Televisi protokol internet
Artikel ini perlu diterjemahkan dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia. |
Televisi Protokol Internet, atau sering disebut IPTV (Internet Protocol Television), adalah sebuah sistem layanan transmisi televisi digital yang disalurkan ke pemirsa melalui jaringan protokol internet (Internet Protocol atau IP) yang melewati infrastruktur jaringan IP dengan pita lebar (broadband). Berbeda dari televisi analog yang masih menggunakan frekuensi radio atau sinyal satelit untuk menyiarkan tayangannya.
Definisi
Berdasarkan PM 30/2009, IPTV adalah teknologi yang menyediakan layanan konvergen dalam bentuk siaran radio dan televisi, video, audio, teks, grafik dan data yang disalurkan ke pelanggan melalui jaringan protokol internet yang dijamin kualitas layanannya, keamanannya, kehandalannya, dan mampu memberikan layanan komunikasi dengan pelanggan secara dua arah atau interaktif dan real time dengan menggunakan televisi standar.
Sedangkan menurut International Telecommunication Union focus group on IPTV (ITU-T FG IPTV), IPTV adalah layanan multimedia seperti televisi/video/audio/teks/data yang dikirmkan melalui jaringan berbasis IP (Internet Protocol) untuk menyediakan kualitas layanan dan pengalamatan, keamanan, interaktif, dan kepercayaan.
Sejarah
- 1994, ABC World News adalah stasiun televisi pertama yang menyiarkan acara televisi menggunakan jaringan internet. Piranti lunak yang digunakan adalah Video Conference CU-SeeMe.
- 1995, Istilah IPTV pertama kali muncul ditandai oleh pendirian Precept Software oleh Judith Estrin dan Bill Carrico yang menelurkan produk video internet IP/TV CGA 2245. IP/TV adalah MBONE compatible Windows dan Unix-based application yang berjalan diatas sumber audio atau video yang tunggal dan jamak dengan jangkauan dari kualitas rendah ke kualitas DVD (Digital Versatile Disc) dengan menggunakan unicast dan IP multicast RTP/RTCP.
- 1998, perusahaan internet radio, AudioNet, memulai siaran kontinyu langsung pertama via web (webcast) menggunakan IP.
- 1999, Kingston Communications, perusahaan operator telekomunikasi regonal di Inggris meluncurkan KIT (Kingston Interactive Television), layanan IPTV lewat DSL pita lebar.
- 2005, infrastruktur jaringan pita lebar menjangkau 200 juta perumahan dan diperkirakan akan mencapai 400 juta perumahan di tahun 2010.
Di Indonesia, perkembangan teknologi IPTV dipelopori oleh PT. Telkom yang pada tanggal 8 September 2009 melakukan uji coba resmi terhadap Telkom IPTV, layanan televisi interaktif yang akan segera diluncurkan ke masyarakat.
Regulasi
Belum ada regulasi internasional yang mengatur tentang penyiaran televisi protokol internet. Tetapi pada tanggal 19 Agustus 2009, Departemen Komunikasi dan Informasi mensahkan terbitnya Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 30/PER/M.KOMINFO/8/2009 tentang Penyelenggaraan Layanan Televisi Protokol Internet (Internet Protocol Television/IPTV) di Indonesia.
Protokol
IPTV meliputi siaran televisi langsung (multicast) dan video atas permintaan (Video on Demand/VOD). VOD menggunakan IP (internet protocol) yang disalurkan (streaming) melalui dekoder atau Set-Top-Box yang tersambung ke televisi atau PC (Personal Computer). Konten video di-compress menggunakan MPEG-2 atau MPEG-4, kemudian dihantar dalam saluran pengangkutan MPEG yang disampaikan dengan IP Multicast bagi siaran langsung atau IP Unicast bagi video atas Permintaan. IP Multicast ialah satu kaedah yang mana data dapat dihantar ke banyak komputer dalam waktu bersamaan. Jenis MPEG-4 H.264 yang terkini makin laris digunakan dan semakin menggeser MPEG-2. IPTV menggabungkan unsur data, audio-video, dan interaktivitas yang disebut sebagai Triple Play (jika ditambah dengan kemudahan pengalihan menjadi Quadruple Play).
IPTV dan Televisi Internet
Perbedaan antara IPTV dan televisi internet terletak pada keamanan dan privasi jaringannya. Apabila televisi internet menggunakan jaringan internet bebas yang dapat diakses siapa saja (seperti misalnya situs Youtube), layanan IPTV disediakan oleh penyedia jasa yang memungut biaya dan sifat jaringannya tertutup. Dengan demikian, keamanan isi siaran lebih terjamin.
Kelebihan
- Content (isi) : teknologi IPTV memudahkan akses menemukan isi siaran yang kita inginkan dan menjaga keamanan saat mengakses siaran tersebut. Pada televisi biasa, semua content siaran dipancarkan secara kontinyu kepada pemirsa untuk kemudian dipilih satu yang diinginkan. Pada IPTV, tidak semua content ditransmisikan, hanya content yang dipilih pemirsa dan dibatasi oleh lebar pipa bandwidth sampai ke Set-Top-Box. Sehingga penggunaan bandwidth lebih efisien dan privasi lebih terjaga.
- Convergence (konvergensi) : penyatuan sistem transmisi televisi dan IP yang menggunakan infrastruktur IP memungkinkan penyedia jasa hanya perlu menggunakan satu aplikasi untuk menyiarkan lebih banyak content dari televisi biasa.
- Interactivity (interaktivitas) : teknologi IPTV menawarkan pengalaman menonton yang lebih interaktif dan personal. Pola jaringan IP yang dua arah juga memungkinkan terjadinya dialog antar pemangku kepentingan (pelanggan, penyedia jasa isi, dan penyedia layanan).