Akustik pasif

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 11 Mei 2024 06.56 oleh Learnerphilic (bicara | kontrib) (Membuat artikel baru.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Akustik pasif adalah salah satu teknik yang digunakan untuk melacak dan mempelajari suara yang diproduksi oleh makhluk hidup, terutama di lingkungan laut. Dengan teknologi akustik pasif, memungkinkan untuk merekam dan mendengarkan suara di kedalaman air. Kemajuan luar biasa dalam teknologi bawah air menunjukkan bahwa penelitian akustik pasif akan memainkan peran penting di masa depan perikanan dan bidang terkait lainnya. Bahkan dengan kurangnya informasi visual, para ilmuwan dapat mengenali, merekam, dan mempelajari organisme bawah air karena kapasitasnya untuk mendengarkan ikan dan kehidupan laut lainnya.[1]

Keunggulan Teknik Akustik Pasif

Penggunaan teknik akustik pasif memiliki sejumlah keunggulan,[2] seperti:

  • Hewan dapat didengar dari jarak yang lebih jauh ketika ikan-ikan tersebut mengeluarkan suara yang keras atau sering.
  • Survei akustik pasif tidak terlalu terpengaruh oleh cuaca dan dapat berfungsi dalam segala kondisi, tidak seperti (kebanyakan) survei optik (misalnya, siang dan malam, atau saat berkabut).
  • Banyak data yang dapat diperiksa dengan cepat karena akustik pasif sangat cocok untuk pengumpulan dan pemrosesan data otomatis. Di sisi lain, studi pelacakan biasanya bersifat padat karya, dan survei visual terutama dilakukan oleh pengamat manusia (meskipun hal ini berubah seiring dengan kemajuan teknologi citra digital). Jika dibandingkan dengan pengamat manusia, sering kali lebih mudah untuk mengukur parameter yang mempengaruhi kemungkinan deteksi sistem otomatis.
  • Pengumpulan data otomatis memungkinkan informasi dikumpulkan di tempat yang sulit dijangkau oleh pengamat manusia (seperti lautan dalam atau kutub).

Manfaat Akustik Pasif

Berikut terdapat beberapa manfaat akustik pasif,[1] antara lain:

  • Metode ini menawarkan sensus kehidupan laut yang tidak merusak dan tidak mengganggu.
  • Metode akustik pasif beroperasi tanpa gangguan di malam hari.
  • Metode akustik pasif juga menawarkan pemantauan ikan secara konstan.
  • Memiliki kemampuan untuk melakukan sensus jarak jauh.
  • Dapat mengidentifikasi pola musiman dan harian aktivitas ikan, termasuk identifikasi periode tertentu setiap hari ketika ikan bertelur.
  • Dapat digunakan untuk mengelola spesies ikan yang dieksploitasi sehingga dapat melakukan upaya konservasi yang lebih baik untuk spesies tersebut.
  • Dengan menetapkan garis dasar untuk distribusi dan kelimpahan spesies ikan penting, memungkinkan untuk menganalisis konsekuensi dari perubahan lingkungan yang akan datang.
  • Dapat mempelajari lebih lanjut tentang perilaku ikan yang sulit dipelajari dengan teknik konvensional.
  • Dapat digunakan untuk melacak dan mengidentifikasi sumber kebisingan sekitar.
  • Dapat digunakan untuk menyelidiki bagaimana ikan terpengaruh oleh kebisingan manusia, terutama yang berkaitan dengan kebiasaan pemijahan ikan.

Referensi

  1. ^ a b Rountree, Rodney A.; Gilmore, R. Grant; Goudey, Clifford A.; Hawkins, Anthony D.; Luczkovich, Joseph J.; Mann, David A. (2006-09). "Listening to Fish: Applications of Passive Acoustics to Fisheries Science". Fisheries (dalam bahasa Inggris). 31 (9): 433–446. doi:10.1577/1548-8446(2006)31[433:LTF]2.0.CO;2. ISSN 0363-2415. 
  2. ^ Marques, Tiago A.; Thomas, Len; Martin, Stephen W.; Mellinger, David K.; Ward, Jessica A.; Moretti, David J.; Harris, Danielle; Tyack, Peter L. (2013-05). "Estimating animal population density using passive acoustics". Biological Reviews (dalam bahasa Inggris). 88 (2): 287–309. doi:10.1111/brv.12001. ISSN 1464-7931.