Lompat ke isi

Suku Kanum

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 24 Juni 2024 14.05 oleh Afif Brika1 (bicara | kontrib) (in progress)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Kanum
Kanume
Masyarakat Suku Kanum bersama Satgas TNI di perbatasan
Jumlah populasi
~1000
Daerah dengan populasi signifikan
 Indonesia (Papua Selatan),  Papua New Guinea (Provinsi Barat, Papua Nugini)
Bahasa
Bahasa Yei
Agama
Kristen (dominan), keyakinan adat
Kelompok etnik terkait
Suku Marind, Suku Yei

Suku Kanum atau Kanume adalah kelompok etnis kecil yang tinggal di kawasan perbatasan Kabupaten Merauke, Papua Selatan dan Papua Nugini. Kanum dianggap sebagai subsuku Marind, namun mereka memiliki bahasa tersendiri yaitu Bahasa Kanum yang termasuk dalam rumpun Bahasa Yam, sehingga lebih mendekati bahasa Suku Yei dan suku-suku di Papua Nugini dibandingkan dengan bahasa Suku Marind yang merupakan suku lokal terbesar di Merauke. Kanum adalah salah satu suku yang tinggal di Taman Nasional Wasur.[1]

Persebaran

Suku Kanum tersebar di berbagai kampung di perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Di Indonesia, Suku Kanum memiliki wilayah adat yang luas di kawasan Taman Nasional Wasur, sebuah taman nasional di dataran rendah dengan topografi rawa-rawa, hutan, dan padang sabana. Masyarakat Kanum berburu hewan-hewan seperti babi hutan, rusa, dan walabi secara tradisional dengan busur panah, tombak, dan parang.[2] Suku Kanum juga mengambil tanaman dari alam seperti sagu serta membudidayakan umbi-umbian seperti gembili (dalam bahasa lokal disebut nai), kedua tanaman itu dijadikan makanan pokok.[3] Masyarakat Kanum juga memanfaatkan kayu putih yang banyak ditemukan di Taman Nasional Wasur untuk disuling kemudian dipasarkan ke wilayah lain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.[4]

Suku Kanum tersebar di distrik Sota dan Naukenjerai di Kabupaten Merauke. Kanum dapat dibagi menjadi kelompok yang lebih kecil berdasarkan bahasanya. Contohnya, penutur Bahasa Kanum Smarky di Kampung Rawa Biru, penutur Bahasa Kanum Sota di Sota, penutur Bahasa Kanum Ngkâlmpw atau Ngkalembu/Ngkolmpu di Kampung Yanggandur, dan penutur Kanum Barkari di Kampung Kondo.[5][6]

Referensi

  1. ^ Evans, Nicholas (2018). "The languages of Southern New Guinea". Dalam Palmer, Bill. The Languages and Linguistics of the New Guinea Area: A Comprehensive Guide. The World of Linguistics. 4. Berlin: De Gruyter Mouton. hlm. 641–774. ISBN 978-3-11-028642-7. 
  2. ^ Heryadi, Eka (2020-07-27). "Jumpa Pertama Masyarakat Suku Kanume". ksdae.menlhk.go.id. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 
  3. ^ Batbual, Agapitus (2020-12-25). "Gembili, Tanaman Adat Suku Kanume". mongabay.co.id. MONGABAY. 
  4. ^ "Sumadi Optimis Minyak Kayu Putih Merauke bisa Tingkatkan Ekonomi Masyarakat". papuaselatanpos.com. 2020-05-08. Diakses tanggal 2024-06-24. 
  5. ^ Sohn, Myo-Sook; Lebold, Randy; Kriens, Ron (2009). "Report on the Merauke Subdistrict Survey Papua, Indonesia" (PDF). SIL Electronic Survey Report 2009-018. SIL International. 
  6. ^ Sanjoko, Yohanis (2016). "ANALISIS KONSTRASTIF FONEM BAHASA KANUM SOTA DAN BAHASA KANUM BARKARI". Kibas Cenderawasih: Jurnal Ilmiah Kebahasaan & Kesastraan. Balai Bahasa Papua. 13 (1).