Panggilan altar
Panggilan altar adalah sebuah tradisi dalam beberapa gereja Kristen injili dimana orang-orang, yang berharap untuk membuat komitmen spiritual baru kepada Yesus Kristus, diundang untuk maju ke depan secara terbuka. Dinamai demikian karena orang-orang yang menerapkannya berkumpul di altar yang terletak di depan bangunan gereja. Dalam Perjanjian Lama, altar adalah tempat dimana pengurbanan dilakukan. Sehingga, nama "panggilan altar" merujuk kepada orang percaya yang "mengurbankan" diri mereka sendiri di atas sebuah altar kepada Allah, seperti dalam Roma 12:1:
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.[1]
Kebanyakan panggilan altar dilakukan saat akhir kotbah injili.[2] Kongregasi-kongregasi sering kali menyanyikan puji-pujian, biasanya dengan tema undangan atau keputusan, pada panggilan altar.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Roma 12:1
- ^ Anyabwile, Thabiti. "What About Altar Calls?". The Gospel Coalition. Diakses tanggal 7 December 2013.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Altar Call Evangelism by Paul Alexander
- The 'Altar Call' Is it helpful or harmful? by Fred G. Zaspel
- Altar Call by G. I. Williamson
- How to Botch an Altar Call - adapted from Becoming an Emissary for God by Allen Atzbi
- The new altar call.(HEATS & MINDS) (Poverty): An article from: Sojourners Magazine