Super Indo
Perusahaan terbatas | |
Industri | Ritel |
Didirikan | 1997 |
Pendiri | Delhaize Group Salim Group |
Kantor pusat | Menara Bidakara 2, lantai 19 Jl. Jend. Gatot Soebroto kav. 71-73, Jakarta Selatan 12870, Indonesia |
Cabang | 176 (22 Dec 2019) |
Produk | Makanan dan minuman, kebutuhan hidup |
Karyawan | 8.000 (2019) |
Induk | Ahold Delhaize (51%) Salim Group (49%) |
Situs web | www.superindo.co.id |
Super Indo adalah supermarket di Indonesia. Supermarket ini sudah berkembang sejak tahun 1997. Hingga Juli 2020, Super Indo sudah memiliki 183 termasuk 6 gerai waralaba yaitu Super Indo Express. Gerai Super Indo tersebar di kota-kota besar di Pulau Jawa dan Sumatra bagian selatan. Setiap gerai umumnya menjual berbagai produk makanan, minuman dan barang kebutuhan hidup lainnya.
Sejarah dan perkembangan
Perusahaan patungan antara jaringan ritel internasional Delhaize Group (yang berpusat Zaandam, Belanda) dan Salim Group ini bermula pada tahun 1997. Saat itu, terjadi pecah kongsi antara Grup Salim dengan Gelael dalam pengelolaan Gelael Supermarket, yang merupakan salah satu perusahaan ritel modern pertama di Indonesia (sejak 1955). Mulanya, Salim dan Gelael menjalin kerjasama pada tahun 1990 dengan masuknya modal Salim ke Gelael Supermarket dan pengelola KFC (PT Fast Food Indonesia). Tidak seperti di bisnis KFC yang sukses dan masih bertahan, di bisnis supermarket, kerjasama keduanya yang dimulai pada 1992 kurang berhasil, ditandai dengan adanya gerai yang tutup dan merugi, sehingga akhirnya Dick Gelael, pemilik Gelael memutuskan untuk berpisah dengan Salim pada 31 Maret 1997.[1][2][3] Sebenarnya, Salim berniat meningkatkan kepemilikannya di Gelael Supermarket dari sebelumnya 50-50%, namun Dick menolak karena dianggap bisa mengurangi porsi sahamnya.[4]
Pasca perpisahan itu, Salim dan Gelael bersepakat untuk membagi 18 gerai Gelael Supermarket di seluruh Indonesia (di Jakarta, Batam, Bandung, Semarang, hingga Solo), masing-masing mendapat 9 buah.[4][1] Sebagai pengganti Gelael, Salim menggandeng Delhaize dengan kerjasama patungan, dimana 9 gerai Gelael yang ada di tangan Salim kemudian diubah ke Super Indo,[5] ditambah 3 gerai baru sehingga menjadikan Super Indo memiliki 12 gerai saat pertama kali beroperasi.[6] Sempat berusaha untuk menguasai 9 gerai Gelael milik Dick, namun gagal.[7] Bagaimanapun, Super Indo tetap memulai bisnisnya pada Agustus 1997,[8] dan kini Super Indo telah memiliki 171 gerai yang sebagian besar berada di Pulau Jawa dengan jumlah 5.400 karyawan terlatih. Setiap gerai umumnya menyediakan beragam produk kebutuhan sehari-hari.[9]
Selain di Indonesia, Delhaize Group beroperasi di tiga benua dan sebelas negara (Belgia, Amerika Serikat, Romania, Yunani, Luksemburg, Thailand, Serbia, Bulgaria, Bosnia dan Herzegovina, Montenegro, serta Albania). Delhaize Group membeli 51% saham Super Indo pada tahun 1997.[10] Delhaize Group tercatat di bursa saham Euronext (Euronext: DELB) dan Bursa efek New York (NYSE: DEG). Delhaize Group memiliki lebih dari 3.451 gerai pada akhir 2012.
Super Indo memiliki private brand "365". "365" diluncurkan pada tahun 2006 dan telah memiliki lebih dari 140 jenis produk.
Super Indo memiliki motto "Lebih segar, lebih hemat, lebih dekat."
Lihat pula
Referensi
- ^ a b JP/Salim group quits PT Gelael
- ^ Kaum Supertajir Indonesia: Profil Seratus Orang Terkaya Indonesia yang Total ...
- ^ Liem Sioe Liong's Salim Group: The Business Pillar of Suharto's Indonesia
- ^ a b Historia Bisnis: Pecah Kongsi Salim Group & Gelael Urus Supermarket
- ^ World Drinks Marketing Directory 2000/2001
- ^ BAB II GAMBARAN UMUM PT. LION SUPER INDO 2.1
- ^ Economic Change and Agrifood Developments: Indonesia
- ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 19,Masalah 14-19
- ^ https://www.superindo.co.id/korporasi-keberlanjutan/corporate/delhaize
- ^ Hoovers.com. "PT Lion Super Indo, LLC". Hoover's, Inc. Diakses tanggal 13 December 2011.