Lompat ke isi

Waduk Gembong

Koordinat: 6°41′54″S 110°57′19″E / 6.698387°S 110.955288°E / -6.698387; 110.955288
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 Oktober 2023 11.29 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (update infobox)
Waduk Gembong
Waduk Gembong dengan latar Belakang Gunung Muria
LokasiPohgading, Gembong, Pati, Jawa Tengah
Koordinat6°41′54″S 110°57′19″E / 6.698387°S 110.955288°E / -6.698387; 110.955288
KegunaanIrigasi
StatusDigunakan
Mulai dibangun1930
Mulai dioperasikan1933
PemilikKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
KontraktorPemerintah Hindia Belanda
PerancangPemerintah Hindia Belanda
Bendungan dan saluran pelimpah
Tipe bendunganUrugan
Tinggi38 m
Panjang365 m
Lebar puncak6 m
Volume bendungan310.000 m3
Ketinggian di puncak210 mdpl
MembendungSungai Sani
Jumlah pelimpah1
Tipe pelimpahOgee
Kapasitas pelimpah182,25 m3 / detik
Waduk
Kapasitas normal9.500.000 m3
Luas tangkapan15 km2[1]
Peta

Waduk Gembong atau juga disebut sebagai Waduk Seloromo, adalah sebuah waduk yang terletak di kaki Gunung Muria sisi tenggara. Secara administratif, waduk ini terletak di Gembong, Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Waduk ini mulai dibangun pada tahun 1930, tidak lama setelah Waduk Gunung Rowo mulai dioperasikan di timur laut dari waduk ini.

Pembangunan

Waduk ini dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di Pohgading mulai tahun 1930 hingga 1933 untuk membendung aliran Sungai Sani yang merupakan anak dari Sungai Juana. Luas waduk ini mencapai sekitar 5 km2 dan mencakup dua desa di Kecamatan Gembong, yakni Desa Gembong dan Desa Pohgading. Tipe bendungan dari waduk ini adalah urugan batu dengan tinggi 36 meter dari dasar sungai. Sedangkan panjang dari puncak bendungannya adalah 365 meter dan lebarnya 6 meter. Normalnya, waduk ini dapat menampung 9.503.000 meter kubik air yang berasal dari empat sungai yang tidak terlalu besar, yakni Sungai Sani, Sungai Bengkal, Sungai Bajangan, dan Sungai Sumuran.

Pemanfaatan

Waduk ini menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat Desa Gembong dan sekitarnya. Selain sebagai sumber pengairan bagi lahan pertanian seluas 4.959 hektar di Kecamatan Gembong dan kecamatan-kecamatan sekitarnya, seperti Wedarijaksa, Juwana, Tlogowungu, dan Pati, waduk ini juga digunakan sebagai lokasi budidaya ikan air tawar.

Letaknya yang dekat dengan ibu kota Kecamatan Gembong, membuat waduk ini mudah diakses, sehingga waduk ini juga menjadi salah satu alternatif destinasi wisata di Kabupaten Pati. Selain itu, kawasan sekitar waduk ini juga sering digunakan sebagai tempat berkemah.

Lihat pula

Pranala luar

Lihat pula

  1. ^ Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum (1995). Bendungan Besar Di Indonesia (PDF). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. hlm. 112.