Lompat ke isi

Suku Taa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2024 03.37 oleh Toposopamona (bicara | kontrib) (Menambahkan konten ==Salu)

Suku Taa (Suku Ta'a, Bare'e Taa) adalah nama suatu suku yang berasal dari Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, Indonesia.

Suku Taa[1] berbeda dengan suku To Wana, Suku Taa adalah penduduk asli dan hidup menetap disuatu wilayah yaitu di wilayah Bongka dan Ampana, dan Suku To Wana hidupnya selalu berpindah pindah tempat, Suku Taa dan Suku To Wana di Wilayah Kerajaan Tojo percaya kepada Roh Tanoana dan kini telah beragama Islam.

Suku Taa adalah salah satu suku tertua di pulau Sulawesi yang dulunya juga di golongkan sebagai Suku Bare'e Taa, yang sebelum tahun 1919, Suku Taa termasuk dalam wilayah Suku Bare'e, tetapi Suku Taa karena terdapat banyak sekali perbedaan Bahasa dan Dialek dengan Suku Bare'e, sehingga Suku Taa memilih untuk membentuk suku sendiri yang berpisah dari wilayah Suku Bare'e yang kemudian dinamakan Suku Taa.

Suku Taa pada tahun 1919 pernah mengangkat Tandjumbulu sebagai Kepala Suku Taa dan kemudian pada tahun 1926, Tandjumbulu menjadi Raja Tojo menggantikan Muslaini melalui pemilihan Raja,[2] dan orang gorontalo atau juga Suku Taa adalah sudah menjadi ciri khas penduduk yang tinggal di Ampana meskipun suku asli penduduk Ampana adalah Suku Bare'e dan Suku Taa (Suku Bare'e Taa).

Bukti Kerajaan Tojo sampai di Pati-pati adalah seperti halnya Ampana yang menjadi Ibukota Kerajaan Tojo sejak tahun 1929 yaitu banyaknya orang gorontalo dan Suku Taa (Suku Ta'a) yang tinggal dari Nuhon sampai Bualemo (Boalemo).[3]

Salu Pongko

Sebelum ditemukan biji besi, Pulau Sulawesi dulunya bernama Salu Pongko yang dalam Bahasa Belanda disebut Eiland Pongko.

Dan penghuni Salu Pongko tersebut atau dengan kata lain Manusia pertama penghuni Salu Pongko sebelum bernama Pulau Sulawesi bernama To Pongko.[4] Suku Bare'e[5] yang tahun 1770 mendirikan Kerajaan Tojo pada awalnya berasal dari orang-orang to pongko yang berasal dari suatu tempat yang bernama Salu Pongko (Bahasa Belanda; Eiland Pongko), dan orang to pongko bila ditinjau dari bahasanya terbagi dua yaitu orang to pongko berBahasa Tae' dan orang to pongko berBahasa Bare'e (campur), kedua bahasa inilah yaitu Bahasa Tae' dan Bahasa Bare'e adalah pembentuk bahasa-bahasa di Pulau Sulawesi.[6]

Dalam Genealogy bahasa-bahasa Austronesia, bahasa campur ini disebut sebagai Bahasa Bare’e (di wilayah poso-tojo) yang dianggap sebagai Saudara kembar Bahasa Tae' (luwu) karena Kedua Bahasa tersebut berasal dari Suatu wilayah yang bernama Salu Pongko yang paling banyak dihuni oleh tadulako-tadulako dari Suku Bare'e.[7]

Dari Salu Pongko, kedua To Pongko yang berbahasa tae' dan bare'e memilih untuk berpisah. To Pongko yang berBahasa Tae' berjalan ke selatan dari Salu Pongko dan kemudian mendirikan suatu kerajaan yang bernama Kerajaan Luwu, dan yang berBahasa Bare'e lebih memilih untuk hidup berkelompok-kelompok dan kemudian menamakan wilayah-wilayah itu dengan nama To Lage, To Tora'u, To Lalaeyo Nde'e (Onda'e), dan To Rato-Bongka sampai Pati-pati, dan menamakan diri mereka dengan suatu nama identitas yaitu Bare'e atau Suku Bare'e.[8]

(Dan yang sudah pasti, Salu Pongko bukanlah Salu Magoe yaitu tempatnya Toraja bikinan pendeta pribumi).

Keagamaan

Adanya para Gelandangan dari wilayah Grup Poso-Tojo yang kemudian diistilahkan Belanda dengan istilah "Van Heiden Tot Christen"[9] yang kemudian disekolahkan di sekolah-sekolah Belanda yang ada di wilayah Grup Poso-Tojo untuk mempelajari tujuh "batu pemisahan" (Watu Mpoga'a) yang masih dapat ditemukan saat ini di Tentena.[10]

Setelah mempelajari Watu Mpoga'a[11], maka para gelandang yang telah menjadi Umat Kristen tersebut mengetahui asal usul mereka sebelum berada di wilayah Grup Poso-Tojo yaitu berasal dari wilayah Wotu.[12]

Referensi

  1. ^ Suku Bare'e dan Kerajaan Tojo (2017), [1], Diakses 6 Januari 2020.
  2. ^ Sejarah Kerajaan Tojo (2017), [2] Diarsipkan 2020-01-11 di Wayback Machine., Diakses 7 Januari 2020.
  3. ^ Kerajaan Ternate Menjajah Kerajaan Banggai Sampai Tahun 1908 (2019), [3], Diakses 7 Januari 2020.
  4. ^ Salu Pongko (Eiland Pongko), asal usul nama pulau sulawesi.[4].
  5. ^ Adriani, N. (1912). De Bare'e-sprekende Toradja's van Midden-Celebes (dalam bahasa Nederlands). Landsdrukkerij. 
  6. ^ BAHASA BARE'E (Bare'e-Taal), pamona hanyalah nama desa dorp pamona baca halaman 5.[5].
  7. ^ TADULAKO, De Bare'e-Sprekende de Toradja in midden celebes jilid 1 halaman 365 , [6].
  8. ^ "Gevonden in Delpher -". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2023-10-01. 
  9. ^ Van Heiden tot Christen, dari agama suku masuk agama kristen [7]", Diakses 14 Mei 2023.
  10. ^ Gobée 2007, hlm. 3.
  11. ^ DATA CAGAR BUDAYA DI SULAWESI TENGAH (per Des 2014) [8]", Diakses 14 Mei 2023.
  12. ^ Idwar Anwar (2005). Ensiklopedi Sejarah Luwu. Collaboration of Komunitas Kampung Sawerigading, Pemerintah Kota Palopo, Pemerintah Kabupaten Luwu, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, and Pemerintah Kabupaten Luwu Timur. ISBN 979-98372-1-9.