Stasiun Sukolilo
Stasiun Sukolilo
| ||
---|---|---|
Nama lain |
| |
Lokasi |
| |
Koordinat | {{WikidataCoord}} – missing coordinate data | |
Operator | ||
Letak | ||
Konstruksi | ||
Jenis struktur | Atas tanah | |
Informasi lain | ||
Kode stasiun |
| |
Klasifikasi | III/kecil[2] | |
Sejarah | ||
Dibuka |
| |
Ditutup | 1984-1987 | |
Nama sebelumnya | Halte Soekolelo | |
Perusahaan awal |
| |
Lokasi pada peta | ||
Lua error in Modul:Mapframe at line 384: attempt to perform arithmetic on local 'lat_d' (a nil value). | ||
Stasiun Sukolilo (SLL) merujuk pada dua stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Sukolilo Timur, Labang, Bangkalan. Stasiun ini termasuk dalam Wilayah Aset VIII Surabaya dan dahulu melayani kereta api ke berbagai jurusan di Pulau Madura.
Terdapat dua stasiun kereta api yang menggunakan nama Sukolilo, yaitu Stasiun Sukolilo Lama yang terletak di Gang K.H. Umar (dekat objek wisata Pantai Goa Petapa) dan Stasiun Sukolilo Baru (lebih dikenal dengan nama Stasiun Buddan) yang terletak di Dusun Buddan.
Letak
Adapun koordinat lokasi kedua stasiun tersebut adalah sebagai berikut.
Nama stasiun | Koordinat |
---|---|
Sukolilo Lama | 7°09′22″S 112°47′57″E / 7.156088°S 112.799232°E |
Sukolilo Baru | 7°09′03″S 112°48′09″E / 7.150814°S 112.802451°E |
Sejarah
Stasiun Sukolilo yang pertama dibangun pada segmen Kamal–Batuporon–Kwanyar yang dibuka pada tanggal 1 September 1913 oleh Madoera Stoomtram Maatschappij.[3] Ruas jalur ini kemungkinan dibongkar oleh pekerja romusha untuk kepentingan perang.[4] Beberapa catatan menuliskan bahwa Rikuyu Sokyoku membuatkan jalur pengganti Telang–Sukolilo Baru karena jalur yang melewati Batuporon merupakan kawasan militer khusus yang dijaga ketat. Selain itu, stasiun ini dipindah menjauh dari bibir pantai dengan nama Sukolilo Baru di Buddan.[5][6]
Tidak seperti Stasiun Sukolilo lama yang masih mempertahankan karakter MdrSM, bangunan Stasiun Sukolilo Baru memiliki kemiripan arsitektur dengan stasiun-stasiun kereta api di Daop VII Madiun. Stasiun ini dinonaktifkan bersama dengan semua stasiun di jalur kereta api lintas Madura pada tahun 1984–1987 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum.[7]
Referensi
- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ Indië: geïllustreerd tijdschrift voor Nederland en koloniën. 7. Cliché's en druk van Joh. Enschedê en Zonen. 1923.
- ^ "Catatan Sejarah Perkeretaapian Indonesia di Tanah Madura". IRPS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-10. Diakses tanggal 19 Januari 2018.
- ^ "Bangunan Sejarah Yang Terlupakan". Madura Corner. Diakses tanggal 19 Januari 2018.
- ^ "Meniti Jejak dan Peninggalan Kereta Api Madura (Part-1)". Portal Madura.
- ^ JawaPos.com (2019-04-15). "Butuh Sinergitas Empat Bupati PT KAI untuk Aktifkan Kereta Api Madura". JawaPos.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-16. Diakses tanggal 2020-03-11.
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Labang menuju Kamalpier
|
Lintas Madura Kamalpier–Kwanyar via Labang Kamalpier–Kwanyar via Labang
|
Kwanyar Terminus
| ||
Korot menuju Kamalpier
|
Lintas Madura Kamalpier–Kwanyar via Batuporon Kamalpier–Kwanyar via Batuporon
|