Pulau Batam
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Kepulauan Riau, Indonesia, Asia Tenggara |
Koordinat | 1°4′0″N 104°1′0″E / 1.06667°N 104.01667°E |
Kepulauan | Kepulauan Batam |
Pulau besar | Pulau Batam |
Pemerintahan | |
Negara | Indonesia |
Kependudukan | |
Penduduk | 965.062 jiwa (2009) |
- Artikel ini mengenai Pulau Batam. Lihat pula Kota Batam.
Pulau Batam adalah pulau di provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Di mana Kota Batam terletak di atas pulau tersebut. Pulau Batam adalah pulau di Indonesia yang paling berdekatan dengan negara Singapura, dan Malaysia dengan jarak sepanjang 15 km. Pulau Batam merupakan kawasan perdagangan bebas (FTZ=Free Trade Zone), kawasan Sijori (Singapura, Johor (Malaysia), Kepulauan Riau (Indonesia)), dan juga kawasan dari wilayah metropolitan BBK (Batam-Bintan-Karimun).
Sejarah
Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang Melayu dengan sebutan orang selat sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu.
Batam adalah salah satu pulau dalam gugusan Kepulauan Riau dan merupakan sebuah pulau di antara 329 pulau yang terletak antara Selat Malaka dan Selat Singapura yang secara keseluruhan membentuk wilayah Batam. Langkanya catatan tertulis tentang pulau ini, dimana hanya ada satu literatur yang menyebut nama Batam, yaitu Traktat London yang mengatur pembagian wilayah kekuasaan antara Belanda dan Inggris. Namun, menurut para pesiar dari China, pulau ini sudah dihuni sejak 231 Masehi ketika Singapura masih disebut Pulau Ujung.
Sebelum mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat, Batam merupakan sebuah pulau kosong berupa hutan belantara yang nyaris tanpa denyut kehidupan. Namun, terdapat beberapa kelompok penduduk yang lebih dahulu mendiami pulau ini. Mereka berprofesi sebagai penangkap ikan dan bercocok tanam. Mereka sama sekali tidak banyak terlibat dalam mengubah bentuk fisik pulau ini yang merupakan hamparan hutan belantara.
Pada dekade 1970-an, Batam mulai dikembangkan sebagai basis logistik dan operasional untuk industri minyak dan gas bumi oleh Pertamina. dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia, maka kemudian berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 41 Tahun 1973, pembangunan Batam didukung dan dipercayakan kepada lembaga pemerintah yang bernama Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau sekarang dikenal dengan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) sebagai penggerak pembangunan Batam.
Seiring pesatnya perkembangan Pulau Batam, pada dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah Kecamatan Batam yang merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam (BP Batam).
Di era reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor 53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah otonomi Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam (BP Batam).
Transportasi
Pulau Batam terhubung secara internasional melalui jalur laut dan udara. Adapun jalur laut yang menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Singapura dan Kota Johor Bahru, Malaysia yang dapat diakses melalui empat pelabuhan internasional, yaitu Pelabuhan Batam Centre, Pelabuhan Harbour Bay, Pelabuhan Nongsa, dan Pelabuhan Sekupang. Selain itu, terdapat juga Pelabuhan Sekupang dan Pelabuhan Telaga Punggur yang melayani pelayaran domestik antarpulau. Melalui jalur udara, penerbangan domestik dan juga internasional dilayani oleh Bandara Hang Nadim.[1]
Pulau Batam juga memiliki jaringan transportasi massal lokal, seperti layanan Bus TransBatam, Damri, Minibus, Angkot, Ojek serta angkutan lainnya seperti taksi baik konvensional maupun online.[1] Satu-satunya jalur darat yang menghubungkan Pulau Batam dengan pulau-pulau di sekitarnya adalah Jembatan Barelang.[2]
Geografi
Pulau Batam merupakan bagian dari Kota Batam dengan luas 415 km2. Pulau Batam beriklim tropis dengan suhi diantara 24 hingga 35 derajat Celcius (77 sampai 95 derajat Fahrenheit). Pulau ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanah di pulau Batam ini berupa tanah merah yang kurang subur dan cuaca disini sering berubah sehingga tidak cocok buat menanam tanaman (kecuali tanaman yang bertumbuh tanpa pengaruh musim).
Perbatasan Pulau Batam:
Utara | Malaysia dan Singapura |
Timur | Pulau Bintan dan Tanjung Pinang |
Selatan | Pulau Rempang dan Pulau Galang |
Barat | Pulau Bulan |
Pendidikan
Di dalam pulau Batam ada banyak Sekolah negeri dan swasta yang mengajarkan pendidikan yang dimulai dari tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) / PG (Play Group), TK (Taman Kanak-Kanak), SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (Sekolah Menengah Atas), SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Contohnya: Sekolah Kristen Theodore, Sekolah Kristen Basic, Sekolah Kristen Maranatha, Sekolah Kristen Advent, Sekolah Kristen Tabgha, Sekolah Kristen Kalam Kudus, Sekolah Kristen Emmanuel, Sekolah Kartini, Sekolah Bina Nusantara, Sekolah Yos Sudarso, Sekolah Global Indo-Asia, Sekolah Permata Harapan, Sekolah Harapan Utama, Sekolah Mondial, Sekolah Yehonala, Sekolah Putera Batam, Sekolah Pelita Utama, Sekolah Avava, Sekolah Ananda dan lain-lain
Selain Sekolah, di dalam pulau Batam juga terdapat Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. Contohnya: Politeknik Negeri Batam, Universitas Internasional Batam, Universitas Batam, Universitas Universal, Institut Tekonologi Batam, Batam Tourism Polytechnic, Universitas Putera Batam, Universitas Ibnu Sina dan lain-lain.
Kesehatan
Di dalam pulau Batam juga memiliki berbagai macam fasilitas kesehatan seperti klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium kesehatan dan lain-lain. Contohnya: RS Awal Bros, RS Budi Kemuliaan, RS Harapan Bunda, RSIA Kasih Sayang Ibu, Klinik Harapan Kita, Klinik Kimia Farma, Klinik gigi ACDC, Apotek Budi Farma, Apotek Kimia Farma, Apotek Sentosa, Apotek Prokita, Laboratorium Kesehatan Prodia dan lain-lain
Rumah Ibadah
Masyarakat pulau Batam terdiri dari berbagai suku dan agama. Berikut ini adalah beberapa daftar dari berbagai rumah ibadah yang ada di pulau Batam.
Masjid
Gereja Kristen Katolik
Gereja Kristen Protestan
- Gereja Alkitab Presbiterian Protestan Indonesia Batam
- Gereja Anglikan Indonesia St. Matthew's Church Batam
- Gereja Bethel Indonesia Harvest Batam
- Gereja Bethel Indonesia Windsor Phase House Of Glory Eden Park
- Gereja Injili Indonesia Hok Im Tong Batam
- Gereja Kristen Indonesia Dutamas
- Gereja Kristen Indonesia Bundasudi
- Gereja Kristen Kalam Kudus Orchid Park
- Gereja Kristen Protestan Simalungun Batam
- Gereja Kristus Rahmani Indonesia Reformed Exodus Community Batam
- Gereja Masehi Injili di Timor Jemaat Eklesia Batam
- Gereja Mawar Sharon Batu Aji
- Gereja Mawar Sharon Mega Mall
- Gereja Metodist Indonesia Jemaat Anugerah Batam
- Gereja Pemberitaan Injil Batam
- Gereja Pentakosta di Indonesia Pelita Batam
- Gereja Reformed Injili Indonesia Batam
- Gereja Suara Kebenaran Injil Jemaat Aletheia Kepri Mall
- Gereja Tiberias Indonesia Batam Center
- Huria Kristen Batak Protestan Lubuk Baja
- Impact Comunity Ministry DC Mall
- Impact Comunity Ministry Bengkong Baru
- Impact Comunity Ministry Graha Mas
Vihara
Pusat Perkumpulan Masyarakat dan Tempat Wisata
Di dalam pulau Batam juga ada beberapa pusat perkumpulan masyarakat dan tempat wisata yang sering dikunjungi oleh warga Batam. Pusat Perkumpulan Masyarakat dan Tempat Wisata ini berupa Pusat Pembelanjaan, Pusat Kulineran, Taman, Kebun, Pantai, Museum, berbagai macam pasar dan lain-lain. Contohnya:
- BCS Mall
- Grand Batam
- Mega Mall
- One Batam Mall
- Nagoya Hill
- Panbil Mall
- DC Mall
- Pollux Habibie Mall
- Nagoya Food Court
- Nagoya Thamrin City
- Winsor Food Court
- CityWalk Nagoya
- A2 Food Court
- 168 Food Court
- Utama 98 Food Court
- Fanindo Sanctuary Garden
- Top 100 Swalayan
- SNL Food
- Pasar Penuin
- Pasar Jodoh
- Pasar Tos 3000
- Taman Rusa Sekupang
- Taman Dang Anom
- Kebun Raya Batam
- Dataran Engku Putri
- Dataran Engku Hamidah
- Kampung Vietnam
- Museum Raja Ali Haji
- Monumen Welcome To Batam
- Pantai Nongsa
- Pantai Melur Batam
- Harbour Bay Downtown
Tempat Penginapan (Hotel)
Di dalam pulau Batam terdapat banyak tempat penginapan bagi wisatawan dari luar. Tempat Penginapan di pulau Batam ada yang berupa Hotel, Villa dan Resort. Berikut adalah beberapa tempat penginapan yang ada di pulau Batam
- Hotel Barelang
- Hotel 89
- Artotel
- Batam 1 Hotel
- Favehotel Nagoya
- Aston (Nagoya Thamrin City)
- Aston (Pelita Batam)
- Ibis Style (Harbour Bay)
- Marriott Batam (Harbour Bay)
- Asialink Batam by Prasanthi
- Best Western Panbil Premier Hotel
- KTM Ressort (Sekupang)
- Harris Resort
- Villa Panbil
- Harris Hotel (Batam Center)
- Holiday Inn Resort Batam
- Raddison Golf & Convention Center Batam
- Planet Holiday Hotel and Residence
- Pacific Palace Hotel
- Sahid Convention Hotel (Batam Center)
- I Hotel Batam (Baloi)
- Nagoya Hill Hotel
- Zest Hotel Batam (Harbour Bay)
- Harmoni Suites Hotel Batam (Nagoya)
Foto
-
Monumen Welcome To Batam
Referensi
- ^ a b "Panduan Tips Pergi Liburan Ke Batam". www.pergimulu.com. 25 April 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-08. Diakses tanggal 9 Mei 2019.
- ^ Rusyanto, Edo."Jembatan Barelang, Penghubung Sejumlah Pulau". www.id.beritasatu.com. 1 Mei 2016. Diakses tanggal 9 Mei 2019.