Polytron
Polytron | |
Sebelumnya | Indonesian Electronic & Engineering (1975-1976) Hartono Istana Electronic (1976-1980) |
Industri | Elektronik & Kendaraan listrik |
Pendahulu |
|
Didirikan | 18 September 1975 18 September 1976 (sebagai Hartono Istana Electronic) 13 September 1978 (sebagai Hartono Istana Teknologi) 30 September 1980 (merger Hartono Istana Electronic dan Hartono Istana Teknologi) | (sebagai Indonesian Electronic & Engineering)
Pendiri | Robert Budi Hartono Michael Bambang Hartono |
Kantor pusat | Jalan KHR Asnawi, Bakalan Krapyak, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah |
Tokoh kunci | Hariono (CEO) |
Produk | Speaker, televisi, set-top-box, lemari es, mesin cuci, AC, monitor komputer, sepeda motor listrik |
Pemilik | PT Djarum |
Situs web | www |
Polytron merupakan sebuah perusahaan elektronik asal Indonesia. Didirikan pada tanggal 18 September 1975 di Kudus, Jawa Tengah dengan nama PT Indonesian Electronic & Engineering, kemudian pada tanggal 18 September 1976 berubah nama menjadi PT Hartono Istana Electronic, lalu pada tahun 2000 merger dan menjadi PT Hartono Istana Teknologi yang merupakan anak perusahaan dari PT Djarum.
Sejarah
Tahun 1900an
Polytron merupakan perusahaan non-rokok pertama yang dimiliki oleh Hartono bersaudara, dengan modal berdiri Rp 50 miliar.[1] Kata Polytron sendiri berasal dari dua kata, yaitu poly (banyak) dan (elek)tron(ik).[2] Awalnya, kerjasama dibangun dengan Philips dan Salora dalam bentuk transfer teknologi. Produk pertama yang dikeluarkan perusahaan ini adalah televisi (hitam putih) pada 1979, yang sampai sekarang masih menjadi produk utamanya. Lalu, pada 1984 perusahaan juga mengeluarkan Grand Compo sebagai produk kedua.[3] Di tahun 1988, demi menjangkau pasar yang lebih luas, PT Hartono Istana Teknologi juga mengeluarkan merek Digitec dan Oke.[4] Digitec sendiri diposisikan sebagai elektronika digital mewah berasal dari Jepang dan Oke sendiri diposisikan sebagai elektronika digital mewah berasal dari Amerika Serikat.
Tahun 2000an
Sejak 2000-an, hanya nama Polytron yang digunakan dan kemudian cakupan produknya diperluas dari awalnya hanya televisi dan audio saja.
Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam perlengkapan elektronik. Barang yang dihasilkan oleh Polytron ialah speaker, televisi, lemari es (sejak akhir 2000), mesin cuci (sejak 2010), AC (sejak awal 2000), ponsel cerdas (sejak 2011) dan masih banyak lagi.
Polytron memiliki 2 pabrik masing-masing di Kudus seluas 70.000 m2 dan di Sayung, Demak 130.000 m2 (merupakan pabrik lemari es terbesar di Jawa Tengah) dengan karyawan lebih dari 10.000 orang, 11 kantor perwakilan, 5 dealer resmi dan 50 pusat layanan yang meliputi seluruh Indonesia.
Polytron juga mempunyai divisi Research and Development (pengembangan produk) yang diperkuat dengan total 500 orang ahli dalam berbagai bidang teknologi, ini dilakukan untuk selalu siap merespon perkembangan teknologi di pasar Indonesia.[5][6]
Polytron resmi terjun ke industri kendaraan listrik dengan meluncurkan dua model motor listrik terbarunya, Polytron EV Fox dan Polytron EV T-Rex, pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.[7]
Anak perusahaan
- PT Fira Makmur Sejahtera (Fira)
- PT Global Media Visual (Mola)
- PT Cahaya Televisi Indonesia (MOS Network/CTV)
- SENT Entertainment Ltd
- Como 1907
- PT Perada Swara Production (Megapro Communications)
Slogan
- Pertama dan Satu-satunya (1975–1984 dan 2016-2021)
- The Winning Theme (1984-1995)
- It's A Kind Of Magic (1996-1997)
- Alec Baldwin Tajwid (1996-1997) (sub-slogan)
- Brings Magic Things To Life (1997-2002)
- The Sign Of Quality (2002–2007)
- Memang Canggih (2011–2016)
- Kini Hadir Untuk Semua (2021-sekarang)
Referensi
- ^ INDONESIAN PRODUCT: POLYTRON, THE WINNING THEME
- ^ Brands of Indonesia-1: Polytron
- ^ Strategi Polytron Membangun Merek (bagian 1)
- ^ Strategi Polytron Membangun Merek (bagian 2)
- ^ Kunjungan Menteri Perindustrian ke Polytron di Kudus
- ^ Polytron perusahaan teknologi yang punya kekuatan untuk Pengembangan teknologi di Indonesia
- ^ Anom, Ndoro. "Daftar Motor Listrik Polytron, Harga dan Spesifikasinya". IDN Times (dalam bahasa In). Diakses tanggal 2024-05-28.