Kwee Thiam Tjing
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Hanya Peranakan Tionghoa Semata.
9 Februari 1900 ia lontarken tangis pertamanya di Bumi Pasuruan. ELS (Europeesch Lagere School) di kota Malang ia liwatin masa-masa kecilnya. Dunia yurnalistie yadi pilihan awal karirnya. Belanda, yawa, Madura, Hokian terangkum dalem gaya bahasa Melayu-pasar yang sanget orisinil. curetan penanya tida pilih-pilih kawan, lawan, lelaki, perempuan, muda, tua hingga Sang Kanyeng Guberman.
Akibatnya…………………………… 9 Pers delik di taon 1926 ditelannya bulat-bulat di Kalisosok Surabaia dan cipinang yakarta. Pewarta Surabaia, Suara Publik, Sin Tit Po, Mata-Hari Semarang hingga Indonesia Raya pernah rasaken secara teratur guratan pena-nya, sementara Pembrita – yember ia kelola langsung. Dipertengahan taon 1941, Uniforem Stadwacht Waak ia kenaken demi sebuwah persamaan hak dan kuayiban manusia, hingga setengah yam sebelum balatentara Da`i Nippon inyak kota Malang.
Nonton Ludruk orah ken`o `ngguyu, ia gambarken suasana saat Sang petruk ingkang dadus ratu. yamino dan yoliteng ia namaken pada sebagean kaum dari bangsa yang baru memulai suatu Revolusi. Medio 1947 kota Malang menyadi lautan api, ia repotaseken dengen cermat, hingga ditutup dengen sebuwah tragedi Mergosono yang mungkin kali ini sudah dilupaken banyak orang..
Masa paling aut-autan di ini Negeri (1939-1947) ia tulis pada sebuwah buko setebel lebih dari 200 haleman dari kertas merang tampa penerbit, tampa pengarang hanya sebuwah catetan peringetan untuk anak cuco semata yang ia beri yudul “Indonesia dalem Api dan Bara”.
………………..? kaudian lenyap rimbanya si peranakan Tionghoa yang uniq ini. 24 taon berselang secara mendadak muncul kembali ini peranakan Tionghoa. Liwat “Indonesia Raya” –nya Mochtar Lubis ia buat semacem Obituari dalem 34 yudul dengen 91 edisi penerbitan di taon 1971-73. Di achir bulan Mei 1974 ia hembusken napasnya untuk penghabisan di pagi yang tenang.
Inilah secuwil kisah seorang Peranakan Tionghoa yang menpunyai nama pena si “cAMBuK BERDuRI”.
Sang LANDLOOPER
Malem 27 Mei 1974, Sepulang dari tempat prakteknya dokter Hanafi, ia terus saya bersender pada peondak ia punya putri yang semata wayang, dibelakang kumodi mobil Hulden, tampa sepatah kata atawa sendau gurau yang ia biasa lakuken, hanya saben² ia toleh wayah ia punya anak dengen diikutin senyum manis. Sesampenya di rumah langsung ia berbaring di ia punya ranyang, kali ini sang putrinya dampingin ia hingga pagi menyelang. yam 5 pagi dengen suara keras ia mendekur! sanget keras diluar dari ia punya kebiasaan mendukur, seaken ia mengabarken pada dunia yang sebentar lagi aken ia tinggalken, makin lama dekurannya makin perlahan, dan terus perlahan………… dan perlahan. Tepat yam 6 pagi ia telah berpulang unteok selamanya. Ia tinggalken ini dunia tampa satu patah pesan atawa permintaan, tampa perlu banyak orang tau ia telah berpulang, tampa perlu ia repotken orang banyak, tampa perlu adanya kecemasan dari banyak orang.
Och! Rupanya ini sudah kehendak Tuhan, begimana cara ia panggil hambanya yang semasa hidupnya sudah seringkali membuat banyak orang yengkel, kesal, sedih bahken hingga sakit ati, namun tida sedikit pula yang merasa terhibur malah sampe perlu melepasken gelak tawanya, dari ia punya tulisan²nya yang banyak beredar!
Kota Pasuruan ia bermula, yang selanyutnya: Tulung Agung, Bangkalan, Pamengkasan, Sumenep, Malang, yember, Madiun, Kediri, Surabaia, Semarang, Bandung, setau berapa nama kota di pulau Sumatera, negeri yiran dan berachir di Kebayuran Baru yakarta Selatan. Masih belon puas ia bolak balik ia inapin kota² diatas, bahken hingga ia kepaksa musti menginap di Kalisosok dan cipinang buat betapa selama 10 bulan ia yalani.
Sebagian orang aken heran dan bertanya apa istimewa-nya hal² semua diatas? Bener itu bukan hal yang istimewa yika dilakuken oleh seorang hartawan, kesohor, atawa bandit sekalipun. yang memang sudah menyadi keryaan dan keharusan disaat sekarang ini. Tapi ini dilakuken di kurun taon 1900-1974, dimasa penyayah Blanda berkuasa, di zaman Malaise, dimasa pendudukan balatentara Dai Nipon, dimasa awal meletusnya revolusi ini negri, hingga dimasa reyim “Orde Baru” masih menyadi orok. Ini semua dilakuken oleh seorang peranakan Tionghoa saya. Sekarang saya mau bertanya pada pemabaca: panteskan itu peranakan Tionghoa saya namaken si Landlooper tulen?
28 Mei 1974 berachirkah peryalanan si Landlooper!? Sebage manusia yang ia punya napas, yelas sudah berachir, bagemana dengen yasatnya? Ai, kali ini! Bumi yang bulet yang dapet gilirannya. Begimana cara dan keyadiannya itu yasat kiterin bumi yang bulet? Semua aken saya tuturken dibawah ini:
Demi suatu pembangungan! Itu selogan yang dikumandangi oleh satu reyim, apapun yang berani coba menghalangi itu aken dapet musibah. Bener kali ini giliran si Landlooper kudu rasain itu kabiyaksanaan dari sang Petruk, dengen kepaksa tempat mengasonya si Landlooper di Tanah Abang I. itu yasat musti angkat kaki dari itu tempat. Lalu kremasi yasat yadi pilihannya, yang kamudian itu kerikil² yasat dari si Landlooper setelah ditumbuk sanget alus, dilemparken ke laut yawa. yusteru dari pelemparan tersebut maka yasat si Landlooper mulailah arungi 7 samudra yang ada di ini bumi yang bulet. Ironis sekali?
Tentu bagi pembaca yang suka ikutin ini web, pasti sudah bisa tebak siapa nama seyati dari si Landlooper yang saya maksudken! Tapi tida ada salahnya kalu saya terangken, ini semua berguna khusus buat pembaca yang baru pertama kali tau alias belon tau, mungkin yuga buat mereka yang pura² tida tau. Saya harep sudahilah kesakit-hatian sekiranya pembaca atawa siapapun yang kebetulan punya ‘mbah dan ‘mah - buyut yang semasa hidupnya pernah rasaken cambuknya si Landlooper. yang sebetulnya tampa ia mendusin, sesungguhnya itu cambuk yang membeset di ia punya hati hingga ia besedih dan berduka. Merupaken suatu pengurangan dari ia punya dosa, karena ia sudah disakiti hatinya oleh si Landlooper. Tegesnya itu pengurangan dosa sudah dipikul sendiri oleh si Landlooper kerna ia sudah bikin hati orang sakit dan bersedih. Tapi kita semua tau Tuhan itu tida bodoh bukan! Kerna si pembuat sakit hati sudah begitu berani pikul semua dosa orang yang telah ia caci maki, yang pada dasarnya memang betumpuk-tumpuk ia punya dosa, hingga perlu diambil sedikit dari yang bertumpuk tersebut, maka Tuhan pun sudi memberi ganyaran yang baek pada orang yang sudah berani cuci dan gasak sampe bersih itu dosa. Maka dari hal diatas kita aken mufakat bahwa sesungguhnya tida ada yang dikalahken, semuanya memang yakni orang yang bersedih karena di caci maki aken mendapet pengurangan dari ia punya dosa, sedengeken si Landlooper aken terima satu punt dari ia punya usaha gasak sampe bersih dosa orang tersebut.
Oopss! Maap pembaca agak panyang saya uraiken hal diatas, sampe² hal untuk perkenalken nama seyatinya si Landlooper agak tertunda. Baek sekarang saya aken buka resiahnya si Landlooper tersebut : Ia bernama KWEE THIAM cING alias si cAMBuK BERDuRI. Bersamaan ini resia saya mohon pamit dan sebage pembritahuan pada pembaca, selanyutnya aken terbit secara berkala semua tulisannya si Landlooper di ini web.
http://cambuk28.multiply.com/
http://yaminoyoliteng.blogspot.com/
[1]