Lompat ke isi

Fungsi bahasa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 11 Desember 2023 04.51 oleh Sastrarajendra (bicara | kontrib) (Mengubah narasi fungsi bahasa)

Bahasa adalah alat komunikasi sosial yang berupa sistem simbol bunyi yang dihasilkan dari ucapan manusia.[1] Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana untuk berinteraksi dengan manusia lainnya di masyarakat.[1] Untuk kepentingan interaksi sosial itu, maka dibutuhkan suatu wahana komunikasi yang disebut bahasa. Setiap masyrakat tentunya memiliki bahasa.[1]

Fungsi Bahasa

Dalam komunikasi sehari-hari alat yang sering digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa, baik berupa bahasa tulis maupun bahasa lisan.[1] Bahasa sebagai sarana komunikasi tentunya mempunyai fungsi berdasarkan kebutuhan seseorang secara sadar atau tidak sadar yang digunakannya.[1] Bahasa merupakan alat untuk mengekspresikan diri, alat komunikasi, dan sarana untuk kontrol sosial.[1]

Dari perspektif bahasa sebagai sarana komunikasi, dapat diidentifikasi dua jenis fungsi bahasa, yakni struktural dan pragmatis. Fungsi struktural terkait dengan susunan bahasa yang membentuk hubungan antar unsur bahasa pada tingkat mikro hingga unsur bahasa pada tingkat makro. Sementara itu, fungsi pragmatis bahasa menyoroti penggunaan bahasa dalam interaksi komunikatif. Karl Bühler membedakan tiga fungsi, yaitu representatif (hubungan antara simbol bahasa dan objek yang diwakilinya), ekspresif (hubungan antara simbol bahasa dan penutur), dan apelatif (hubungan antara simbol bahasa dan pendengar).

Roman Jakobson kemudian memperluas konsep-konsep Karl Bühler menjadi enam fungsi bahasa. Fungsi referensial menekankan pada pesan yang disampaikan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Fungsi emotif menyoroti ekspresi perasaan batin penutur, sementara fungsi puitis menitikberatkan pada dimensi estetis bahasa. Fungsi fatis digunakan untuk mempertahankan kelangsungan komunikasi, fungsi konatif bertujuan untuk menimbulkan respons dari pendengar, dan fungsi metalingual digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek terkait dengan bahasa itu sendiri agar lebih jelas.[2]

Catatan Kaki

  1. ^ a b c d e f Keraf (1997). Komposisi : Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah. hlm. 1. 
  2. ^ Darmojuwono, Setiawati; Budiman, Rahmat (2014). Teori dan Masalah Penerjemahan (PDF). 1. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. hlm. 1–33. ISBN 978-979-011-676-4.