Daun duduk
Daun duduk | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | D. triquetrum[1]
|
Daun duduk atau Desmodium triquetrum adalah salah satu jenis tanaman obat untuk melancarkan air seni. [2] Selain pelancar air seni, daun duduk juga dapat digunakan untuk mengobati sakit wasir, gondongan, TBC tulang, radang usus, dan reumatik.[3] Daun duduk mengandung senyawa kimia yang berupa saponin, flavonoida dan tanin.[2]
Tumbuhan daun duduk memiliki beberapa sebutan lain yaitu ki congcorang dan genteng jangkeng untuk daerah sunda dan gulu walang untuk daerah Jawa.[1] Daun duduk masih berkerabat dekat dengan daun picah, sisik betok, dan daun bulu ayam.[1] Tumbuhan ini termasuk tumbuhan perdu, tegak, dan memiliki tinggi hingga 3 meter.[1] Daun duduk termasuk tanaman berumur panjang.[1] Batangnya berbentuk bulat, berkayu, memiliki ruas, permukaan kasar serta berwarna coklat.[1] Daun dari tanaman ini berbentuk lanset dengan panjang antara 10 cm hingga 12 cm.[1] Bagian ujung daun meruncing, memiliki warna coklat saat masih muda serta berwarna hijau saat sudah tua.[1] Sebagai anggota dari Magnoliphyta, tumbuhan ini juga memiliki bunga yang berupa bunga majemuk, berbentuk malai serta keluar dari ujung batang.[1] Mahkota bunga dari daun duduk berbentuk kupu-kupu dan berwarna putih keunguan.[1] Buah dari tanaman ini berupa polong yang berambut.[1] Setiap polongnya berisi 4 hingga 8 biji yang berwarna coklat saat muda dan hijau setelah tua.[1] Perkembangbiakan tumbuhan ini menggunakan biji.[1]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l m "Daun duduk". Plantamor. Diakses tanggal 30 Mei 2014.
- ^ a b "Efek Diuretik Desmodium Triquetrum (daun duduk) pada hewan coba". Litbang Depkes. Diakses tanggal 30 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Daun Duduk". IPTEK. Diakses tanggal 30 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]