Lompat ke isi

Abdullah C.D.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 Januari 2024 12.01 oleh Urang Kamang (bicara | kontrib) (Infobox orang)
Infobox orangAbdullah C.D.

Edit nilai pada Wikidata
Nama dalam bahasa asli(ms) Abdullah C.D Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran2 Oktober 1923 Edit nilai pada Wikidata
Parit Edit nilai pada Wikidata
Kematian13 Januari 2024 Edit nilai pada Wikidata (100 tahun)
Sukhirin (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
Kelompok etnikOrang Minangkabau Edit nilai pada Wikidata
AgamaIslam Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanpolitikus Edit nilai pada Wikidata
Partai politikPartai Komunis Malaya Edit nilai pada Wikidata
Cabang militerMalayan Races Liberation Army (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
KonflikKedaruratan Malaya Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
Pasangan nikahSuriani Abdullah (en) Terjemahkan (1955–2013), kematian Edit nilai pada Wikidata

Che Dat bin Anjang Abdullah atau lebih dikenal dengan Abdullah C.D Cik Dat bin Anjang Abdullah (2 Oktober 1923 – 13 Januari 2024) adalah seorang politikus asal Malaysia. Dia merupakan pemimpin Partai Komunis Malaya (PKM).

Abdullah C.D merupakan seorang keturunan Minangkabau yang berjuang dengan senjata di dalam hutan, menentang penjajahan Jepang dan Inggris di Tanah Melayu.[1] Kariernya dimulai ketika ia bergabung dengan Kesatuan Muda Melayu (KMM), dan menjadi sekretaris KMM di distrik Lambor, Perak pada masa awal pendudukan Jepang. Abdullah CD akhirnya bergabung dengan tentara Rakyat Malaya Anti-Jepang (MPAJA).

Pada bulan Oktober 1945, Abdullah turut mendirikan Parti Kebangsaan Melayu Muda (PKMM) bersama Burhanuddin al-Hilmi, Ahmad Boestamam, Mukhtaruddin Lasso, dan Ishak Haji Mohamad. Ia bertanggung jawab untuk mengorganisir gerakan buruh Melayu, dan terpilih sebagai Wakil Presiden dari Federasi Serikat Buruh Pan-Melayu (PMFTU).Pada 20 Juni 1948 penjajah Inggris melarangkan semua partai yang pro merdeka termasuk partai pro merdeka yang Islam, kecuali UMNO dibiarkan oleh Inggris

Pada tanggal 12 Mei 1949, dia dilantik menjadi komandan resimen ke-10 PKM, yang mengetuai pasukan komunis Melayu untuk kawasan Narathiwat di perbatasan Malaysia-Thailand. Setelah kemerdekaan, dia terus memberontak terhadap pemerintah Malaysia hingga tercapai perdamaian pada tanggal 2 Desember 1989.

Abdullah menikah dengan Suriani Abdullah (Eng Ching Ming), seorang gadis Tionghoa yang juga menjadi pengurus dalam Partai Komunis Malaya.[2]

Sumber

  1. ^ Suriani Abdullah(1999), Rejimen Ke-10 dan Kemerdekaan, Nan Dao Publisher
  2. ^ Abdullah CD(2005), Memoir Abdullah CD: Zaman Pergerakan Sehingga 1948, SIRD

Referensi