Ligue 1
Badan yang mengatur | Ligue de Football Professionnel (LFP) |
---|---|
Negara | Prancis |
Klub lain dari | AS Monaco |
Konfederasi | UEFA |
Dibentuk | 1930 2002 (sebagai Ligue 1) | (secara resmi)
Jumlah tim | 20 |
Tingkat pada piramida | 1 |
Degradasi ke | Ligue 2 |
Piala domestik | Piala Prancis Piala Super Prancis |
Piala internasional | Liga Champions UEFA Liga Eropa UEFA Liga Konferensi Eropa UEFA |
Juara bertahan liga | Paris Saint Germain (gelar ke- 12) (2023–24) |
Klub tersukses | Paris Saint Germain (12 gelar) |
Penampilan terbanyak | Mickaël Landreau (618) |
Pencetak gol terbanyak | Delio Onnis (299) |
Televisi penyiar | Canal+ beIN Sports |
Situs web | ligue1.com |
Ligue 1 2023–2024 |
Ligue 1,[a] disebut juga Ligue 1 Uber Eats untuk keperluan sponsor,[1] adalah divisi teratas dalam liga sepak bola Prancis. Ligue 1 terdiri dari 20 tim sejak musim 2002–03 (sebelumnya 18). Tiga tim terbawah didegradasikan ke Ligue 2, dan digantikan oleh tiga tim teratas dari divisi tersebut. Ligue 1, dalam bentuknya seperti saat ini, dimulai sejak tahun 1932. Klub yang paling berhasil saat ini adalah Paris Saint Germain 12 gelar juara lalu AS Saint-Étienne yang juara 10 kali, diikuti Olympique de Marseille (9), dan FC Nantes (8).
Sejarah
Jasa pelaut Inggris
Beruntung pada masa lampau orang sudah mengenal musyawarah untuk mufakat. Tanpa itu, mungkin sepak bola Prancis tidak akan semodern saat ini. Bisa jadi Ligue 1 (Le Championnat de France de D1) juga terlambat lahir.
Seperti halnya di benua Amerika serta mayoritas negara-negara Eropa daratan, sepak bola masuk ke Prancis berkat jasa Englishmen. Klub pertama yang berdiri di negeri itu adalah Le Havre Athletic Club (tahun 1872), tim yang kini bermukim di divisi dua alias Ligue 2.
Hal ini tak mengejutkan mengingat Le Havre adalah kota pelabuhan yang terletak persis di tepian English Channel (selat yang memisahkan Britania dengan Eropa). Jadi, penduduk lokal mulai mengenal permainan ini dari para pelaut Inggris.
Tapi, setidaknya hingga 1890-an, ada tiga macam aturan sepak bola yang dimainkan di Prancis: association football, rugby football, dan hybrid football (gabungan dua jenis pertama).
Karena berlainan, perkembangan tiap jenis menjadi tak lancar. Karena itu orang-orang pun bermusyawarah dan sepakat untuk membuatnya lebih sederhana di bawah satu aturan, yakni association football, mirip dengan aturan yang kita kenal sekarang. Alhasil, lebih banyak orang yang tertarik dan sepak bola pun merambah hingga ke seluruh pelosok Prancis.
Banyaknya peminat serta klub-klub baru memicu digelarnya turnamen sepak bola regional. Paris menggelarnya pertama kali pada 1892 dan kemudian diikuti daerah-daerah lain.
Namun, lantaran perbedaan etnis dan agama, belum ada sebuah kompetisi khusus yang menggelar secara rutin pertandingan antarklub secara nasional. Hingga 1903, sedikitnya ada tujuh turnamen regional yang digelar di Prancis.
Pembentukan Federasi sepak bola Prancis juga berjalan lambat kendati tim Les Bleus sudah melakukan pertandingan antarnegara untuk pertama kali pada 1 Mei 1904 melawan Belgia (skornya 3-3).
Musim perdana (1932)
Pecahnya Perang Dunia I menambah lambat proses integrasi dan baru pada tahun 1917 turnamen nasional Piala Prancis (Charles-Simon Cup) dilangsungkan. Tanggal 7 April 1919, Fédération Française de Football (FFF) akhirnya berdiri.
Sekjen FFF, Jules Rimet, terpilih menjadi Presiden Fédération Internationale de Football Association (FIFA) pada 1921 dan berkat visinya Piala Dunia digelar pada 1930. Namun, liga profesional di Prancis baru bergulir dua tahun kemudian. Pesertanya berjumlah 20 klub dan terbagi menjadi dua grup.
Pada musim perdana (1932-1933), Lille (l'Olympique Lillois) tampil sebagai juara. Kompetisi liga dengan pakem modern baru dilangsungkan pada tahun berikut via pembentukan Championnat de France.
Badan ini punya tiga divisi berjenjang, yakni Ligue 1 (yang tertinggi), kemudian Ligue 2, dan Amateur French Championship (CFA), sebagaimana yang dikenal hingga saat ini.
Daftar Juara
Era Amatir (1894-1929)
1893–1894 Standard Athletic Club
1894–1895 Standard Athletic Club
1895–1896 Club Français
1896–1897 Standard Athletic Club
1897–1898 Standard Athletic Club
1898–1899 Le Havre
1899–1900 Le Havre
1900–1901 Standard Athletic Club
1901–1902 Roubaix
1902–1903 Roubaix
1903–1904 Roubaix
1904–1905 Gallia
1905–1906 Roubaix
1906–1907 Racing Club Paris
1907–1908 Roubaix
1908–1909 Helvétique Marseille
1909–1910 Tourcoing
1910–1911 Helvétique Marseille
1911–1912 Saint Raphaël
1912–1913 Helvétique Marseille
1913–1914 Olympique Lillois
1918–1919 Le Havre
1926–1927 CA Paris
1927–1928 Stade Français
1928–1929 Olympique Marseille
Era Profesional (1932-)
1932–1933 Olympique Lillois
1933–1934 Sète
1934–1935 Sochaux
1935–1936 Racing Club Paris
1936–1937 Olympique Marseille
1937–1938 Sochaux
1938–1939 Sète
1945–1946 Lille OSC
1946–1947 Roubaix
1947–1948 Olympique Marseille
1948–1949 Stade de Reims
1949–1950 Bordeaux
1950–1951 OGC Nice
1951–1952 OGC Nice
1952–1953 Stade de Reims
1953–1954 Lille OSC
1954–1955 Stade de Reims
1955–1956 OGC Nice
1956–1957 Saint-Étienne
1957–1958 Stade de Reims
1958–1959 OGC Nice
1959–1960 Stade de Reims
1960–1961 AS Monaco
1961–1962 Stade de Reims
1962–1963 AS Monaco
1963–1964 Saint-Étienne
1964–1965 Nantes
1965–1966 Nantes
1966–1967 Saint-Étienne
1967–1968 Saint-Étienne
1968–1969 Saint-Étienne
1969–1970 Saint-Étienne
1970–1971 Olympique Marseille
1971–1972 Olympique Marseille
1972–1973 Nantes
1973–1974 Saint-Étienne
1974–1975 Saint-Étienne
1975–1976 Saint-Étienne
1976–1977 Nantes
1977–1978 AS Monaco
1978–1979 Strasbourg
1979–1980 Nantes
1980–1981 Saint-Étienne
1981–1982 AS Monaco
1982–1983 Nantes
1983–1984 Bordeaux
1984–1985 Bordeaux
1985–1986 Paris Saint Germain
1986–1987 Bordeaux
1987–1988 AS Monaco
1988–1989 Olympique Marseille
1989–1990 Olympique Marseille
1990–1991 Olympique Marseille
1991–1992 Olympique Marseille
1992–1993 - Kasus Suap -
1993–1994 Paris Saint Germain
1994–1995 Nantes
1995–1996 Auxerre
1996–1997 AS Monaco
1997–1998 RC Lens
1998–1999 Bordeaux
1999–2000 AS Monaco
2000–2001 Nantes
2001–2002 Olympique Lyon
2002–2003 Olympique Lyon
2003–2004 Olympique Lyon
2004–2005 Olympique Lyon
2005–2006 Olympique Lyon
2006–2007 Olympique Lyon
2007–2008 Olympique Lyon
2008–2009 Bordeaux
2009–2010 Olympique Marseille
2010–2011 Lille OSC
2011–2012 Montpellier
2012–2013 Paris Saint Germain
2013–2014 Paris Saint Germain
2014–2015 Paris Saint Germain
2015–2016 Paris Saint Germain
2016–2017 AS Monaco
2017–2018 Paris Saint Germain
2018–2019 Paris Saint Germain
2019–2020 Paris Saint Germain
2020–2021 Lille OSC
2021–2022 Paris Saint Germain
2022–2023 Paris Saint Germain
2023–2024 Paris Saint Germain
2024–2025 ....
Klub
Sebanyak 73 klub telah bermain di Ligue 1 mulai dari pendiriannya pada musim 1932–1933 hingga awal musim 2011–2012.[2] Saat ini, Marseille, Montpellier, Nice, dan Rennes adalah satu-satunya anggota pendiri liga yang bermain di Ligue 1. Paris Saint-Germain adalah satu-satunya klub yang belum pernah mengalami degradasi poin. Mereka mendapat promosi ke divisi pertama untuk musim 1974–1975 dan belum tersendat sejak itu. Paris Saint-Germain secara administratif terdegradasi oleh liga setelah perpisahannya dari Paris FC pada tahun 1972, tetapi kembali ke papan atas dua musim kemudian.
Secara internasional, klub Ligue 1 yang paling terkenal termasuk Paris Saint-Germain, Olympique Lyon, Olympique Marseille, AS Monaco, Nantes, Saint Etienne, Lille dan Bordeaux.
Peserta liga musim 2022-2023
20 klub berikut akan bersaing di musim Ligue 1 2022–2023.
- Per mulai musim 2022–2023.
Klub |
Posisi di musim 2021–22 |
Musim pertama di Ligue 1 |
Musim di Ligue 1 |
Musim pertama saat ini di divisi teratas |
Jumlah musim dari saat ini |
Gelar juara Ligue 1 |
Terakhir juara Ligue 1 |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Ajaccio | L2: 2nd | 1967–68 | 14 | 2022–23 | 1 | 0 | — |
Angers | 14th | 1956–57 | 31 | 2015–16 | 8 | 0 | — |
Auxerre | L2: 3rd | 1980–81 | 33 | 2022–23 | 1 | 1 | 1995–96 |
Brest | 11th | 1979–80 | 17 | 2019–20 | 4 | 0 | — |
Clermont | 17th | 2021–22 | 2 | 2021–22 | 2 | 0 | — |
Lens | 7th | 1937–38 | 61 | 2020–21 | 3 | 1 | 1997–98 |
Lille | 10th | 1945–46 | 63 | 2000–01 | 23 | 4 | 2020–21 |
Lorient | 16th | 1998–99 | 16 | 2020–21 | 3 | 0 | — |
Lyon | 8th | 1945–46 | 65 | 1989–90 | 34 | 7 | 2007–08 |
Marseille | 2nd | 1932–33 | 73 | 1996–97 | 27 | 9 | 2009–10 |
Monaco | 3rd | 1953–54 | 64 | 2013–14 | 10 | 8 | 2016–17 |
Montpellier | 13th | 1932–33 | 41 | 2009–10 | 14 | 1 | 2011–12 |
Nantes | 9th | 1963–64 | 55 | 2013–14 | 10 | 8 | 2000–01 |
Nice | 5th | 1932–33 | 64 | 2002–03 | 21 | 4 | 1958–59 |
Paris Saint-Germain | 1st | 1971–72 | 50 | 1974–75 | 49 | 10 | 2021–22 |
Reims | 12th | 1945–46 | 38 | 2018–19 | 5 | 6 | 1961–62 |
Rennes | 4th | 1932–33 | 66 | 1994–95 | 29 | 0 | — |
Strasbourg | 6th | 1934–35 | 62 | 2017–18 | 6 | 1 | 1978–79 |
Toulouse | L2: 1st | 1982–83 | 33 | 2022–23 | 1 | 0 | — |
Troyes | 15th | 1999–00 | 11 | 2021–22 | 2 | 0 | — |
Penampilan menurut klub
Tebal menunjukkan klub bermain di Ligue 1 2023–2024
Klub | Juara | Tahun juara |
---|---|---|
Paris Saint-Germain | 1985–86, 1993–94, 2012–13, 2013–14, 2014–15, 2015–16, 2017–18, 2018–19, 2019–20, 2021–22, 2022–23, 2023–24 | |
Saint-Étienne | 1956–57, 1963–64, 1966–67, 1967–68, 1968–69, 1969–70, 1973–74, 1974–75, 1975–76, 1980–81 | |
Marseille | 1936–37, 1947–48, 1970–71, 1971–72, 1988–89, 1989–90, 1990–91, 1991–92, 2009–10 | |
Monaco | 1960–61, 1962–63, 1977–78, 1981–82, 1987–88, 1996–97, 1999–2000, 2016–17 | |
Nantes | 1964–65, 1965–66, 1972–73, 1976–77, 1979–80, 1982–83, 1994–95, 2000–01 | |
Lyon | 2001–02, 2002–03, 2003–04, 2004–05, 2005–06, 2006–07, 2007–08 | |
Bordeaux | 1949–50, 1983–84, 1984–85, 1986–87, 1998–99, 2008–09 | |
Reims | 1948–49, 1952–53, 1954–55, 1957–58, 1959–60, 1961–62 | |
Nice | 1950–51, 1951–52, 1955–56, 1958–59 | |
Lille | 1945–46, 1953–54, 2010–11, 2020–21 | |
Sochaux | 1934–35, 1937–38 | |
Sète | 1933–34, 1938–39 | |
RC Lens | 1997–98 | |
RC Paris | 1935–36 | |
Strasbourg | 1978–79 | |
Olympique Lillois | 1932–33 | |
Roubaix-Tourcoing | 1946–47 | |
Auxerre | 1995–96 | |
Montpellier | 2011–12 |
Rekor-rekor Ligue 1
- Gelar terbanyak: Paris Saint-Germain (12 gelar)
- Titel berurutan terbanyak: Lyon (7 kali, 2002-2008)
- Paling lama tak terkalahkan dalam satu musim: Nantes, 32 partai (1994-1995)
- Tak terkalahkan di kandang: Nantes, 92 partai (15 Mei 1976 hingga 7 April 1981)
- Kemenangan terbanyak dalam satu musim: 26 kali, dicapai oleh Reims (1959-60), Monaco (1960-61), Nantes (1965-66, 1979-80) untuk liga yang diikuti 20 tim; 25 kali, dicapai Saint-Etienne (1969-70) untuk liga yang diikuti 18 tim
- Kemenangan kandang terbanyak dalam satu musim: 19, Saint-Etienne (1974-75)
- Kemenangan tandang terbanyak dalam satu musim: 12, dicapai oleh Saint-Etienne (1969-70), Lyon (2005-2006), dan Marseille (1971-1972 dan 2008-2009)
- Kekalahan paling sedikit: 1, Nantes (1994-95)
- Paling sering menempati divisi utama: Sochaux, 57 musim
- Tanpa putus menempat divisi utama: Nantes, 44 musim, sejak 1963-2007)
- Musim dengan jumlah gol terbanyak: 1946-47 (1.344 gol, rata-rata 3,51 per partai)
- Tim paling produktif: RC Paris, musim 1959-60 (118 gol)
- Pertahanan terbaik: Marseille, musim 1991-92, kemasukan 21 gol
- Selisih gol terbaik: Reims, musim 1959-60 (+63)
- Kemenangan terbesar: 12-1, Sochaux vs Valenciennes, musim 1935-36
- Jumlah kartu kuning terbanyak: 1.654, musim 2002-03
- Jumlah kartu merah terbanyak: 131, musim 2002-03
- Klub penerima kartu merah terbanyak dalam satu musim: 1998-99 Bastia, 2002-03 PSG, 2003-04 Lens (13 kartu)
- Pelatih dengan partai terbanyak: Guy Roux, Auxerre (1961-2000, 2001-2005), 890 partai
- Total penonton terbanyak: 8.086.774, musim 2004-05
- Penonton terbanyak dalam satu pertandingan: 77.840, Lille vs Lyon, musim 2007-2008.
Catatan
Referensi
- ^ "Conforama signs €10m title sponsorship with France's Ligue 1". InsideWorldFootball. 21 April 2017. Diakses tanggal 21 April 2017.
- ^ "Bilan des clubs". Ligue de Football Professionnel (dalam bahasa French). Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Oktober 2010. Diakses tanggal 19 Maret 2010.
- (Prancis) Situs web resmi
- (Indonesia) Sejarah Ligue 1