Lompat ke isi

Akira (film 1988)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 3 Oktober 2009 13.12 oleh Borgxbot (bicara | kontrib) (Robot: Cosmetic changes)
Akira
SutradaraKatsuhiro Otomo
ProduserRyōhei Suzuki
Shunzō Katō
Ditulis olehKatsuhiro Otomo
Izō Hashimoto
PemeranMitsuo Iwata
Nozomu Sasaki
Mami Koyama
(Japan)
Penata musikShoji Yamashiro
SinematograferKatsuji Misawa
PenyuntingTakeshi Seyama
DistributorNova Productions (Japan)
Orion Pictures (U.S.)(lapsed)
Geneon
Tanggal rilis
16 Juli 1988 (Jepang)
25 Desember 1988(US)
25 January 1991 (UK)
8 May 1991 (Australia)
8 May 1991 (Theatrical Release) (Prancis)
9 May 1991 (Jerman)
March 2001 (U.S.)(Tayang Ulang)
Durasi125min. (Orion dub) 128 min. (Pioneer dub)
BahasaJepang
Anggaran¥1,100,000,000
US$10,000,000

Akira (アキラ) merupakan anime tahun 1988 yang naskah dan penyutradaraannya ditangani oleh Katsuhiro Otomo. Diangkat dari manga populer berjudul sama yang juga dikarang oleh Otomo. Manga-nya sendiri pernah diterbitkan oleh Elex Media pada awal 90-an. Genre yang diangkat pada film ini adalah Cyberpunk, sub kategori dari fiksi ilmiah, dan merupakan salah satu anime termahal yang pernah diproduksi.

Sinopsis

Film ini berseting pada tahun 2019 di kota futuristik Neo-Tokyo. Dikisahkan pada tahun 1988 terjadi perang nuklir yang memporak-porandakan Tokyo. 31 tahun kemudian kota tersebut menjadi kota yang liar dengan tingkat kriminalitas yang tinggi. Dalam kondisi seperti itu, seorang pemuda bernama Shotaro Kaneda (金田 正太郎 Kaneda Shōtarō) menjalani hari-harinya sebagai pemimpin geng bermotor. Bersama teman baiknya Tetsuo Shima (島 鉄雄 Shima Tetsuo), Shotaro berhasil menaklukan geng motor lainya di Neo-Tokyo. Namun pada suatu hari militer Jepang menangkap Tetsuo untuk dijadikan kelinci percobaan "Project Akira". Tetsuo yang memiliki masa lalu yang suram lalu menjadi monster yang tidak terkendali dan mengobrak-abrik seisi kota Neo-Tokyo. Shotaro yang peduli terhadap sahabatnya tersebut berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan, namun Testuo yang diam-diam memiliki rasa dengki dan iri terhadap sahabatnya itu malah menantang Shotaro untuk berduel. Pada klimaks film, Shotaro yang hanya berbekal sebuah senjata laser harus berhadapan dengan Tetsuo yang memiliki kemampuan supranatural yang dapat mengahncurkan seisi dunia.

Film ini dipenuhi dengan simbol-soimbol ajaran Budha serta nilai-nilai filosofis. Selain itu adegan-adegan dan efek khusus yang ada pada film tergolong baru untuk zamannya. Karena itu, beberapa sineas Hollywood seperti Wachowski bersaudara menjadikan film ini sebagai salah sumber ispirasi dan rujukan genre fiksi ilmiah.

Pranala luar