Bayu
Bayu | |
---|---|
Dewa Angin | |
Ejaan Dewanagari | वायु |
Ejaan IAST | Vāyu |
Nama lain | Wata; Pawana |
Senjata | Gada atau Gancu |
Wahana | Antelop atau Kuda |
Keturunan | Hanoman |
Mantra | Om Vayave Namah |
Bayu (Sanskerta: वायुदाब वायु ; Vāyu, baca: Bayu, disebut juga Waata (वात: Vāta) atau Pawana (पवन: Pavana) atau Prāna) dalam agama Hindu adalah Dewa utama, bergelar sebagai Dewa angin. Udara (Vāyu) atau angin (Pāvana) merupakan salah satu unsur dalam Panca Maha Bhuta, lima elemen dasar dalam ajaran agama Hindu. Sebagai dewa utama, Bayu merupakan dewa yang sangat penting bagi umat agama Hindu karena kuasa nya dalam mengendalikan angin sebagai sumber kehidupan. Bayu adalah dewa yang jangkung, tampan rupawan diantara dewa lain, yang menjadikannya dewa yang sangat dikagumi dan dicintai para bidadari di kahyangan. Dari hubungannya dengan Dewi Anjani, lahirlah sang Dewa Ketabahan, Hanoman. Sebagai penguasa angin, Bayu sangat kuat. Dia dapat meniupkan angin yang menyapu dengan sangat kuat, menghancurkan jagat dalam sekejap, menciptakan bencana yang ditakuti manusia, iblis, bahkan sesama dewa. Bayu merupakan Kakak dari Indra (raja para dewa) dan Baruna (Dewa Lautan).
Dewa dalam agama Hindu ini diadaptasi ke dalam dunia pewayangan sebagai dewa penguasa angin yang bertempat tinggal di Khayangan Panglawung. Batara bayu ditugaskan untuk mengatur dan menguasai angin. Pada zaman Treta Yuga, Batara Bayu menjadi guru Hanoman agar kera tersebut menjadi sakti. Pada zaman Dwapara Yuga, Batara Bayu menurunkan Werkudara (Bima). Ciri dari murid ataupun keturunan dewa ini adalah mempunyai "Kuku Pancanaka".
Ajian
Dalam dunia wayang Jawa, Dewa ini dikatakan memiliki Ajian. Hal tersebut merupakan adaptasi budaya dan tak terdapat dalam mitologi Hindu India. Ajian yang terkenal dari Batara Bayu adalah Sepiangin, Bayubraja dan lain-lain
Lihat pula