Lompat ke isi

Pulau

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 3 Mei 2024 15.09 oleh Badak Jawa (bicara | kontrib) (Mengembalikan suntingan oleh 180.214.233.69 (bicara) ke revisi terakhir oleh Fazily)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Sebuah pulau kecil di Laut Adriatik.

Pulau adalah tanah atau daratan yang dikelilingi air dengan luas lebih kecil dari benua dan lebih besar dari terumbu karang dari sudut pandang geografis perbedaan pulau dengan benua ialah ukuran[1]. Kumpulan beberapa pulau dinamakan pulau-pulau atau kepulauan (bahasa Inggris: archipelago).

Konvensi PBB tentang Hukum Laut Internasional tahun 1982 (UNCLOS ’82) pasal 121 mendefinisikan pulau (bahasa Inggris: island) sebagai "daratan yang terbentuk secara alami dan dikelilingi oleh air, dan selalu di atas muka air pada saat pasang naik tertinggi". Dengan kata lain, sebuah pulau tidak boleh tenggelam pada saat air pasang naik. Implikasinya, syarat yang harus dipenuhi agar dapat disebut sebagai pulau, yakni:[2]

  • memiliki lahan daratan
  • terbentuk secara alami, bukan lahan reklamasi
  • dikelilingi oleh air, baik air asin (laut) maupun tawar
  • selalu berada di atas garis pasang tinggi.

Dengan demikian, gosong pasir, lumpur ataupun karang, yang terendam air pasang tinggi, menurut definisi di atas tak dapat disebut sebagai pulau. Begitu pun gosong lumpur atau paparan lumpur yang ditumbuhi mangrove, yang terendam oleh air pasang tinggi, meskipun pohon-pohon bakaunya selalu muncul di atas muka air.[2]

Pulau memiliki sebutan bermacam-macam di Indonesia. Bentuk tidak bakunya adalah pulo. Kata pinjman dari bahasa Sanskerta juga kerap digunakan, nusa. Di lepas pantai timur Jawa orang menyebut pulau kecil sebagai gili.

Di Indonesia, secara definisi, pulau kecil merupakan pulau yang mempunyai luasan kurang atau sama dengan 10.000 km².[3]

Perbedaan dengan benua

[sunting | sunting sumber]

Benua dan pulau adalah kata untuk menggambarkan wilayah daratan. Bergantung pada peta dunia dan bola dunia, setiap benua dapat diisolasi dari pulau itu. Perbedaannya tidak hanya ukurannya tetapi juga pada aspek lain.[4]

Perbedaan paling penting antara pulau dan benua adalah ukurannya. Pulau sering digambarkan daratan yang lebih kecil dari benua dan dikelilingi oleh air di segala sisinya. Namun, definisi ini tidak menyebutkan hingga ukuran berapa sebuah pulau akan disebut sebagai benua. Terkadang, banyak pulau-pulau kecil yang dikelompokkan bersama dan disebut sebagai kepulauan.[5]

Mengacu pada definisi sebuah pulau, Australia sebenarnya adalah sebuah pulau, tetapi diberi label sebagai benua. Benua adalah sebuah massa daratan yang sangat luas dan lebih besar lagi dibanding pulau.[6] Benua mungkin berisi sejumlah besar pulau dan dapat mencakup banyak negara; mereka juga dapat dialokasikan oleh negara pada batasan fisik dan politik. Sebaliknya, kedua sisi pulau digambarkan sebagai benua kecil yang dikelilingi kolam. Di lain pihak, Greenland (dengan luas 2.160.230 km2) adalah sebuah pulau raksasa dan memiliki ukuran jauh lebih besar dari kebanyakan negara di dunia tetapi disebut sebagai pulau.[5]

Benua, yang jauh dari perbedaan ukuran yang jelas, juga berbeda dari pulau karena keanekaragaman lahan, fauna dan flora (hewan dan tumbuhan). Karena tanahnya sangat luas, banyak orang dari budaya yang berbeda dapat hidup bersama di benua yang sama di dalam perbatasan mereka. Pulau ini hanya dapat menampung sekelompok orang kecil sekaligus.[4] Perbedaan utama inilah antara Greenland dan Australia, Australia hampir empat kali lebih besar lebih besar dari Greenland. Orang Aborigin terbatas, sedangkan bangsa di Greenland, yaitu kelompok masyarakat (Inuit) dapat ditemukan di seluruh Kutub Utara, termasuk sebagian Kanada, Amerika Serikat, dan Rusia.[7]

Satu pulau dapat diganti namanya, sedangkan benua yang berdekatan satu sama lain dapat disebut satu. Ini sering dikaitkan dengan Eropa dan Asia, karena kedua benua saling berhubungan melalui darat: nama "Eurasia" menghubungkan Eropa dan Asia, meskipun karena perbedaan politik dan budaya, tidak setiap benua selalu demikian.[4]

Sebagian besar budaya di benua ini berbeda dari benua lain. Pulau ini mungkin juga memiliki budaya yang sama sekali berbeda dari benua di mana ia berada, atau jika pulau itu bagian dari benua atau negara tertentu, ia dapat dikaitkan dengan pengelolaan dan budaya benua tersebut. Dengan kata lain, benua dapat diidentifikasi berdasarkan lokasinya. Benua duduk di atas lempeng tektonik dan menempsti pulau-pulau yang sering tersebar ke lempeng atau di antara lempeng.[4]

Penjelasan lainnya adalah jumlah benua dan pulau yang ditemukan di dunia.[4] Jelas, ada lebih banyak pulau dibanding benua; ada sekitar 18.995 pulau di dunia. Saat ini ada perbedaan di berbagai kalangan mengenai jumlah benua di dunia, ada yang menyebutkan 7 ada yang menyebutkan 6. Perbedaan yang paling mendasar adalah ada yang membagi Eropa dan Asia ada juga yang menggabungkannya menjadi Benua Eurasia.[6] Benua-benua biasanya dipisahkan oleh batas-batas geografis yang membatasi daratan tertentu pada wilayah tertentu. Meski, Eropa dan Asia berbagi lempeng tektonik tetapi biasanya dianggap sebagai benua yang terpisah karena alasan budaya.[7] Sementara itu, terdapat tujuh benua yang diakui: Eropa, Asia, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, Australia dan Antarktika.[8]

Faktor pembuatan

[sunting | sunting sumber]

Faktor utama yang perlu dipertimbangkan adalah kenyataan bahwa benua tidak dapat dibuat oleh manusia atau menghilang dalam tingkat pasang tertentu. Alasan perkiraan jumlah pulau adalah karena Bumi terus berubah - membentuk dan menelan pulau sepanjang jalan.[8]

Untuk mempertahankan dan memanfaatkan ruang untuk populasi yang sangat banyak, manusia sekarang dapat membuat pulau buatan atau rekreasi. Pulau-pulau ini meripakan keajaiban dan kecerdasan manusia. Mereka dapat menampung bangunan dan sejumlah orang yang dapat tinggal di ruang tertentu itu. Sebaliknya, benua tidak dapat dibuat oleh manusia karena ukurannya yang besar. Jika manusia memiliki sumber daya dan teknologi untuk ini, tidak akan ada lagi ruang yang tersisa di Bumi.[8]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ https://dosengeografi.com/pengertian-pulau/
  2. ^ a b Retraubun, A. Mengidentifikasi Pulau Diarsipkan 2014-02-25 di Wayback Machine., artikel Harian Kompas 06/07/2009:14
  3. ^ Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia No. 41 tahun 2000 "Bappenas: Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil" Diarsipkan 2011-11-05 di Wayback Machine.
  4. ^ a b c d e "Perbedaan antara pulau dan benua". id.mort-sure.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-29. Diakses tanggal 26-10-2020. 
  5. ^ a b "Inilah Perbedaan antara Benua dan Pulau". Adventure Travel (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-26. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ a b "Perbedaan Pulau dan Benua". Geograph88 (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-26. 
  7. ^ a b "Is Australia an Island?". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-26. 
  8. ^ a b c "Difference Between Island and Continent | Difference Between" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-26.