The Swerve: How the World Became Modern
Pengarang | Stephen Greenblatt |
---|---|
Negara | Amerika Serikat |
Bahasa | Inggris |
Genre | Non-fiksi |
Penerbit | W. W. Norton & Company |
Tanggal terbit | 26 September 2011 (hardcover)[1] September 3, 2012 (paperback)[2] September 19, 2011 (kindle)[3] |
Halaman | 356 |
ISBN | ISBN 978-0393064476 |
The Swerve: How the World Became Modern adalah sebuah buku non-fiksi karya Stephen Greenblatt yang memenangkan Hadiah Pulitzer untuk Non-Fiksi Umum tahun 2012 dan National Book Award for Nonfiction tahun 2011.[4][5]
The Swerve mengulas tentang keistimewaan On the Nature of Things karya penyair Romawi Lucretius, yang sempat hilang, dan bagaimana On the Nature of Things mengubah alur sejarah meski secara umum dianggap sebagai buku yang tidak jelas.[4] Los Angeles Times menulis bahwa duta kepausan dan kolektor buku abad ke-15 Poggio Bracciolini menyelamatkan teks Lucretius dari tempat terhina di rak buku sebuah biara di Jerman.[6] National Public Radio (NPR) menyebut bahwa buku ini menjelaskan hasil penyelamatan manuskrip On the Nature of Things terakhir oleh Bracciolini.[7]
PBS NewsHour dan The New York Times menyebut Bracciolini sebagai "kolektor buku" yang juga disebut New York Times sebagai sosok yang obsesif.[8][9] The New York Times menyebut Greenblatt sebagai seorang "kritikus sastra, teoriwan, dan cendekiawan Shakespeare".[9] Saat merekomendasikan buku ini pada tahun 2011, NPR menyebutkan bahwa Greenblatt adalah pengajar humaniora.[7]
Di situs resmi Hadiah Pulitzer, Pulitzer.org menyebut The Swerve: How the World Became Modern sebagai "buku provokatif yang mengungkapkan bahwa karya filsafat yang tidak jelas, ditemukan hampir 600 tahun yang lalu, mengubah alur sejarah tanpa memikirkan ilmu pengetahuan dan sensibilitas masa kini."[4] Dalam sebuah kritik, The Los Angeles Times memuji syair Lucretius dan mengatakan bahwa "The Swerve" adalah "buku yang sama ajaibnya tentang bagaimana karya klasik ini nyaris hilang dan mengapa peradaban Barat akan menjadi lebih miskin andai karya tersebut benar-benar hilang."[6] Penjelasan PBS NewsHour tentang karya ini adalah kisah tentang bagaimana "...penemuan 'On the Nature of Things' karya Lucretius membantu mengubah arah pemikiran umat manusia."[8] NPR mengatakan The Swerve menjelaskan bagaimana On the Nature of Things "...mendorong kemajuan Renaisans dan menginspirasi para seniman, pemikir besar, dan ilmuwan."[7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "The Swerve: How the World Became Modern [Hardcover]". Amazon.com. Diakses tanggal 2012-05-28.
- ^ "The Swerve: How the World Became Modern [Paperback]". Amazon.com. Diakses tanggal 2012-05-28.
- ^ "The Swerve: How the World Became Modern [Kindle Edition]". Amazon.com. Diakses tanggal 2012-05-28.
- ^ a b c "The 2012 Pulitzer Prize Winners: General Nonfiction". Pulitzer.org. Diakses tanggal 2012-05-28.
- ^ "2011 National Book Award Winner, Nonfiction". National Book Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-05. Diakses tanggal 2012-05-31.
- ^ a b Owchar, Nick (2011-11-20). "Book review: 'The Swerve: How the World Became Modern' by Stephen Greenblatt: The 15th century discovery of Lucretius' revolutionary 'On the Nature of Things' is at the thrilling center of the National Book Award-nominated 'The Swerve.'". Los Angeles Times. Diakses tanggal 2012-05-31.
- ^ a b c "Book Summary". National Public Radio. Diakses tanggal 2012-05-31.
- ^ a b "'The Swerve': When an Ancient Text Reaches Out and Touches Us". PBS. 2012-05-25. Diakses tanggal 2012-05-31.
- ^ a b Garner, Dwight (2011-09-27). "An Unearthed Treasure That Changed Things". The New York Times. Diakses tanggal 2012-05-31.