The Master
The Master | |
---|---|
Negara asal | Indonesia |
Jmlh. episode | variatif |
Produksi | |
Durasi | 180 menit |
Rilis asli | |
Jaringan | RCTI |
Rilis | 6 Februari 2009 – Sekarang |
The Master merupakan acara realitas televisi Indonesia yang menandingkan kemampuan seorang pesulap dengan pesulap lainnya. Acara yang akrab dengan slogan "Mencari Bintang Tanpa Mantera" ini kali pertama ditayangkan pada 6 Februari 2009 hingga 8 Mei 2009 setiap pukul 21.30 hari Jumat hingga 00.30 keesokan harinya. Namun jam tayang The Master terkadang bisa bergeser ke hari Sabtu dengan jam yang sama karena di geser acara yang tampaknya lebih prioritas utama untuk ditayangkan. Setiap musim menampilkan 5 kandidat (dan 6 di Season 3) dengan aliran sulap yang berbeda-beda dan setiap episodenya akan tersisihkan 1 kandidat hingga pada akhirnya tinggal tersisa 1 orang. Sistem eliminasi ini menggunakan perolehan persentase SMS dari para penonton televisi. Setiap selesai menampilkan aksinya, para kandidat akan dikomentari oleh dewan juri yang terdiri dari 4 orang, 3 orang dewan juri tetap yaitu Deddy Corbuzier, Romy Rafael, Melissa Karim, dan 1 orang lainnya berbeda-beda setiap episodenya yaitu artis yang sedang populer. "The Master" dipandu oleh Nico Siahaan. The Master mampu meraih rating sebanyak 11,4. Di luar negeri ada satu acara yang mirip yang itu Phenomenon (TV series) durasi tayangnya lebih pendek (hanya 60 menit termasuk iklan) beda dengan acara The Master yang durasinya bisa dari 120 menit hingga lebih, tergantung bagaimana pertunjukkan para perserta.
Musim 1
Musim 2
Musim 3
Musim 4
- Cosmo flamboyan fakir
- Ivan
- Jeva
- Ken
- Russel Miracle
- Edo Shadow
Akhir Tayang
Hingga musim ke empat, tayangan The Master ini berhenti untuk sementara. Tayangan Final inaugurasi antara juara The Master musim 3, Rizuki, dan Koesnoe Efendi alias Cosmo dari musim 4 pada hari Jumat (21/8/09) menjadi penutup kompetisi The Master. Acara ini dihentikan sementara hingga ditemukan konsep baru.
The Master yang akan dikonsep ulang bentuk acaranya, diperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada, dan kemudian akan kembali mencari bakat-bakat sulap di masyarakat Indonesia.
Pro dan Kontra
Tanyangan ini mendapatkan reaksi yang kontroversial dengan masyarakat yang bukan pesulap. Yakni, masih maraknya pandangan bahwa The Master bersifat klenik serta menggunakan unsur mistis dan gaib. Sebenarnya, acara televisi ini hanya merupakan hiburan dengan trik sulap semata dan bukan memakai unsur sihir. Sebuah hiburan yang sama halnya jika kita menonton film aksi atau film kanuragan bahkan sinetron Wiro Sableng. Namun hal itu tetap saja menjadi perdebatan bagi kaum awam karena ketidaktahuan mereka akan sulap[1]. Hal tersebut menjadikan Tim Produksi mempunyai pekerjaan rumah yang harus mereka diselesaikan. Mungkin reaksi protes terjadi karena salah satu pesertanya juga berprofesi sebagai dukun/paranormal yaitu Limbad. Bisa ya tapi bisa saja tidak. Apapun itu, pihak Produksi harus mendaur ulang dengan konsep yang baru dengan lebih baik.
Sulap akan selalu tampak mengherankan dan mengagumkan selama kerahasiaannya masih terjaga dengan baik. Dan setiap pesulap dituntut untuk selalu memegang teguh kode etiknya, yaitu: harus berlatih dan benar-benar menguasai permainannya dengan sempurna sebelum tampil dan harus selalu menjaga kerahasiaan permainan dan triknya. Dan karena kode etik inilah yang membuat seorang pesulap atau bahkan acara sulap dituding sebagai acara yang memakai sihir.[1]