Manajer Sementara
Manajer sementara (dalam bahasa Inggris disebut Interim Manager atau Caretaker Manager) dalam istilah asosiasi sepak bola adalah seseorang yang mengambil alih manajemen sementara tim sepak bola, biasanya situasi ini terjadi ketika manajer reguler diberhentikan atau pindah ke klub lain. Namun, manajer sementara juga dapat ditunjuk apabila manajer reguler berhalangan untuk hadir karena ditangguhkan, sakit, atau terkena COVID-19 atau tidak dapat menjalankan tugas seperti biasanya. Beberapa contoh manajer sementara adalah Jordi Roura, Angelo Alessio, German Burgos dan Rob Page. Manajer sementara biasanya ditunjuk dalam waktu singkat dan merupakan bagian klub yang sama, seperti asisten manajer, pelatih senior, atau pemain berpengalaman[1].
Manajer Sementara yang ditunjuk menjadi Manajer Reguler
Apabila seorang manajer sementara terbukti sangat sukses selama masa jabatan singkatnya, mereka terkadang diberikan pekerjaan tetap sebagai manajer reguler. Glenn Roeder ditunjuk sebagai manajer permanen Newcastle United setelah mengambil alih sebagai manajer sementara menyusul pemecatan Graeme Souness pada tahun 2006.[2] Hal ini juga terjadi ketika Ricky Sbragia diberi pekerjaan permanen di Sunderland setelah pengunduran diri Roy Keane pada November 2008 namun ia juga mengundurkan diri pada akhir tahun.[3]
pada 8 Januari 2011, Roy Hodgson dipecat oleh Liverpool setelah serangkaian hasil buruk, dan dengan Liverpool mendekam di posisi ke-12, Kenny Dalglish ditunjuk sebagai manajer sementara Liverpool untuk sisa musim itu. Setelah serangkaian hasil yang mengesankan, yang membuat Liverpool naik ke urutan keenam dalam tabel, Dalglish ditunjuk sebagai manajer permanen Liverpool, dengan kontrak tiga tahun.[4]
Pada Liga Premier 2018-2019; pada 18 Desember 2018, José Mourinho dipecat oleh Manchester United setelah kalah 3-1 melawan Liverpool, dan dengan Manchester United di posisi keenam, mantan pemain Ole Gunnar Solskjær ditunjuk sebagai manajer sementara Manchester United untuk sisa musim ini. Setelah serangkaian hasil yang mengesankan, yang membuat Manchester United naik ke posisi keempat dalam tabel dan lolos ke perempat final Liga Champions UEFA, Solskjær ditunjuk sebagai manajer permanen Manchester United pada 28 Maret 2019 dengan kontrak tiga tahun.[5]
Kesuksesan Manajer Sementara
Tugas utama dari manajer sementara adalah untuk membantu klub dalam masa transisi karena absennya manajer reguler di dalam lapangan. Namun, dalam beberapa kasus, ada pula manajer yang mampu menunjukkan keahliannya untuk mengatur tim dalam waktu yang singkat sehingga dapat meraih kesuksesan.
Pada bulan November 2007, Sandy Stewart membawa St Johnstone meraih kemenangan di final Scottish Challenge Cup dalam pertandingan satu-satunya sebagai manajer sementara.
Pada musim 2007-2008, Cevat Güler memenangkan Süper Lig sebagai manajer sementara Galatasaray. Dia bertanggung jawab untuk lima pertandingan terakhir musim itu karena pengunduran diri Karl Heinz Feldkamp.[6]
Pada Final Piala Hazfi 2007, pelatih kepala Sepahan, Luka Bonačić telah melakukan perjalanan ke negaranya, Kroasia karena alasan pribadi dan tidak dapat mengelola tim pada leg kedua. Mansour Ebrahimzadeh yang merupakan asisten Bonačić menjabat sebagai manajer sementara untuk pertandingan itu. Sepahan memenangkan pertandingan sekaligus menjuarai kompetisi tersebut.
Guus Hiddink merupakan manajer sementara Chelsea pada tahun 2009, memimpin timnya ke semifinal Liga Champions UEFA, namun harus tersingkir dari FC Barcelona di dalam pertandingan dua leg. Dia menyelesaikan masa jabatannya bersama tim saat mereka memenangkan Piala FA. Klub dilaporkan senang memiliki Hiddink sebagai manajer meski hanya sementara[7].
Roberto Di Matteo memenangkan Liga Champions UEFA dan Piala FA sebagai manajer sementara Chelsea pada tahun 2012, yang membuatnya ditunjuk sebagai manajer permanen dengan kontrak dua tahun. Dia dipecat beberapa bulan setelah musim baru, digantikan oleh manajer sementara, Rafael Benítez, yang memimpin timnya meraih kemenangan di Liga Europa, serta membimbing tim ke finis ketiga di Liga Europa.[8]
Lionel Scaloni ditunjuk sebagai manajer sementara tim nasional sepak bola Argentina pada tahun 2018, dan memenangkan Copa América 2021, Finalissima 2022, dan Piala Dunia 2022.[9]
Pada musim 2020-2021, Edin Terzić memenangi DFB-Pokal sebagai manajer sementara Borussia Dortmund. Kemudian dia dilantik sebagai manajer tetap Borussia Dortmund pada musim 2022-23.[10]
Referensi
- ^ Spiers, Tim; Hay, Phil. "'You feel you're on trial every single game' - the life of a caretaker manager". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2024-06-05.
- ^ Staff (2006-05-16). "Roeder confirmed as Newcastle manager". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2024-06-05.
- ^ Ashdown, John (2008-12-27). "Sunderland appoint Sbragia as manager". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2024-06-05.
- ^ Min, 90 (2019-03-28). "8 Caretaker Managers Who Were Appointed Permanently as Solskjaer Lands Manchester United Job". Sports Illustrated (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-05.
- ^ "Ole Gunnar Solskjaer appointed Manchester United manager". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). 2019-03-28. Diakses tanggal 2024-06-05.
- ^ "UPDATE 1-Soccer-Galatasaray wrest title back from Fenerbahce". ESPN.com. Diakses tanggal 2024-06-05.
- ^ "Guus Hiddink: Chelsea appoint interim manager until end of season". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). 2015-12-18. Diakses tanggal 2024-06-05.
- ^ Church, Michael (04-01-2023). "Chelsea's Champions League-winning former boss Roberto Di Matteo takes job in Korea". Independent. Diakses tanggal 2024-05-05.
- ^ Jolly, Richard (2022-12-19). "Lionel Scaloni: The caretaker who became a World Cup winner and facilitator of Messi's dreams". The Independent (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-05.
- ^ Reuters (2022-05-23). "Borussia Dortmund appoint Edin Terzic as head coach". Mail Online. Diakses tanggal 2024-06-05.