Lompat ke isi

Penyiangan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 23 Juni 2024 16.38 oleh Veracious (bicara | kontrib) (top: gambar)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Penyiangan di ladang padi.

Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut gulma yang berada di antara sela-sela tanaman pertanian dan sekaligus menggemburkan tanah. Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.

Tujuan penyiangan

[sunting | sunting sumber]

Penyiangan bertujuan untuk membersihkan tanaman yang sakit, mengurangi persaingan penyerapan hara, mengurangi hambatan produksi anakan dan mengurangi persaingan penetrasi sinar matahari.[1] Tanaman yang ditumbuhkan harus mendapatkan semua nutrisi dan air yang diberikan oleh petani agar mampu menghasilkan secara optimal.[2]

Metode penyiangan

[sunting | sunting sumber]

Penyiangan bisa dilakukan dengan berbagai cara.[3]

Secara manual dengan tangan
Dilakukan dengan menggunakan tangan yang mencabut rumput yang tumbuh di sela-sela tanaman. Mencabut gulma dengan tangan cenderung pekerjaan yang melelahkan dan umumnya dikerjakan dengan tenaga kerja yang banyak (buruh tani) atau di lahan yang sempit, misal di pertanaman dalam pot.[4][2]
Secara kimiawi dengan herbisida
Herbisida yang dipilih secara selektif mampu membunuh gulma namun tidak menyakiti tanaman produksi. Herbisida digunakan ketika mekanisasi tidak memungkinkan atau tidak diinginkan.[5]
Secara mekanis dengan mesin
Berbagai mesin pertanian dapat digunakan untuk melakukan penyiangan[6] tanpa merusak tanaman produksi jika tanaman ditanam pada alur yang tepat. Penyiangan secara mekanis dapat membersihkan gulma dengan cepat, tetapi tidak seratus persen efektif karena akan ada sedikit gulma yang masih tersisa.

Mulsa merupakan metode pencegahan agar gulma tidak tumbuh. Mulsa menutupi tanah yang melingkupi media tanam dan hanya menyisakan sedikit untuk tanaman utama agar tumbuh. Penutupan mulsa bisa menggunakan plastik maupun bahan organik. Gulma yang dimatikan juga dapat berfungsi sebagai mulsa.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "PEMUPUKAN, PENGAIRAN DAN PENYIANGAN MELATI". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-20. Diakses tanggal 5 Desember 2013. 
  2. ^ a b Hari Harjanto & Surip P. Pot Scaping, Membuat Taman Pot. Niaga Swadaya. ISBN 9790020597. 
  3. ^ Rahmat Rukmana. Usaha Tani Cabai Rawit. Kanisius. ISBN 9792100008. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ "Buruh Cabut Gulma". Antara. Senin, 28 Oktober 2013. 
  5. ^ Wiroatmodjo, Joedojono (1987). "Dinamika Populasi Gulma Pada Olah Tanah Lestari Dengan Perlakuan Herbisida". Jurnal Agronomi Indonesia. 
  6. ^ "Mesin Penyiang Padi Bermotor". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-02. Diakses tanggal 5 Desember 2013. 
  7. ^ Kumalasari, N.R.; Abdullah, Luki; Jayadi, S. (2005). "Pengaruh Pemberian Mulsa Chromolaena odorata (L.) Kings and Robins pada Kandungan Mineral P dan N Tanah Latosol dan Produktivitas Hijauan Jagung (Zea mays L.)". Media Peternakan.