Lompat ke isi

Banjir Haiti 2023

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Latar Belakang

Awal Juni 2023, Haiti dilanda hujan lebat yang menyebabkan banjir besar, penyebabnya volume tanah sudah terlampau jenuh, sehingga tidak dapat menyerap air hujan dengan jumlah yang besar. Hujan dengan intesitas tinggi menyebabkan beberapa sungai di Haiti meluap, yang menyebabkan timbul efek domino seperti tanah longsor, wabah penyakit, kelaparan, kerugian moril dan materil. Setidaknya ada 51 orang tewas, 140 luka-luka, dan 18 dilaporkan hilang per 6 Juni 2023.

Hujan deras yang menyebabkan banjir massal dan tanah longsor dilaporkan terjadi selama akhir pekan lalu di Haiti. Menurut pihak berwenang sedikitnya 15 orang tewas dan delapan lainnya hilang.Sungai meluap pada Sabtu 3 Juni pagi akibat hujan yang tak kunjung berhenti semakin memperparah situasi, pemerintah setempat segera memberlakukan tindakan darurat, mengutip UPI.

Hujan deras itu memaksa banyak penduduk pergi menyelamatkan diri dari tempat tinggal mereka.Hampir 13.400 orang mengungsi karena air merendam ratusan rumah di seluruh negeri.Tak hanya itu, beberapa jalanan berubah menjadi sungai dengan air berwarna cokelat. Dengan arus deras yang berbahaya, menurut Badan Perlindungan Sipil Haiti.

Video dan gambar yang menunjukkan situasi Haiti di internet menunjukkan orang-orang yang mencari perlindungan di atas atap seng rumah saat aliran air deras mengalir melalui desa mereka.

Rumah para penduduk tak hanya direndam air, kerusakan juga terjadi.

Lebih dari 7.400 keluarga terdampak. Angka tersebut belum final dengan para pejabat yang masih menghitung dampak hujan yang mengguyur Haiti pada Sabtu 3 Juni lalu.

Selain kerusakan pada rumah warga, hujan juga menyebabkan kerusakan yang signifikan pada tanaman di wilayah tengah Haiti.

Kerusakan ini sangat mengkhawatirkan mengingat masalah kelaparan yang semakin parah di negara tersebut.

Perdana Menteri Ariel Henry mengatakan dia bekerja dengan organisasi lokal dan internasional untuk menanggapi kebutuhan mereka yang terkena dampak banjir.[1]

Pra dan Pasca Kejadian

Pra kejadian: Hujan yang tak kunjung berhenti dari akhir Mei hingga Sabtu 3 Juni 2023, semakin membuat kondisi di Haiti semakin tak terkendali. Seperti, sungai yang meluap menggenangi pemukiman warga dan badai petir yang disebabkan oleh kondisi suhu, temperatur dan tekanan daerah yang tidak stabill.


Pasca kejadian: Fenomena ini memberikan dampak yang parah di beberapa titik administratif (komune). Port-de-Paix (Nord Ouest) mengalami dampak yang paling parah. Adapun beberapa titik yang terkena dampak seperti Ouest, Nippes, Sud-est, Nord Ouest, dan Centre. Tiga sungai meluap di sekitar Jeremie menyebakan sebagian kota terisolasi. Tanaman pangan pada bagian tengah Haiti terkena dampak parah. Dan, jembatan yang baru saja dibangun di kota tersebut juga hancur sebagian. Pada tanggal 4 Juni 2023, sistem udara mulai mendekati stabil, meskipun hujan masih turun di beberapa wilayah, khususnya di Sud-Est. Laporan hingga 6 Juni 2023, dikabarkan bahwa 51 orang tewas, 140 luka-luka, 18 orang hilang, dan 14 orang dinyatakan selamat hilang. Aebanyak 37.375 jiwa terdampak, 13.390 diantaranya mengungsi akibat peristiwa ini. Kerusakan materil juga dilaporkan, diantaranya kurang lebih 13.591 rumah terendam banjir dan 820 rumah rusak, dan lima puskesmas juga terkena dampak.[2]

Referensi

Pranala luar