Paul von Hindenburg
Paul von Hindenburg dilahirkan di Posen pada 1847. Setelah mendapat pendidikan di sekolah kadet Wahlstatt dan Berlin ia berperang dalam Perang Koniggratz (1866) dan pada Perang Prancis Rusia (1870-71). Ia ke pangkat jenderal pada 1903. Hindenburg istirahat dari ketentaraan pada 1911.
Pada pecahnya PD I Hindenburg dipanggil kembali oleh Ketentaraan Jerman dan setelah dikirim ke Front Timur he memenangkan kemenangan menentukan atas Rusia di Tannenberg (1914) dan Danau Masaurian (1915). Dipandang sebagai penyelamat Prusia Timur, ia dinaikkan pada panglima tertinggi dan pada 29 Agustus 1916, ia menjadi Kepala Staf Ketentaraan Jerman.
Dengan dukungan pejabat militer senior dan industriwan sayap kanan, Hindenburg dan jenderal intendannya Erich von Ludendorff, membentuk yang kemudian dikenal sebagai Komando Tertinggi Ketiga. Kediktatoran industri militer ini memegang kekuasaan sampai 29 September 1918, saat dengan kekalahan yang tak bisa dielakkan, pemerintahan Germany kembali ke Reichstag.
Hindenburg istirahat dari ketentaraan Jerman pada Oktober 1918, namun meneruskan mengambil kepentingan aktif dalam politik. Pada 1925, Hindenburg menggantikan Friedrich Ebert sebagai Presiden Jerman. Diangkat kembali pada 1932 ia tak menentang perkembangan Adolf Hitler dan pada Januari 1933, mengangkatnya sebagai kanselir. Paul von Hindenburg menjadi begitu terkenal oleh orang Jerman bahwa Hitler tak sanggup menggulingkan pemerintahan konstitusi sampai kematian von Hindenburg pada 1934.