Jiwa korsa
Jiwa korsa atau daya juang[1][2] (bahasa Perancis: esprit de corps) adalah suatu konsep militer mengenai kesadaran seorang individu dalam suatu korps, yang memiliki perasaan sebagai suatu kesatuan, kekitaan, kecintaan terhadap suatu perhimpunan atau lembaga. Jiwa korsa dapat berupa banyak hal, seperti rasa hormat kepada korps, setia pada sumpah, janji dan tradisi, kesadaran bersama antarkawan dalam satu korps, dan kebanggaan menjadi anggota korps.[3]
Konsep jiwa korsa atau daya juang pertama kali diperkenalkan oleh Napoleon Bonaparte dalam hal strategi peperangan, bahwasanya tentara dalam satu unit harus saling setia, bahu-membahu dan melindungi untuk memenangkan suatu perang.[4][5] Konsep militer ini lalu diperkenalkan dalam dunia bisnis dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan produktivitas kerja dalam suatu lingkup badan atau lembaga usaha.[6][7][8]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Priyono, B. Herry (2018-11-12). Korupsi: Melacak Arti, Menyimak Implikasi. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 9786020619057.
- ^ Aji, Darma (2007). Perang Udara Di Eropa. Penerbit Buku Kompas. ISBN 9789797093136.
- ^ "Jiwa Korsa | TubasMedia.com". Diakses tanggal 2019-06-28.
- ^ "Jiwa Korsa Kopassus, Apa Itu?". VIVA.co.id. 2013-04-06. Diakses tanggal 2019-06-28.
- ^ Manas, Jerry (2008-10-12). Napoleon on Project Management: Timeless Lessons in Planning, Execution, and Leadership (dalam bahasa Inggris). HarperCollins Leadership. ISBN 9781418573713.
- ^ Hartanto, Frans Mardi (2009). Paradigma baru manajemen Indonesia: menciptakan nilai dengan bertumpu pada kebajikan dan potensi insani. PT Mizan Publika. ISBN 9789794334942.
- ^ Ambadar, Jackie; Abidin, Miranty; Isa, Yanty (2010-08-27). Dari Peluang Menjadi Usaha. Kaifa. ISBN 9789791284684.
- ^ Sutojo, Siswanto (1987). Manajemen perusahaan Indonesia: sebuah pendekatan filosofis dan akademis praktis. Pustaka Binaman Pressindo.