Menak
Tampilan
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/71/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Groepsportret_van_de_regenten_van_Preanger_met_hun_echtgenotes_TMnr_10001897.jpg/250px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Groepsportret_van_de_regenten_van_Preanger_met_hun_echtgenotes_TMnr_10001897.jpg)
Menak (bahasa Sunda: Ménak, kadang-kadang disebut juga kaum Menak[butuh rujukan]), adalah suatu istilah yang mengacu kepada kelas sosial atau golongan bangsawan dalam kebudayaan Sunda.[1] Sebagai keturunan penguasa dan keluarga kerajaan di tatar Sunda, terdapat gelar-gelar yang biasa mereka gunakan, antara lain Raden, Raden Tumenggung, Dipati, Tubagus, dan Ratu.
Beberapa tokoh menak yang terkenal, antara lain:
- Rangga Gempol Kusumadinata - Wedana Bupati Priangan I
- Dipati Ukur Wangsanata - Wedana Bupati Priangan III
- Pangeran Kornel - Bupati Sumedang (1791-1828)
- Oto Iskandar di Nata - Pahlawan Nasional
- Dewi Sartika Somanegara - Pahlawan Nasional
- Djoeanda Kartawidjaja - Pahlawan Nasional, Perdana Menteri Indonesia terakhir
- Wiranatakusumah V - Wali negara Pasundan & Menteri Dalam Negeri Indonesia pertama
- Eddy Martadinata - Kepala Staf TNI Angkatan Laut ke-4
- Umar Wirahadikusumah - Wakil Presiden Indonesia ke-4
- Mochtar Kusumaatmadja - Menteri Luar Negeri Indonesia ke-12
- Marty Natalegawa - Menteri Luar Negeri Indonesia ke-15
Rujukan
- ^ Danadibrata, R.A (2006). Kamus Basa Sunda. Bandung: PT Kiblat Buku Utama. hlm. 434. ISBN 9793631937. Diakses tanggal (disungsi) 4 Maret 2021.
Pranala luar
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4a/Commons-logo.svg/30px-Commons-logo.svg.png)
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Sundanese nobility.
- Eksistensi Menak dan Somah Sunda?, blog oleh Sukron Abdilah