Realisme krisis
Realisme krisis merupakan sebuah pemahaman atau aliran dalam pengetahuan filsafat ilmu yang muncul pada tahun 1975 di Inggris. Pemahaman ini muncul sebagai kritik atas sejumlah ilmu-ilmu alam yang dibahas di dalam pengetahuan filsafat[1]. Namun, ada pun yang mengatakan bahwa gerakan atau pemahaman tersebut tidaklah memiliki definisi tunggal yang tersepakati. Hal ini tidak terlepas dari pengertian bahwa pemahaman ini akan terus berkembang bersamaan dengan penyebaran dan pengembangan suatu wawasan atau pengetahuan yang ada di masyarakat.
Kata krisis pada realisme krisis dapat diartikan sebagai pembahasan atau pengetahuan tentang kenyataan yang tidak dapat dikembangkan dari gagasan dan konsep yang sudah ada. Maksud dari penjelasan tersebut adalah sebagaimana pengetahuan dan teori tercipta oleh suatu individu, maka tidak dipungkiri bahwa anggapan seorang individu dapat bernilai salah dan perlu dikritik untuk diuji kebenarannya. Sebagai aliran filsafat ilmu, pengetahuan realisme kritik mempunyai tempat tersendiri dalam proses berkembangnya suatu pemikiran.
Latar belakang
[sunting | sunting sumber][2]Pemahaman mengenai realisme kritis ini pertama kali dikumandangkan oleh seorang filsuf sains asal Inggris bernama Roy Bhaskar. Dia menyatakan bahwa sebuah pengetahuan akan terus aktif dan bertahan untuk menciptakan fenomena dunia. Dalam pengembangan pemahaman, Bhaskar menerapkan mekanisme sebab-akibat pada filsafat ilmu untuk dukungan studinya. Hal tersebut merujuk pada ungkapan kecenderungan keabadian suatu hal dan alam sebagai mekanisme, bukan malah peristiwa dunia yang terbuka dan tertutup. Bhaskar tidak semata-mata mengatakan bahwa ontologi (studi tentang keberadaan) itu perlu. Namun, dia juga menekankan bahwa antologi yang terstuktur dan teridentifikasi dapat diimplikasikan secara meluas[3].
Dalam pemahaman ini, Bhaskar menambahi argumennya dengan penjelasan bahwa sains atau ilmu alam harus memiliki pemahaman dan pertahanan landasannya sendiri. Dia memberikan penjelasan bahwa sains atau ilmu alam tidak hanya digunakan untuk menjelaskan suatu yang realis saja. Namun, ada pun penjelasan lain yang harus diberikan untuk mempertahankan penjelasan tersebut agar orang lain dapat percaya dengan apa yang kita coba berikan. Realisme kritis memprioritaskan dunia (yang nyata) di atas sistem pemahaman atau praktik apa pun.
Pengembangan
[sunting | sunting sumber]Pada fase pertama realisme krisis, pemahaman ini mendapatkan banyak penganut dan pendukung dari Inggris, di antaranya pun terdapat beberapa yang terlibat dengan kelompok Filsafat Radikal. Di tempat tersebut, sebagian besar beasiswa CR awal pertama kali muncul. Bhaskar, selaku pencetus, terus mengembangkan teori sains atau ilmu alam dan ilmu sosial yang menurutnya akan menopang realitas dari objek-objek pengetahuan[4]. Dia banyak menekankan sifat-sifat dan sarat teori yang bergantung pada sejarah juga tata letak sosial. Proyek tersebut dikembangkan sepenuhnya dalam Realisme Ilmiah dan Emansipasi Manusia (1987), yang menyatakan bahwa jenis penjelasan tertentu akan mengarah langsung pada evaluasi sehingga sains dapat berfungsi secara normatif, tidak hanya deskriptif.
Setelah itu, sejak Bhaskar mulai mempopulerkan pemahaman realisme krisis pada tahun 1970-an, pemahaman ini telah berkembang menjadi sebuah aliran utama metode ilmiah sosial, menyangi pendahulunya yaitu positivisme atau empirisme, dan pasca-strukturalisme. Tak lama, Bashkar pun mulai mengembangkan kembali sistem filosofis dalam pemahaman tersebut yang kemudian dikenal dengan sebutan realisme krisis dialektis dalam bukunya Dialectic: The Pulse of Freedom. Tidak sampai di sana, perhatian kemudian beralih pada tantangan penerapan realisme krisis dalam penelitian sosial terapan, termasuk penggunaannya pada sebuah organisasi. Beberapa tokoh lain, seperti Hoddy menambahkan spesifikasi penggunaannya dalam metodelogi, yaitu teori tersebut digunakan sebagai ilmu pengetahuan.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Jan; Wuisman, J.J.M. (2004). "Realisme Kritis: Pemahaman Baru Tentang Penelitian Ilmu Sosial". Masyarakat dan Budaya. 6 (2): 1–26.
- ^ UGM, FEB (2021-06-07). "Realisme Kritis: Sebuah Alternatif antara Paradigma Mainstream dan Non-mainstream". FEB UGM. Diakses tanggal 2023-11-29.
- ^ "Critical Realism". Critical Realism Network (dalam bahasa Inggris). 2022-06-06. Diakses tanggal 2023-11-29.
- ^ Joseph, Jonathan (2014-12-11). "The Impact of Roy Bhaskar and Critical Realism on International Relations". E-International Relations (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-11-29.