Lompat ke isi

Bandar Khalipah, Serdang Bedagai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 Desember 2023 17.53 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (Bot: Merapikan artikel)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Bandar Khalipah
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenSerdang Bedagai
Pemerintahan
 • CamatManingar Manurung, SP, M. Si
Populasi
 • Total26 487 jiwa
Kode Kemendagri12.18.06 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1218060 Edit nilai pada Wikidata
Luas11.600 Ha (116 km²)
Desa/kelurahan5

Bandar Khalipah adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Indonesia.

Kecamatan Bandar Khalipah sebelum kemerdekaan Indonesia adalah merupakan bagian dari Kerajaan Padang. Pada masa kekuasaan Raja Padang VII Datuk Pangeran Bandar Tebing Janta Melayu, Bandar Khalifah pernah menjadi Ibukota Kerajaan Padang dan pada Tahun 1980-an masih ada ditemukan puing–puing kerajaan yang terletak di Desa Gelam Sei Serimah.

Asal muasal nama Bandar Khalifah tidak terlepas dari sejarah kemakmuran Bandar Khalifah. Bandar artinya Pusat Perdagangan Perekonomian antar negara Malaysia dengan Kerajaan Padang, sementara Khalifah merupakan tempat singgah dan menetapnya para Ahli Agama baik dari Indonesia maupun luar negeri. Dalam sejarah dijelaskan bahwa sebelum adanya pelabuhan Belawan, Bandar Khalifah adalah merupakan pelabuhan laut terbesar dan merupakan cikalbakal terbentuknya pelabuhan Belawan. Para ulama, lebai dan kaum sufi mempergunakan jasa pelabuhan Bandar Khalifah untuk berangkat dan pulangnya menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah.

Jadi Bandar Khalifah berarti Pusat Perdagangan dan tempat berkumpulnya para Ahli Agama berangkat menuju Tanah Suci.

Penduduk di Kecamatan Bandar Khalipah mayoritas orang Batak, namun terdapat juga beberapa suku lainnya seperti Jawa dan Melayu.

Dulu, penduduk asli Kecamatan Bandar Khalipah adalah orang Melayu, dan kemudian hari orang Jawa datang di bawa oleh Belanda dari Pulau Jawa ke daerah Sungai Sarimah di Desa Gelam Sei Serimah untuk bertani dan berkebun, dan kemudian disusul oleh bangsa Batak dari pesisir Danau Toba.

Sejak kedatangan bangsa Batak di Desa Kampung Juhar dan Desa Bandar Tengah, penduduk asli mulai tersingkirkan, dan mereka menyingkir ke daerah sekitarnya seperti ke daerah Pagurawan, ke daerah Tebingtinggi, Tanjung Beringin, hingga sampai ke Percut Sei Tuan dan Belawan.

Penduduk kecamatan Bandar Khalipah mayoritas beragama Kristen dan sebagian Islam.

Berikut daftar tempat ibadah di Kecamatan Bandar Khalipah:

No. Desa/Kelurahan Gereja Protestan Gereja Katolik Masjid Mushollah Parsantian Parmalim Vihara/Pura
1. Bandar Tengah 18 4 3
2. Kampung Juhar 19 2 1
3. Kayu Besar 6 1 2
4. Pekan Bandar Khalipah 2 1 7
5. Gelam Sei Serimah 5 2 2
Jumlah 50 9 8 7 1
No. Nama Desa/Kelurahan Kepala Desa/Lurah Jumlah Dusun
1. Pekan Bandar Khalipah Aswandi 7
2. Kayu Besar Oloan Sirait 13
3. Gelam Sei Serimah Lisbon Samosir 11
4. Kampung Juhar Derman Sinaga 17
5. Bandar Tengah Rozali Saragih 18