Retret
Retret memiliki beberapa makna yang berkaitan, yang pada umumnya berupa gagasan untuk sementara waktu menjauhkan diri sendiri dari lingkungan kesehariannya. Kegiatan retret dapat dilakukan untuk alasan yang berhubungan dengan kebutuhan spiritual, menghindari stres, menjaga kesehatan, bagian dari gaya hidup, ataupun hal-hal sosial atau ekologis lainnya.
Retret dapat berarti sebuah periode pengalaman menyendiri ataupun pengalaman mengasingkan diri bersama dengan sebuah kelompok/komunitas. Beberapa retret dilakukan dalam kesunyian, sementara yang lainnya dilakukan dalam suasana berbagi rasa, tergantung dari pengetahuan dan praktik yang dilakukan oleh fasilitator dan/atau pesertanya. Retret sering kali dilakukan di daerah pedesaan atau pedalaman, atau di tempat-tempat retret khusus seperti sebuah biara.
Retret religius/spiritual menyediakan waktu untuk berefleksi, berdoa, atau bermeditasi. Hal-hal ini dianggap penting dalam Buddhisme, dan juga populer di kalangan gereja-gereja Kristen, terutama dalam gereja Katolik dan juga termasuk Protestan seperti Anglikan.
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Cooper, David A. (1999). Silence, Simplicity & Solitude: A Complete Guide to Spiritual Retreat. SkyLight Paths Publishing. ISBN 978-1-893361-04-1.
- Merianne Liteman, Sheila Campbell, Jeffrey Liteman, Retreats that Work: Everything You Need to Know About Planning and Leading Great Offsites, Expanded Edition, ISBN 0-7879-8275-X
- Stafford Whiteaker, The Good Retreat Guide, ISBN 1-84413-228-5
- Zangpo, Ngawang (1994). Jamgon Kongtrul's Retreat Manual. Snow Lion Publications. ISBN 978-1-55939-029-3.</text>
<sha1>lkcfmr1hgcjaghn43al6n5s5str3lh1</sha1> </revision> </page>
</mediawiki>