksa pesawat yang tidak dikenal tersebut untuk mendarat dan bila tidak diindahkan akan diikuti tindakan yang tidak akan menimbulkan korban. Namun ternyata beberapa kali pesawat itu hilang dari layar radar dan akhirnya terlihat menuju Sakhalin dan ketika itulah pengawas di darat memerintahkannya untuk menghancurkan sasaran.
Letkotl Osipovich mengatakan, setelah menerima perintah tersebut, yang dilakukan adalah mendekatinya dari bawah dan menyalakan lampu sebagai peringatan, namun tidak mendapatkan reaksi. Kemudian dia diperintahkan untuk melakukan tembakan peringatan dan dia mengakuinya telah menghabiskan sekitar 200 peluru dalam empat kali rentetan tembakan. Tapi disayangkan, peluru yang dibawa Osipovich adalah tipe penembus baja bukannya tipe pembakar sehingga sulit dilihat, namun dia yakin bahwa awak pesawat Korea tersebut melihatnya karena langsung menurunkan kecepatannya. Pada saat itu, pengawas darat memerintahkan untuk menembak jatuh dan Osipovich langsung menembakkan dua rudal dimana rudal pertama menganai dekat ekor dan menimbulkan ledakan dengan bola api berwarna kuning. Rudal kedua memotong separuh dari sayap kiri dan lampu-lampu pesawat itu kemudian padam.
Setibanya di darat, Letkol Osipovich mengatakan bahwa dirinya disambut bagai pahlawan. Namun datang komisi penyelidik dan kemudian orang menjadi bertanya-tanya apakah pesawat yang ditembaknya adalah pesawat sipil. Namun pembicaraan adanya pesawat sipil adalah setelah beberapa dan ketika saat kejadian, yang diperintahkan melalui radio adalah adanya pelanggaran udara dan tidak adanya tanda adanya penumpang sipil dalam pesawat itu. Menurut keterangan lain, para penyelam soviet telah menemukan reruntuhan pesawat B-747 dan tidak mendapat satu bukti bahwa pesawat tersebut tidak dilengkapi perlengkapan mata-mata.