Lompat ke isi

Terlambat berkembang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 Maret 2024 08.13 oleh Anton gwen sebastian (bicara | kontrib) (penambahan terlambat berkembang pada periode anak anak)

Seseorang yang terlambat berkembang adalah orang yang memiliki talenta yang belum terlihat atau disadari dan dengan waktu yang cukup lama dari yang biasanya talentanya mulai mencolok.[1][2][3] Istilah ini biasanya dipakai untuk anak-anak atau remaja memliki daya adaptasi dan perkembangan yang dibawah dari kategori usia yang telah ditentukan, tetapi pada waktu yang tepat dapat beraptasi dengan mudah dan bahkan dalam beberapa kasus mengungguli teman sebayanya, atau orang dewasa yang memiliki bakat atau talenta pada suatu bidang tertentu akan muncul pada momen yang lama dari yang biasanya dan dalam beberapa kasus hanya pada usia lansia.

Usia Muda

Thomas Edison pada usia kanak-kanak

Banyak teori yang menyatakan bagaimana cara anak berkembang, seperti yang telah diusulkan oleh banyak ahli seperti Uri Bronfenbrenner, Jerome Bruner, Erik Erikson, Jerome Kagan [1], Lawrence Kohlberg, Jean Piaget dan Lev Vygotsky. Meskipun mereka tidak menyetujui akan bagaimana tingkatan dari perkembangan yang seharusnya didefinisikan. dan juga pengaruh utama dalam perkembangan, tetapi mereka semua setuju bahwa perkembangan anak bisa diukur sebagai sebuah seri kemajuan fisik, intelektual dan kemampuan bersosialisasi yang dapat diprediksi yang hampir terjadi dalam runutan yang sama, meskipun penilaianya akan berbeda beda tergantung masing masing anak lainya.


Ketika seorang anak yang tertinggal dari teman sebayanya dalam tahap perkembangan, beberapa guru akan menganggap bahwa anak tersebut "terbelakang". Banyak bukti kuat yang persepsi ini akan menjadi kerangka berpikir: meskipun anak yang terbelakang tersebut telah berhasi mengejar dan berkembang, para guru akan tetap tetap menilai performa anak tersebut buruk atau terbelakang. Sebagai contoh Thomas Edison pada saat masih berada duduk di sekolah sering melamun dan gurunya menyebut dia sebagai murid yang bodoh. Dan karena ini juga Thomas Alva Edison berhenti sekolah setelah 3 bulan manjalani pendidikan formal. Lalu ibunya yang mengajari Edison secara pribadi. Edison mungkin mengalami Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, yang dikatakan telah memengaruhi 3-5% dari anak-anak oleh American Psychiatric Institute.

Albert Einstein pada tahun 1893 (pada usia 14 tahun)

Salah satu contoh tokoh yang terkenal adalah Albert Einstein, yang mengalami gangguan komunikasi saat masa kanak-kanak. Contoh lain dari anak anak yang telat berkembang adalah Richard Feynman dan Edward Teller. Ahli saraf Steven Pinker mendalilkan bahwa bentuk keterlambatan bahasa mungkin diasosiasikan dengan kecakapan analitis bawaan dalam beberapa individual.

Disleksia adalah gangguan belajar yang mungkin telah memengaruhi 3-10% anak-anak. Dan dispekulasikan sebagai perbedaan saraf yang diturunkan secara genetik dari anak-anak yang "normal", Dan telah didiagnonisis pada orang-orang pada semua tingkat kecerdasan.Peneliti telah bahwa pengusaha yang telah mengalami Disleksia dapat menjadi sukses jika mendelegasikan tanggung jawab dan memiliki kemampuan verbal yang luar biasa. Richard Branson, yang terkenal dengan merek Virgin Group yang lebih dari 360 perusahaan adalah contoh yang penting. Seperti halnya Charles R. Schwab yang merupahkan pendiri dan juga CEO dari Charles Schwab Corporation. Pablo Picasso, Tom Cruise dan Whoopi Goldberg adalah beberapa contoh dari disleksia, dan disangka sebagai anak-anak yang terbelakang.

Gangguan spektrum autisme juga memengaruhi sekurang-kurangnya 0,6% dari anak-anak, yang ditandai dengan meluasnya kelainan dalam interaksi sosial dan komunikasi, minat yang sangat terbatas dan perilaku berulang yang ekstrim. Contoh-contoh yang terkenal dengan gejala autisme termaksud Tim Page[2], seseorang yang memenangkan Penghargaan Pulitzer sebagai Kritikus dan penulis dan Vernon Lomax Smith yang merupahkan Penerima Nobel di bidang ekonomi.



Referensi