Pendidikan matematika
Dalam pendidikan kontemporer, pendidikan matematika adalah praktik dalam mengajar dan belajar matematika, bersama dengan penelitian ilmiah yang terkait saat ini.
Para peneliti dalam pendidikan matematika terutama memperhatikan alat, metode dan pendekatan yang memfasilitasi praktik atau studi praktik; namun, penelitian pendidikan matematika, yang dikenal di benua Eropa sebagai didaktik atau pedagogi matematika, telah berkembang menjadi bidang yang luas, dengan konsep, teori, metode, organisasi nasional dan internasional, konferensi dan literatur. Artikel tersebut menjelaskan beberapa sejarah, pengaruh dan kontroversi baru-baru ini.
Sejarah
Matematika dasar adalah bagian dari sistem pendidikan di sebagian besar peradaban kuno, termasuk Yunani Kuno, Kekaisaran Romawi, masyarakat Weda. Dalam kebanyakan kasus, pendidikan formal hanya tersedia untuk laki-laki anak-anak dengan status yang cukup tinggi, kekayaan atau kasta.
Tujuan Pendidikan Matematika
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 (Depdiknas, 2006) pembelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
- Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efisiensi, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
- Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
- Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model serta menafsirkan solusi yang diperoleh
- Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
- Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mepelajari matematika, serta.[1]
- ^ "Matematika dan Pendidikan Matematika" (PDF). Universitas Terbuka. 2014. Diakses tanggal 2023-12-12.