Lompat ke isi

Gas serpih

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 Mei 2024 23.01 oleh Kim Nansa (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
48 Cekungan Struktural dengan gas serpih dan minyak, di 38 negara, berdasarkan Administrasi Informasi Amerika Serikat, 2011
Di 2013, Hanya AS, Kanada, dan China yang memproduksi gas serpih dalam jumlah komersial. Namun hanya Amerika Serikat dan Kanada yang memainkan peran penting dalam supply gas tersebut.
Perhitungan Rig gas di Amerika Serikat

Gas Serpih (Shale gas) adalah gas alam yang ditemukan terperangkap di formasi batuserpih.[1] Gas serpih telah menjadi semakin penting sebagai sumber gas alam di Amerika serikat sejak awal abad 21, dan ketertarikan telah menyebar di negara-negara potensial gas serpih di seluruh dunia. Pada tahun 2000 gas serpih hanya menyediakan sekitar 1% dari produksi gas alam Amerika Serikat. Namun pada tahun 2010 telah melampaui 20% dan Administrasi Informasi Energi AS memperkirakan pada tahun 2035, 46% kebutuhan gas alam Amerika Serikat dipenuhi oleh gas serpih.[2]

Amerika Serikat

[sunting | sunting sumber]
Sumur Drilling di Pennsylvania, Amerika Serikat

Gas Serpih pertama kali diekstrak sebagai sumberdaya di Fredonia, New York, pada tahun 1821,[3][4] di rekahan tekanan rendah, kedalaman dangkal. Pemboran horizontal dimulai pada tahun 1930-an, dan pada tahun 1947 sebuah sumur pertama kali di retakkan (fracking method).[2]

Ilustrasi gas serpih (shale gas) dibandingkan dengan jenis deposit gas lainnya.

Karena batuserpih biasa mempunyai permeabilitas yang tidak memadai untuk melewatkan aliran fluida di sumur bor, sebagian besar batuserpih bukanlah merupakan sumber-sumber komersial untuk gas alam. Gas serpih adalah salah satu dari beberapa sumber energi konvensional gas alam lainnya; selain itu masih ada CBM, tight sandstone, dan metana hidrat. Wilayah gas serpih biasa disebut resource plays..[5] (sebagai lawan dari exploration plays). Risiko geologi untuk tidak menemukan gas sangat rendah di resource plays, tapi profit potensial di setiap sumur yang ditemukan juga rendah.

Batuserpih memiliki permeabilitas matriks rendah, maka produksi gas dalam jumah komersial memerlukan rekahan buatan pada batuan untuk menyediakan permeabilitas buatan. Gas serpih telah diproduksi selama beberapa tahun dari batuserpih dengan rekahan alami; kehebohan gas serpih beberapa tahun terakhir terjadi akibat ditemukannya teknologi modern terbaru yakni Perekahan Hidrolik ( fracking) untuk membuat rekahan-rekahan artifisial secara luas di sumur bor.

Pengeboran Horizontal biasa digunakan dalam sumur gas serpih, dengan panjang lateral hingga 3000 meter di dalam batuserpih, untuk membuat lubang bor area permukaan secara maksimal yang kontak dengan batuserpih.

Batuserpih yang kuantitas gas-nya ekonomis mempunyai beberapa sifat yang sama. Mereka kaya akan material organik ( 0,5% hingga 25%),[6] dan biasanya merupakan batuan induk minyak bumi yang matang di dalam jendela gas termogenik, dimana panas yang tinggi dan tekanan telah mengonversi minyak ke gas bumi. Mereka umumnya cukup brittle dan rigid untuk mempertahankan kekar-kekar yang terbuka.

Beberapa gas yang diproduksi diperoleh dari rekahan-rekahan alami, beberapa di spasi-spasi pori, dan lainnya diserap kedalam material organik. Gas di rekahan diproduksi secara cepat; gas yang diserap ke dalam material organik dikeluarkan ketika tekanan formasi dilakukan ke dalam sumur.

Gas serpih di setiap negara

[sunting | sunting sumber]

Tabel dibawah adalah berdasarkan data yang dikmpulkan oleh Departemen Energi Amerika Serikat pada tahun 2013.[7] Jumlah yang diestimasi diukur berdasarkan jumlah yang "Technically recoverable" [8]

Nomor Negara Gas Serpih Recoverable yang diestimasi

(trillion cubic feet)

Cadangan gas alam terbukti di semua jenis

(trillion cubic feet)
[7]

1  China 1,115 124
2  Argentina 802 12
3  Algeria 707 159
4  United States 665 318
5  Canada 573 68
6  Mexico 545 17
7  South Africa 485 -
8  Australia 437 43
9  Russia 285 1,688
10  Brazil 245 14
11  Indonesia 580 150

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "U.S. Energy Information Administration". Eia.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-13. Diakses tanggal 2013-08-06. 
  2. ^ a b Stevens, Paul (August 2012). "The 'Shale Gas Revolution': Developments and Changes". Chatham House. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-08. Diakses tanggal 2012-08-15. 
  3. ^ KEN MILAM, EXPLORER Correspondent. "Name the gas industry birthplace: Fredonia, N.Y.?". Aapg.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-16. Diakses tanggal 2013-08-06. 
  4. ^ "New York's natural gas history - a long story, but not the final chapter" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-11-01. Diakses tanggal 17 May 2012. 
  5. ^ Dan Jarvie, "Worldwide shale resource plays," Diarsipkan 2010-07-05 di Wayback Machine. PDF file, NAPE Forum, 26 August 2008.
  6. ^ US Department of Energy, "Modern shale gas development in the United States," April 2009, p.17.
  7. ^ a b "Technically Recoverable Shale Oil and Shale Gas Resources: An Assessment of 137 Shale Formations in 41 Countries Outside the United States". Analysis and projections. United States Energy Information Administration. 13 June 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-25. Diakses tanggal 2015-11-23. 
  8. ^ " Technically recoverable resources represent the volumes of oil and natural gas that could be produced with current technology, regardless of oil and natural gas prices and production costs.