Lompat ke isi

Penyakit periodontal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 November 2023 10.27 oleh Symphonium264 (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Penyakit periodontal
Informasi umum
Nama lainPenyakit gusi, piorea, periodontitis
SpesialisasiKedokteran gigi
PenyebabBakteri yang terkait dengan penumpukan plak gigi[1]
Faktor risikoMerokok, diabetes, HIV/AIDS, obat tertentu[1]
Aspek klinis
Gejala dan tandaGusi merah, bengkak, nyeri berdarah, gigi kendur, bau mulut[1]
KomplikasiGigi copot, bisul gusi[1][2]
DiagnosisPemeriksaan gigi, sinar X[1]
PerawatanMenjaga kebersihan mulut, pembersihan oleh dokter gigi secara berkala[3]
Prevalensi538 juta (2015)[4]

Penyakit periodontal atau penyakit gusi adalah kondisi peradangan dan kerusakan jaringan pendukung gigi.[3] Pada tahap awal (disebut gingivitis), gusi mengalami bengkak, memerah, dan mungkin juga berdarah.[3] Pada tahap yang lebih serius (disebut periodontitis), jaringan gusi bisa terpisah dari gigi, tulang penyangga gigi bisa rusak, dan gigi bisa lepas dari gusi.[3] Pada kondisi ini, bau mulut dapat terjadi.[1]

Penyakit periodontal umumnya diakibatkan oleh bakteri di mulut yang menginfeksi jaringan pendukung gigi.[3] Faktor yang semakin meningkatkan risiko munculnya penyakit ini adalah kebiasaan merokok, diabetes, HIV/AIDS, riwayat keluarga, dan obat tertentu.[1] Diagnosis dilakukan dengan memeriksa jaringan gusi di sekitar gigi secara visual atau dengan menggunakan prob periodontal dan sinar X.[1][5]

Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan mulut dan melalui pembersihan oleh dokter gigi.[3][6] Tindakan menjaga kebersihan yang dapat dilakukan adalah dengan menyikat gigi dan menggunakan benang gigi.[3] Bagi orang yang sudah terserang penyakit ini, antibiotik atau operasi gigi dapat disarankan.[7] Pada tahun 2015, diperkirakan terdapat sekitar 538 juta orang yang terdampak penyakit ini.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g h "Gum Disease". National Institute of Dental and Craniofacial Research. February 2018. Diakses tanggal 13 March 2018. 
  2. ^ "Gum Disease Complications". nhs.uk. Diakses tanggal 13 March 2018. 
  3. ^ a b c d e f g "Periodontal Disease". CDC. 10 Maret 2015. Diakses tanggal 13 Maret 2018. 
  4. ^ a b GBD 2015 Disease and Injury Incidence and Prevalence Collaborators (October 2016). "Global, regional, and national incidence, prevalence, and years lived with disability for 310 diseases and injuries, 1990-2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015". Lancet. 388 (10053): 1545–1602. doi:10.1016/S0140-6736(16)31678-6. PMC 5055577alt=Dapat diakses gratis. PMID 27733282. 
  5. ^ Savage A, Eaton KA, Moles DR, Needleman I (June 2009). "A systematic review of definitions of periodontitis and methods that have been used to identify this disease". Journal of Clinical Periodontology. 36 (6): 458–67. doi:10.1111/j.1600-051X.2009.01408.x. PMID 19508246. 
  6. ^ A+ Dental Care (2022-06-30). "Tips Memelihara Gigi Behel". A+ Dental Care (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-14. 
  7. ^ "Gum Disease Treatment". nhs.uk. Diakses tanggal 13 March 2018.