Lanrisang, Pinrang
Lanrisang | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Selatan |
Kabupaten | Pinrang |
Pemerintahan | |
• Camat | - |
Populasi | |
• Total | 17,842 jiwa |
Kode Kemendagri | 73.15.10 |
Kode BPS | 7315021 |
Luas | - km² |
Desa/kelurahan | 6 desa 1 kelurahan |
Lanrisang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Indonesia. Luas wilayahnya adalah 73, 01 km2 yang terbagi menjadi 7 desa atau kelurahan. Pada tahun 2020, jumlah penduduk di Kecamatan Lanrisang sebanyak 19.713 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 1.143 jiwa/km2. Pekerjaan utama penduduk Kecamatan Lanrisang sebagai petani. Di Kecamatan Lanrisang terdapat sekolah dan masjid.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Lanrisang merupakan salah satu kecamatan dalam wilayah Kabupaten Pinrang. Luas wilayahnya adalah 73, 01 km2 yang setara dengan 3,72% dari luas wilayah Kabupaten Pinrang. Pada tahun 2020 terdapat 7 desa atau kelurahan di Kecamatan Lanrisang.[1]
Penduduk
[sunting | sunting sumber]Jumlah penduduk
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Lanrisang memiliki kepadatan penduduk yakni 1.143 jiwa/km² pada tahun 2020. Jumlah penduduk di Kecamatan Lanrisang tercatat sebanyak 19.713 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Paleteang sebesar 1,37% tiap tahunnya.[2]
Pekerjaan penduduk
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2020, tercatat sebanyak 4.910 orang penduduk di Kecamatan Lanrisang bekerja sebagai petani. Jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman pangan. Dari jumlah tersebut, terdapat kelompok tani sebanyak 185 kelompok.[3] Lahan yang dijadikan sawah di Kecamatan Lanrisang pada tahun 2020 seluas 4.406 ha. Lahan seluas 4.390 memanfaatkan irigasi, sedangkan lahan seluas 16 memanfaatkan tadah hujan.[4] Pada tahun 2020, luas lahan panen yang dihasilkan oleh Kecamatan Lanrisang adalah 8.667 ha. Dalam tiap hektar dihasilkan padi seberat 5,90 ton. Sehingga total produksinya pada tahun 2020 sebanyak 51.135 ton gabah kering giling.[5] Kerugian dapat dialami oleh para petani di Kecamatan Lanrisang ketika terjadi gagal panen. Penyebabnya adalah keberadaan organisme pengganggu tumbuhan tiap musim tanam.[6]
Fasilitas
[sunting | sunting sumber]Sekolah
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2020 , di Kecamatan Paleteang terdapat sebanyak 7 sekolah dasar. Kemudian terdapat dua jenis sekolah menengah, yaitu sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Jumlah sekolah menengah pertama sebanyak 3 sekolah dan sekolah menengah atas sebanyak 3 sekolah.[7]
Objek wisata
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Lanrisang memiliki dua objek pariwisata. Pertama yakni Masjid Tua At Taqwa. Kedua yakni Saoraja Datu Lanrisang.[8]
Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Halim, Razak dan Nain 2021, hlm. 38.
- ^ Halim, Razak dan Nain 2021, hlm. 41.
- ^ Halim, Razak dan Nain 2021, hlm. 47.
- ^ Halim, Razak dan Nain 2021, hlm. 46.
- ^ Halim, Razak dan Nain 2021, hlm. 45.
- ^ Halim, Razak dan Nain 2021, hlm. 34.
- ^ Halim, Razak dan Nain 2021, hlm. 50.
- ^ Mihardja, E. J., dkk. (2018). Potensi Ekowisata sebagai Strategy City Branding (Studi Kasus Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan) (PDF). Jakarta: UB Press. hlm. 30. ISBN 978-602-7989-17-7.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Halim, A., Razak, R., dan Nain, U. (Desember 2021). Asuransi Usahatani Padi di Kabupaten Pinrang (PDF). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ISBN 978-623-236-239-0.