Lompat ke isi

Museum Perjuangan Rakyat Jambi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Museum Perjuangan Rakyat Jambi
Peta
Didirikan1993
LokasiKota Jambi
JenisMuseum

Museum Perjuangan Rakyat Jambi merupakan salah satu museum di Indonesia yang terletak di Kota Jambi, Provinsi Jambi.[1] Lokasinya berada di pusat Kota Jambi, tepatnya di Jalan Sultan Agung dan Jalan Slamet Riyadi, berdekatan dengan Masjid Agung Al-Falah Jambi.

Latar belakang

Museum ini, yang dikenal dengan singkatan MPRJ, didirikan pada tahun 1993 atas inisiatif dari Dewan Harian Daerah Angkatan 45 (DHD 45) bersama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jambi. Pembangunan museum ini bertujuan untuk mengabadikan dan memperingati perjuangan rakyat Jambi dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan.[2]

Provinsi Jambi adalah salah satu daerah yang pernah mengalami masa penjajahan oleh Belanda dan Jepang. Bahkan setelah kemerdekaan, rakyat Jambi terus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan dari pengaruh penjajah. Dengan alasan tersebut, museum ini dibangun. Pada tanggal 6 Juni 1993, upacara peletakan batu pertama dilakukan oleh Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia, Letnan Jenderal Achmad Tharir. Museum Perjuangan Rakyat Jambi dibangun sebagai monumen yang mewakili pentingnya penghargaan terhadap sejarah perjuangan rakyat Jambi selama periode pergerakan nasional dan masa kemerdekaan Indonesia.[2]

Lokasi

Museum ini berada di Jl. Sultan Agung Lap. Banteng No. 12, Murni, Kec. Telanaipura, Kota Jambi, Jambi 36124[3] atau di seberang Masjid Agung Al-Falah Jambi. Museum terletak sekitar 8,3 km dari Bandar Udara Sultan Thaha, 2,4 km dari Museum Siginjai dan 2,6 km dari Simpang Terminal Wire.

Sejarah

Museum ini didirikan pada tahun 1993 yang diprakarsai oleh Dewan Harian Daerah Angkatan 45 (DHD 45) dan Pemerintah Daerah Propinsi Jambi. Pada tanggal 6 Juni 1993, dilaksanakan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia, Letnan Jenderal Achmad Tharir dan pada 10 Juli 1997, Museum Perjuangan Rakyat Jambi diresmikan secara simbolis oleh Presiden yang menjabat saat itu, yaitu Soeharto.[4] Museum ini dibangun sebagai wujud dari pentingnya bangunan sebagai monumen dalam mengenang sejarah perjuangan rakyat Jambi semasa Pergerakan Nasional dan Kemerdekaan Indonesia.[5]

Koleksi

Di dalam museum terdapat berbagai macam benda peninggalan rakyat Jambi pada masa perjuangan. Benda-benda tersebut berupa:[1]

  • persenjataan modern: senapan, pistol vickers, senjata mesin ringan, dan senjata lainya.
  • persenjataan tradisional: keris, pedang, badik, tombak, pakaian perang, ikat kepala, dan alat komunikasi.
  • diorama sejarah dan replika Pesawat Terbang Catalina RI 005

Museum Perjuangan Rakyat Jambi menyimpan koleksi yang mencerminkan warisan budaya dan sejarah masyarakat Jambi pada masa lampau. Koleksi ini dipamerkan secara teratur di dalam lemari pajang yang tersedia di museum. Museum ini didirikan dengan tiga lantai, lantai pertama menghadirkan berbagai senjata yang digunakan oleh masyarakat Jambi selama periode Kerajaan Melayu Jambi, masa kesultanan, dan periode perjuangan setelah kemerdekaan. Salah satu artefak menarik adalah replika keris siginjai, yang dulunya digunakan oleh Rangkayo Hitam.[6]

Di lantai dua, terdapat tujuh belas diorama yang menggambarkan kronologi peristiwa perjuangan rakyat Jambi selama Agresi Belanda II pada tahun 1948-1949. Sementara itu, di lantai tiga, pengunjung dapat melihat bukti-bukti sejarah perkembangan Jambi dari masa ke masa, dimulai dari kepemimpinan residen O.L Helfrich pada tahun 1908 hingga era sekarang.[6]

Pengunjung museum dapat mengamati koleksi-koleksi tersebut secara langsung dan membaca penjelasan yang menyertainya. Selain itu, terdapat berbagai catatan sejarah tentang perjuangan rakyat Jambi yang disajikan di museum ini. Pada dinding museum, terdapat relief-relief yang menggambarkan sejarah Melayu Kuno Jambi serta masa Kesultanan Jambi selama masa pendudukan Belanda. Beberapa artefak yang masih dapat dilihat di museum ini termasuk senjata-senjata, baik modern maupun tradisional, yang digunakan oleh rakyat Jambi dalam mempertahankan wilayah Jambi. Contohnya adalah senapan, pistol vickers, senjata mesin ringan, dan jenis senjata lainnya.[6]

Waktu Berkunjung

Bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke Museum Perjuangan Rakyat Jambi bisa dilakukan pada hari kerja. Pada hari senin pukul 08.00 sampai pukul 14.30. Pada hari jumat museum buka pada jam 08.00 sampai pukul 11.000. Pada hari sabtu dan minggu dibuka pada pukul 08.00 sampai 13.00.

Referensi

  1. ^ a b Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 116. ISBN 978-979-8250-67-5. 
  2. ^ a b "Museum Perjuangan Rakyat Jambi, dari Lokasi, Sejarah, Hingga Koleksi Yang Ada di Dalamnya". TribunJambi Wiki. Diakses tanggal 2024-05-23. 
  3. ^ "Museum Perjuangan Rakyat Jambi". Simpang Keris. Diakses tanggal 14 Mei 2024. 
  4. ^ Afrillia, Dian (25 MARET 2022). "Mengenang Sejarah Merebut Kemerdekaan di Museum Perjuangan Rakyat Jambi". GNFI. Diakses tanggal 15 Mei 2024. 
  5. ^ "SIMPANG KERIS | Museum Perjuangan Rakyat Jambi". simpangkeris.jambikota.go.id. Diakses tanggal 2024-05-17. 
  6. ^ a b c "Museum Perjuangan Rakyat Jambi, dari Lokasi, Sejarah, Hingga Koleksi Yang Ada di Dalamnya". TribunJambi Wiki. Diakses tanggal 2024-05-23.