Tamarunang, Mariso, Makassar
Tamarunang | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Selatan | ||||
Kota | Makassar | ||||
Kecamatan | Mariso | ||||
Kodepos | 90126 | ||||
Kode Kemendagri | 73.71.01.1009 | ||||
Kode BPS | 7371010002 | ||||
Luas | 0,12 km² | ||||
Jumlah penduduk | 6.427 jiwa (2019) | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
Jumlah RT | 19 | ||||
Jumlah RW | 5 | ||||
|
Tamarunang adalah nama sebuah kelurahan di Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kelurahan Tamarunang memiliki luas wilayah 0,12 km², yang terdiri dari 19 RT dan 5 RW. Secara astronomis, kelurahan ini berada pada titik koordinat 5°10'04.30" LS dan 119°24'27.70" BT. Jumlah penduduk Kelurahan Tamarunang pada tahun 2019 tercatat 6.427 jiwa, yang terdiri atas 3.224 jiwa laki-laki dan 3.203 jiwa perempuan. Kantor kelurahan ini beralamat di Jl. Nuri Baru No. 103, Kota Makassar.[1]
Kronik nama
[sunting | sunting sumber]Kelurahan Tamarunang berasal dari kata Tamarunang dalam bahasa Makassar yang terdiri atas dua kata, yaitu "Ta" yang artinya tidak dan "Marunang" artinya gugur/jatuh/hilang/roboh/hancur/runtuh/kalah. Jadi Tamarunang artinya yang tidak akan hilang. Tamarunang merupakan sebuah perkampungan tua yang ada di wilayah Kelurahan Bontorannu. Kemudian ketika terjadi pemekaran kelurahan, maka Kampung Tamarunang dijadikan satu kelurahan yang sekarang dikenal sebagai Kelurahan Tamarunang.[1]
Konon dalam sejarah, wilayah ini dahulunya adalah sebuah pulau kecil yang dihuni beberapa orang. Tempat ini satu-satunya yang tidak pernah tersentuh penjajah. Karena dinilai sangat sakral. Itulah mengapa disebut Tamarunang. Di mana pada masa itu penjajah tidak satu pun berhasil masuk ke daerah itu. Padahal di tempat itulah para pejuang Mariso menyembunyikan senjata dan bahan logistik mereka di sebuah pohon beringin yang kini usianya sudah ratusan tahun. Dan tepat di sebelahnya terdapat rumah adat Balla Lompoa, yang merupakan salah satu peninggalan anak Benteng Somba Opu. Dari sinilah mengapa kesatuan TNI Republik Indonesia dalam hal ini kesatuan Batalyon Artileri Medan (Armed) 6, mengambil nama Tamarunang dengan lambang pohon Tala' (Lontar) salah satu pohon yang menjadi ikon Kota Makassar.
Di Kelurahan Tamarunang terdapat nama kampung yang dikenal oleh masyarakat yaitu:
a) Kampung Bara Bawiya yang berada di belakang Pasar Sambung Jawa yang wilayahnya meliputi RW 01. Disebut Kampung Bara Bawiya karena kampung tersebut dahulunya adalah lokasi peternakan babi.
b) Kampung Bonto Mate'ne yang wilayahnya meliputi RW 02 dan RW 03. Disebut Bonto Mate'ne karena penghidupan masyarakat yang ada di kampung tersebut rata-rata memiliki penghidupan yang cukup baik.
c) Kampung Tamparang Keke meliputi RW 04. Di kampung tersebut dahulunya adalah empang yang terairi air laut sampai ke daerah Sambung Jawa.[1]
Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Kelurahan Tamarunang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah | Berbatasan |
---|---|
utara | Kelurahan Mattoangin |
selatan | Kelurahan Sambung Jawa |
barat | Kelurahan Bontorannu dan Kelurahan Maccini Sombala |
timur | Kelurahan Tamparang Keke |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d Fajriani, Nur (15 Maret 2020). "Sejarah Awal Mula Penamaan dan Profil Kelurahan Tamarunang Kota Makassar, Yuk Simak". makassar.tribunnews.com. Diakses tanggal 17 Juni 2023.