Tuas
Tuas atau pengungkit (dalam Bahasa Inggris : lever) adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit dengan titik tumpu, titik gaya, dan titik beban yang divariasikan letaknya. Contoh penggunaan prinsip pengungkit adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit dan gunting kuku.[1]
Pada masa sekarang ini, tuas sudah banyak dikembangkan menjadi berbagai alat yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya yaitu gunting kuku, yang menggunakan prinsip tuas.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Bukti paling awal dari mekanisme tuas berasal dari Timur Dekat kuno sekitar 5000 SM, ketika pertama kali digunakan dalam timbangan sederhana.[2] Pada 4400 SM di Mesir, pedal kaki digunakan pada alat tenun rangka horizontal.[3] Sementara pada 3000 SM di Mesopotamia (Irak modern), terdapat alat mirip bangau yang menggunakan mekanisme tuas.[2] Selain itu, di Mesir Kuno ditemukan juga teknologi menggunakan tuas yang digunakan pekerja untuk memindahkan dan mengangkat obelisk yang beratnya lebih dari 100 ton.[4]
Tulisan paling awal yang masih tersisa mengenai tuas berasal dari abad ke-3 SM oleh Archimedes. Dia menyatakan:
"Give me a lever long enough and a fulcrum on which to place it, and I shall move the world"
Pembagian Kelas Tuas
[sunting | sunting sumber]Tuas digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu berdasarkan titik tumpu, titik kuasa, dan titik beban. Sebagai berikut:[5][6]
Kelas 1
[sunting | sunting sumber]Tuas jenis ini memiliki letak titik tumpu (T) yang berada di antara titik kuasa (LK) dan titik beban (LB). Contohnya yaitu palu, gunting, linggis, dan jungkat-jungkit.
Kelas 2
[sunting | sunting sumber]Tuas jenis ini memiliki letak titik beban (LB) yang berada di antara titik tumpu (T) dan titik kuasa (LK). Contohnya yaitu gerobak, pembuka botol, dan alat pemecah biji.
Kelas 3
[sunting | sunting sumber]Tuas jenis ini memiliki letak titik kuasa (LK) yang berada di antara titik beban (LB) dan titik tumpu (T). Contohnya yaitu pisau, pemotong kertas, sekop, dan pinset.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Lever | mechanics". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-07.
- ^ a b Paipetis, S. A.; Ceccarelli, Marco (2010). The Genius of Archimedes -- 23 Centuries of Influence on Mathematics, Science and Engineering: Proceedings of an International Conference held at Syracuse, Italy, June 8-10, 2010. Springer Science & Business Media. hlm. 416. ISBN 9789048190911.
- ^ Bruno, Leonard C.; Olendorf, Donna (1997). Science and technology firsts. Gale Research. hlm. 2. ISBN 9780787602567.
4400 B.C. Earliest evidence of the use of a horizontal loom is its depiction on a pottery dish found in Egypt and dated to this time. These first true frame looms are equipped with foot pedals to lift the warp threads, leaving the weaver's hands free to pass and beat the weft thread.
- ^ Clarke, Somers; Engelbach, Reginald (1990). Ancient Egyptian Construction and Architecture. Courier Corporation. hlm. 86-90. ISBN 9780486264851.
- ^ "Three Lever Classes by Ron Kurtus - Succeed in Understanding Machines: School for Champions". www.school-for-champions.com. Diakses tanggal 2020-09-07.
- ^ "First, second and third class levers in the body - Movement analysis in sport - Eduqas - GCSE Physical Education Revision - Eduqas". BBC Bitesize (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-07.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris)Lever and pendulum - the new effects by Veljko Milković
- (Inggris)DiracDelta.co.uk Diarsipkan 2007-01-14 di Wayback Machine. Levers and examples