Triyono Budi Sasongko
Triyono Budi Sasongko | |
---|---|
Gubernur Kalimantan Utara (Penjabat) | |
Masa jabatan 22 April 2015 – 12 Februari 2016 | |
Presiden | Joko Widodo |
Bupati Purbalingga ke-22 | |
Masa jabatan 2000 – 2010 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri Susilo Bambang Yudhoyono |
Gubernur | Mardiyanto Ali Mufiz Bibit Waluyo |
Wakil | Soetarto Rachmat (2000-2005) Heru Sudjatmoko (2005-2010) |
Informasi pribadi | |
Lahir | 5 Juni 1956 Purbalingga, Jawa Tengah |
Suami/istri | Ny. Hj Ina Ratnawati Triyono |
Sunting kotak info • L • B |
Drs. Triyono Budi Sasongko, M.Si (lahir 4 Juni 1956) adalah Penjabat Gubernur Kalimantan Utara sejak 22 April 2015 hingga 12 Februari 2016. Ia Dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo Menjadi Penjabat Gubernur Menggantikan Irianto Lambrie Pada 22 April 2015
Kehidupan pribadi
Bagian ini perlu dirapikan dengan: menghilangkan kalimat berlebihan dan tidak terlalu penting |
Anak: Dyah Hayuning Pratiwi (Jakarta, 11 April 1987)
Dyah Handayani Nastiti (Jakarta, 22 September 1991, anggota DPRD Banyumas/Fak Kedokteran Unsoed)
Lintang Putra Perwira (Purbalingga, 4 Februari 2004)
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Triyono Budi Sasongko (Triyono BS atau akrab disapa TBS) merupakan anak ketiga dari pasangan Sosrodiharjo (Alm) dan Ny. Soetarni. Saudara Triyoono berjumlah delapan orang, yakni Bambang Eko Budi Utomo (Purbaingga, 10 September 1982, wiraswasta), Dr Hendro Budi Hartono (Purbalingga, 25 Februari 1954, PNS), Dra Endah Budi Lukito (Purbalingga, 17 Januari 1958, PNS), Ambar Budi Yuwono (Purbalingga, 23 Oktober 1959, pengusaha/anggota DPRD Purbalingga), Singgih Budi Susilo, BE (Purbalingga, 26 Maret 1961, wiraswasta), Ir. Wahyu Budi Saptono, M.Si (Purbalingga, 16 Januari 1964, PNS/Sekda Banyumas), Retno Budi Astuti, BA (Purbalingga, 27 Desember 1967, ibu rumah tangga), dan Dra Esti Budi Lestari (Purbalingga, 17 Oktober 1969, PNS).
Semasa kecil, Triyono Budi Sasongko sekolah di SD Kristen Purbalingga (sekarang bernama SD Bina Harapan-di bawah Yayasan Bina Harapan Purbalingga), tamat tahun 1969, lalu masuk ke SMP Negeri 1 Purbalingga, tamat 1972. Setamat SMP Negeri 1 Purbalingga Triyono BS melanjutkan ke SMA Negeri 1 Purbalingga, tamat 1975. Ketika menginjak kelas dua SMA, saat penjurusan Triyono masuk ke jurusan IPA. Tetapi merasa tidak cocok di jurusan IPA, ia pindah jurusan IPS. Keinginanya itu ditentang ayahnya, namun walau ditentang ia tetap pindah jurusan karena yakin IPA bukan dunianya. Setelah lulus SMA Triyono diterima di Fakultas Ekonomi Unsoed, Purwokerto; Fakultas Hukum UGM ; Fakultas Sospol Undip. Tri memilih Fakultas Sospol Undip (Jurusan Administrasi Negara). Sebenarnya, ayahnya mengharapkan kuliah di Fakultas Ekonomi Unsoed. Meski ditentang ayahnya, Triyono tetap nekat masuk di Fakultas Sospol Undip. Merasa banyak waktu luang Tri memutuskan mendaftar kuliah di Fakultas Hukum dan lmu Kemasyarakatan Unissula tanpa sepengetahuan ayahnya, walau akhirnya ayahnya tau. Di Unisula Triyono tamat sarjana muda tahun 1980. Sedangkan dari Undip ia menamatkan sarjananya tahun 1981. Ia juga menyelesaikan pendidikan S-2 di Universitas Satyagama, Jakarta tahun 2002, di program studi Magister Ilmu Pemerintahan.
Karier politik
Setelah menyelesaikan kuliahnya di Undip Tri bekerja di Departemen Pertanian Pusat pada tahun 1981. Karena diterima langsung menjadi CPNS dan bekerja di Jakarta ia meninggalkan kuliahnya di Unissula. Satu tahun bekerja di Departemen Pertanian Tri pindah ke Departemen Dalam Negeri.
22 Maret 2000 Tri dilantik sebagai bupati Purbalingga periode 2000 – 2005 & 2005 - 2010. Tri adalah sosok pemimpin yang mendengar dan menyerap aspirasi rakyat. Tri melakukan upaya untuk meningkatkan kesejaheraan rakyat dengan pengetasan kemiskinan. Ia melakukan pembagian beras jatah PNS yang berasal dari petani Purbalingga. Sehingga beras petani tidak dibeli lintah darat. Ia juga memperhaikan komoditas pertanian lainya. Berkat kebijakan- kebijakanya ia memperoleh Penghargaan Pengembangan Ketahanan Pangan Tahun 2003 untuk Kelembagaan Kabupaten oleh Kepala Badan Bimbingan Masal Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah. Dalam hal pendidikan ia mengutamakan wajib belajar sembilan tahun. Dalam hal kesehatan ia menciptakan program JPKM ( Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat ). Di bidang perekonomian ia membangun dan merenovasi sarana - sarana pemasaran.
Selain itu Bupati Purbalingga ini juga berjasa berkat tindakannya merenovasi dan menata alun - alun Purbalingga sehingga menjadi ramai dikunjungi warga. Ia membangun perpustakaan umum dan museum “ Prof. Dr. R. Soegarda Poerbawakatja “ di dekat alun - alun. Serta merenovasi Masjid Agung Darussalam sehingga bergaya Jawa dan masjid Nabawi.Ia menjadi ketua APKASI ( Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) wilayah Jawa Tengah pada tahun 2006 . Ia juga ditunjuk sebagai board exsecutif Partnership Goverment Reform in Indonesia pada tahun 2006 juga.
Tahun 2015, Ia ditunjuk untuk menjadi Pj. Gubernur Kalimantan Utara ke-2 menggantikan Irianto Lambrie
Referensi
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Irianto Lambrie (Pj.) |
Penjabat Gubernur Kalimantan Utara 2015-2016 |
Diteruskan oleh: Irianto Lambrie |
Didahului oleh: Soelarno |
Bupati Purbalingga 2000-2010 |
Diteruskan oleh: Heru Sudjatmoko |
- Orang hidup berusia 68
- Kelahiran 1956
- Rapikan bagian
- Alumni Universitas Diponegoro
- Alumni Universitas Islam Sultan Agung Semarang
- Tokoh Jawa
- Tokoh Jawa Tengah
- Tokoh dari Purbalingga
- Birokrat Indonesia
- Politikus Indonesia
- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
- Gubernur Kalimantan Utara
- Bupati Purbalingga