Bromfeniramin
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
(R/S)-3-(4-Bromofenil)-N,N-dimetil-3-piridin-2-il-propan-1-amina | |
Data klinis | |
Nama dagang | Bromfed, Dimetapp, Bromfenex, dll |
AHFS/Drugs.com | monograph |
MedlinePlus | a682545 |
Kat. kehamilan | ? |
Status hukum | ? (AU) ? (US) |
Rute | Oral |
Data farmakokinetik | |
Metabolisme | Hati |
Waktu paruh | 24.9 ± 9.3 jam[1] |
Ekskresi | Ginjal |
Pengenal | |
Nomor CAS | 86-22-6 |
Kode ATC | R06AB01 |
PubChem | CID 6834 |
Ligan IUPHAR | 7133 |
DrugBank | DB00835 |
ChemSpider | 6573 |
UNII | H57G17P2FN |
KEGG | D07543 |
ChEBI | CHEBI:3183 |
ChEMBL | CHEMBL811 |
Data kimia | |
Rumus | C16H19BrN2 |
SMILES | eMolecules & PubChem |
|
Bromfeniramin merupakan obat antihistamin generasi pertama golongan propilamin (alkilamin). Obat ini digunakan untuk pengobatan gejala pilek dan rinitis alergi, seperti hidung berair, mata gatal, mata berair, dan bersin. Seperti halnya obat antihistamin generasi pertama lainnya, obat ini dianggap sebagai antihistamin yang menenangkan.[2]
Obat ini dipatenkan pada tahun 1948 dan mulai digunakan secara medis pada tahun 1955.[3] Pada tahun 2021, kombinasi dengan dekstrometorfan dan pseudoefedrin adalah obat ke-294 yang paling sering diresepkan di Amerika Serikat dengan lebih dari 500.000 resep.[4][5]
Sejarah
Arvid Carlsson dan rekan-rekannya, yang bekerja di perusahaan Swedia AstraZeneca, berhasil memperoleh SSRI pertama yang dipasarkan, yakni zimelidin, dari bromfeniramin.[6]
Efek Samping
Efek bromfeniramin pada sistem kolinergik mungkin termasuk efek samping seperti mengantuk, sedasi, mulut kering, tenggorokan kering, penglihatan kabur, dan peningkatan detak jantung. Obat ini terdaftar sebagai salah satu obat dengan aktivitas antikolinergik tertinggi dalam studi beban antikolinergik, termasuk gangguan kognitif jangka panjang.[7]
Farmakologi
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
Bromfeniramin bekerja dengan bertindak sebagai antagonis reseptor histamin H1. Ia juga berfungsi sebagai agen antikolinergik yang cukup efektif, dan kemungkinan merupakan agen antimuskarinik yang mirip dengan antihistamin umum lainnya seperti difenhidramin.
Bromfeniramin dimetabolisme oleh isoenzim sitokrom P450 di hati.
Kimia
Referensi
- ^ Simons FE, Frith EM, Simons KJ (December 1982). "The pharmacokinetics and antihistaminic effects of brompheniramine". The Journal of Allergy and Clinical Immunology. 70 (6): 458–64. doi:10.1016/0091-6749(82)90009-4 . PMID 6128358.
- ^ Sweetman SC, ed. (2005). Martindale: the complete drug reference (edisi ke-34th). London: Pharmaceutical Press. hlm. 569–70. ISBN 0-85369-550-4. OCLC 56903116.
- ^ Fischer J, Ganellin CR (2006). Analogue-based Drug Discovery. John Wiley & Sons. hlm. 546. ISBN 9783527607495.
- ^ "The Top 300 of 2021". ClinCalc. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 January 2024. Diakses tanggal 14 January 2024.
- ^ "Brompheniramine; Dextromethorphan; Pseudoephedrine - Drug Usage Statistics". ClinCalc. Diakses tanggal 14 January 2024.
- ^ Barondes SH (2003). Better Than Prozac. New York: Oxford University Press. hlm. 39–40. ISBN 0-19-515130-5.
- ^ Salahudeen MS, Duffull SB, Nishtala PS (March 2015). "Anticholinergic burden quantified by anticholinergic risk scales and adverse outcomes in older people: a systematic review". BMC Geriatrics. 15 (31): 31. doi:10.1186/s12877-015-0029-9 . PMC 4377853 . PMID 25879993.