Lompat ke isi

Kartika Jahja

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kartika Jahja
Lahir19 Desember 1980 (umur 43)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Pekerjaan
Tahun aktif2005—sekarang
IMDB: nm3125994 Modifica els identificadors a Wikidata

Kartika Jahja (lahir 19 Desember 1980) adalah penyanyi, aktivis, dan aktris Indonesia.

Karier

Kartika Frozen Love Songs, yang dikemas ulang dengan judul Defrosted Love Songs, Tika muncul mengusung musik gelap dan dingin. Kemunculan album yang lirik dan musiknya digarap sendiri oleh Tika itu seolah menjadi simbol perlawanan di tengah ingar-bingar musik Indonesia yang cenderung seragam.

Hanya, setelah merilis album yang menyedot perhatian para kritikus musik Tanah Air itu, tiba-tiba Tika menghilang. Pada Juli lalu, biduanita kelahiran Jakarta, 19 Desember 1980, ini kembali muncul dengan album barunya, The Headless Songstress. Dan ia tak sendirian, melainkan bersama band yang dibidaninya, The Dissidents, yang beranggotakan Susan Agiwitanto (bas), Luky Annash (piano), dan Okky Rahman Oktavian (drum).

Tahun 2015, Kartika mendirikan Yayasan Bersama Project dengan misi advokasi kesetaraan gender dan penghapusan kekerasan berbasis gender melalui intervensi kreatif. Berbagai karya dan inisiatifnya mendapat penghargaan dari Majalah TEMPO yang menobatkannya sebagai “Perempuan Penembus Batas, 2016” dan media internasional BBC menyertakannya dalam daftar BBC 100 Women 2016” – sebuah daftar berisi 100 perempuan paling berpengaruh dan menginspirasi di dunia.

Kartika mendirikan sebuah ruang alternatif di Jakarta bernama RUANG SELATAN pada 2018 untuk ekspresi kreatif, dialog interseksional, dan pemberdayaan kolektif. RUANG SELATAN adalah respon atas maraknya intoleransi dan persekusi yang mentargetkan kelompok-kelompok rentan (minoritas etnis, keyakinan, seksual dll) dan mengancam kebebasan berekspresi.

Kartika terpilih oleh Australia Council For The Arts untuk mengikuti program Future Art Leaders tahun 2018-2019. Tahun 2021 Australia Council For The Arts, kembali memberinya dukungan untuk melakukan riset bersama pelaku- pelaku seni Australia tentang kepemimpinan matriarkal dalam ruang seni digital.

Pada 2021 Kartika terpilih oleh U.S. Department of State untuk berpartisipasi dalam program pertukaran International Visitors Leadership Program (IVLP) dengan fokus tematik Diversity, Inclusivity, Equity and Accessibility (Keberagaman, Inklusi, Kesetaraan, dan Akses), dan mendapat penghargaan IVLP Impact Awards 2022. Dan pada Maret 2022, Kartika resmi bergabung dengan Institut Ungu sebagai wakil direktur. Institut Ungu adalah sebuah ruang produksi, eksplorasi dan edukasi seni budaya untuk hak asasi manusia dan keadilan gender.

Gerakan Kesetaraan Gender

Pada tahun 2013 Tika bergabung dengan gerakan global anti kekerasan terhadap perempuan, One Billion Rising. Ia mengorganisir One Billion Rising Indonesia bersama beberapa aktivis dan seniman di Jakarta. Sejak itu ia memutuskan untuk memfokuskan aktivismenya pada isu perempuan dan kekerasan berbasis gender. Mulai tahun 2014, Tika menjadi pendamping sosial bagi perempuan-perempuan korban kekerasan. Ia kemudian mendirikan Yayasan Bersama Project pada tahun 2015 yang giat melakukan edukasi publik tentang kesetaraan gender melalui musik, seni, dan kultur pop. Tika juga tergabung dalam beberapa kolektif perempuan, di antaranya Kolektif Betina dan Mari Jeung Rebut Kembali.

Kegiatan lain

Selain aktif bermusik, Kartika Jahja juga berwiraswasta, menulis, dan berakting dalam beberapa film dan produksi teater. SELATAN (sebelumnya bernama KEDAI), sebuah kafe yang merupakan kepanjangan dari Selalu ada Tunas Harapan-yang ia bangun bersama dua orang rekannya ditata menggunakan bahan-bahan daur ulang, menyajikan kopi, dan panganan khas Indonesia. Selain itu SELATAN juga menyuguhkan menu vegetarian, dan melakukan metode sustainable (berkelanjutan) untuk lingkungan, seperti melakukan daur ulang, pengomposan, mengeliminasi bahan plastik dan bahan kimia seminimal mungkin, serta membuat lubang biopori. SELATAN terdiri dari dua ruangan yaitu Ruang Makan - sebuah area restoran dan di belakangnya ada Ruang Karya - sebuah ruang untuk menjadi wadah berbagai kegiatan yang memberdayakan, menyenangkan, memulihkan dan mengekspresikan diri secara kolektif. Ruang Karya dirancang untuk jadi ruang multifungsi; pameran, pemutaran film, diskusi, ruang bekerja, lokakarya dan berbagai kegiatan lainnya.

Tika juga seorang penulis lepas dan pernah mengasuh kolom mingguan di surat kabar berbahasa Inggris the The Jakarta Post bernama Street Smart, tentang gaya hidup masyarakat Jakarta dari sudut pandang yang satir.

Pada tahun 2008 ia menerima tawaran untuk berakting. Film pertama yang ia bintangi, “Kado Hari Jadi” (sutradara Paul Agusta) diputar di banyak festival film internasional. Ia juga terlibat dalam film “Pintu Terlarang” (sutradara Joko Anwar) yang juga meraih sukses internasional. Film terakhir yang ia bintangi “At the Very Bottom of Everything”, juga besutan sutradara Paul Agusta, mendapatkan dukungan dari Hubert Bals Fund – International Film Festival Rotterdam. Tahun 2015, Tika terlibat dalam produksi teater garapan Institut Ungu yang berjudul "SUBVERSIF", sebuah adaptasi dari naskah "Enemy of The People" karya Henrik Ibsen. Pada tahun yang sama, Tika juga pertama kali terlibat dalam pameran seni rupa yang digagas Dewan Kesenian Jakarta yang bertajuk "Wani Ditata Project".

Diskografi

Albums

Kompilasi

Kolaborasi

Filmografi

Film

Serial web

  • Nightmares and Daydreams (2024)

Referensi

Pranala luar