BRICS
Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan | |
Singkatan | BRICS |
---|---|
Dinamai berdasarkan | Inisial negara anggota |
Pendahulu | BRIC |
Tanggal pendirian | September 2006 Konferensi Tingkat Tinggi BRIC pertama: 16 June 2009 | (Pertemuan Majelis Umum PBB ke-61)
Pendiri | Majelis Umum PBB ke-61: Celso Amorim Sergey Lavrov Manmohan Singh Li Zhaoxing Vladimir Putin Hu Jintao Pertemuan Anggota BRIC pertama: Lula da Silva Dmitry Medvedev Manmohan Singh Hu Jintao |
Didirikan di | Markas Besar PBB, Kota New York (Pertemuan Majelis Umum PBB ke-61) Yekaterinburg (Konferensi Tingkat Tinggi BRIC pertama) |
Tipe | Organisasi antarpemerintah |
Tujuan | Kerjasama Ekonomi |
Kantor pusat | BRICS Tower |
Lokasi | |
Bidang | Hubungan internasional |
Jumlah anggota (2022) | 5 |
Pendanaan | Negara anggota |
Nama sebelumnya | BRIC |
BRICS (akronim dalam bahasa Inggris dari: Brazil, Russia, India, China, South Africa, disingkat BRICS), merupakan kelompok beranggotakan Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan yang juga merupakan 5 negara berkembang terdepan di dunia. Empat negara pertama yang disebutkan adalah pendiri dari kelompok ini, sedangkan Afrika Selatan baru bergabung kemudian pada 2010.[1]
Sejarah
Akronim ini pertama kali dicetuskan oleh Goldman Sachs pada tahun 2001.[2][3] Menurut Goldman Sachs, pada tahun 2050, gabungan ekonomi ke-lima negara itu di prediksi akan menjadi kekuatan ekonomi dunia yang baru.
Konferensi Tingkat Tinggi
BRIC
Konferensi Tingkat Tinggi BRIC adalah pertemuan kepala pemerintahan BRIC. KTT pertama berlangsung di Yekaterinburg, Rusia, pada tanggal 16 Juni 2009, dihadiri oleh Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva, Presiden Rusia Dmitry Medvedev, Perdana Menteri India Manmohan Singh, dan Presiden RRT Hu Jintao. KTT BRIC yang kedua berlangsung pada tanggal 15 April 2010 di ibu kota Brazil, Brasilia.
Pada kedua KTT tersebut, BRIC menyatakan posisinya pada berbagai isu global, antara lain:
- Reformasi institusi keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia agar dapat lebih menampung aspirasi negara-negara berkembang
- Perlunya diversifikasi sistem moneter internasional, tidak terfokus lagi pada US Dollar sebagai mata uang internasional
- Agar PBB memainkan peran yang lebih penting dalam diplomasi multilateral
- Peran yang lebih besar untuk Brazil dan India di PBB (agar kedua negara tersebut juga bisa menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB)
Lihat pula
- Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC)
- Common Market for Eastern and Southern Africa (COMESA)
- Komunitas Afrika Timur (EAC)
- Komunitas Ekonomi Negara Afrika Tengah (ECCAS)
- Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS)
- Belt and Road Initiative (BRI)
Referensi
- ^ "Ethiopia applies to join the BRICS bloc of emerging economies". Aljazeera (dalam bahasa Inggris). 30-06-2023. Diakses tanggal 5 Agustus 2023.
- ^ Global Economics Paper No. 99, Dreaming with BRICs
- ^ Another BRIC in the wall
Pranala luar
- (Inggris) Centre for Rising Powers, University of Cambridge
- (Inggris) Goldman Sachs: The BRICs Dream: Web Tour, July 2006
- (Inggris) BRIC: Indonesia Should Join In BRIC Economic Group
- (Indonesia) BRIC di murtiyoso.wordpress.com
- (Inggris) Diskusi tentang BRIC di Yahoo Group[pranala nonaktif permanen]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "note", tapi tidak ditemukan tag <references group="note"/>
yang berkaitan