Lompat ke isi

Abdurrahman dari Banjar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 Desember 2023 05.19 oleh Ilham Mufti Laksono (bicara | kontrib) (Menambah pranala dalam)
Infobox orangAbdurrahman dari Banjar
Biografi
Kelahiran1830
Kematian8 Maret 1945 (114/115 tahun)
Tempat pemakamanMakam Wali Lima Galat: Kedua parameter tahun harus terisi!
Data pribadi
AgamaIslam
Kegiatan
Pekerjaanulama

K.H. Abdurrahman yang lebih dikenal dengan Guru Adu adalah salah satu ulama yang berasal dari Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Beliau juga populer dengan julukan Tuan Guru H. Adu Tunggul Irang.[1]Guru adu adalah anak dari keturunan ulama yaitu K.H. Zainuddin bin K.H. Abdus Shamad bin K.H. Abdullah Al-Banjari. Perkiraan beliau dilahirkan sekitar tahun 1250 H. KH. Abdurrahman meninggal dunia pada hari Jum’at tanggal 23 Rabiul Awwal tahun 1364 H.[2]

Makam Wali Lima

Riwayat Pendidikan Non Formal

K.H. Abdurrahman dalam menimba ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan agama, pada umumnya menempuh secara nonformal. Beliau mempelajari dan memperdalam ilmu-ilmu agama Islam dengan seorang tokoh ulama terkenal pada masa itu dan sangat luas ilmunya, yaitu Tuan Guru Haji Muhammad Said Wali di Dalam Pagar.[2]

Sebenarnya KH. Abdurrahman, ketika belajar ilmu agama itu sudah berstatus sebagai seorang guru, setidaknya guru ilmu agama Islam dalam lingkungan keluarga sendiri. Beliau lebih dahulu memberi pelajaran agama secara khusus kepada cucu beliau yang dikemudian hari juga terkenal sebagai salah seorang ulama besar di Martapura, yaitu K.H. Husin Qadri bin K.H. Ahmad Zaini.[2]

Rabu tanggal 23 Rajab tahun 1300 H beliau berbekal dengan restu keluarga meninggalkan kampung halaman guna berangkat menuju Tanah Suci Mekkah untuk menuntut ilmu agama lebih dalam. Di kota Mekkah KH. Abdurrahman kembali belajar berbagai macam ilmu agama Islam kepada beberapa guru. Di antara guru-guru beliau tersebut adalah Syekh Said Abubakar Ibnu Muhammad, pengarang kitab Khasyiyah I’anatut Thalibin. Selama beberapa tahun di Mekkah beliau memperdalam ilmu Syariat, Thariqat dan Hakikat. Ketiga macam ilmu ini diajarkan kepada masyarakat, guna membimbing mereka serta membentengi dan melindungi paham Ahlu Sunnah wal Jamaah.[2]

Murid

Beberapa ulama yang datang berguru kepada K.H. Abdurrahman, untuk menggali dan memperdalam ilmu agama yang mereka miliki saat itu antara lain ada 11 orang, yaitu:[2]

  1. K.H. Husin Qadri bin KH. Ahmad Zaini (cucu sendiri)
  2. K.H. Abdul Qadir Hasan
  3. K.H. Abdullah Jamal
  4. KH. Muhammad Seman Mulia
  5. KH. Muhdar
  6. KH. Khalid Hasyim
  7. KH. Asnawi Sihabuddin
  8. KH. Salim Ma’ruf
  9. KH. Husin Dahlan
  10. KH. Azhari
  11. KH. Khalid Amuntai.

Referensi

  1. ^ "Ulama Banjar (121): KH. Badaruddin". Alif.ID. 2021-01-02. Diakses tanggal 2023-11-22. 
  2. ^ a b c d e Ulama Banjar Dari Masa Ke Masa 1. Banjarmasin: ANTASARI PRESS. 2019. hlm. 52–55. ISBN 9786237665052.