Trans Metro Sarawak
Didirikan | TBA |
---|---|
Kantor pusat | Menara SEDC Lantai 3-11, Jalan Bako, Kuching, Sarawak |
Lokal | Kuching |
Wilayah layanan | Malaysia |
Jenis layanan | bus raya terpadu |
Rute | 3 direncanakan |
Jumlah perhentian | TBD |
Jenis bahan bakar | Listrik |
Operator | Sarawak Metro |
CEO | Tan Sri Datuk Amar |
Situs web | mysarawakmetro.com |
Trans Metro Sarawak adalah suatu sistem bus raya terpadu yang akan dibangun di Kuching sebagai salah satu metode untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di kota tersebut.[1] Trans Metro Sarawak akan dibangun menggunakan dana negara bagian Sarawak.[1][2] Sistem BRT ini akan memiliki 2 koridor yang menghubungkan Kuching ke Samarahan dan Serian.[3]
Sejarah
Proyek ini awalnya direncanakan sebagai sistem Lintas Raya Terpadu. Dengan anggaran seesar RM 10,8 miliar, proyek ini diharapkan akan dimulai pada 2019 dan dijadwalkan akan beroperasi pada 2024.[4] Diusulkan bahwa LRT ini akan menggunakan rolling-stock sel bahan bakar hidrogen dengan kecepatan perjalanan 70-140 km/jam .[5] Kereta sel bahan bakar hidrogen dinilai sejalan dengan visi pemerintah negara bagian Sarawak untuk mengembangkan ekonomi hidrogen, sebagai bagian dari inisiatif hijaunya. Selain kereta bertenaga hidrogen, Kuching juga akan menjadi kota pertama di negara itu yang memiliki bus bertenaga hidrogen.[6]
Rute
Pada 29 Maret 2018, Ketua Menteri Sarawak mengumumkan 3 lin pertama sepanjang total 155,2 kilometer beserta trase dan stasiun yang akan dilalui,[7] dan akan selesai pada tahun 2024. Tiga lin sisanya akan dilaksanakan pada tahap selanjutnya.[4] Untuk mengelola sistem LRT ini, Pemerintah Sarawak telah mendirikan sebuah BUMD bernama Sarawak Metro Sdn Bhd [7][8]
Namun, pada 1 September 2018, Ketua Menteri mengumumkan bahwa proyek tersebut telah ditunda, dengan alasan bahwa dana yang dialokasikan untuk proyek tersebut akan digunakan untuk membangun fasilitas dasar untuk daerah pedesaan Sarawak.[9]
Lin | Asal – Tujuan | Jarak & Jumlah Stasiun |
---|---|---|
1 Lin Samarahan | Kota Samarahan ke Damai melalui Sungai Batu, | 62,4 km, 25 stasiun. |
2 Lin Serian | Serian ke Senari melalui Siburan, | 82 km, 25 stasiun. |
3 Lin City Dispersal | Kota Kuching | 10.8 km, 13 stasiun. |
Lihat pula
- ^ a b Samuel Aubrey (19 March 2017). "CM: Kuching – Serian LRT under study". The Borneo Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2017. Diakses tanggal 23 July 2019.
- ^ "Sarawak unveils plan for public transport link from Kuching to Serian". Borneo Bulletin. 19 March 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2017. Diakses tanggal 23 July 2019.
- ^ "Sarawak Could Have LRT System Up and Running by 2020". New Straits Times. Property Hunter. 19 April 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2017. Diakses tanggal 23 July 2019.
- ^ a b Rintos Mail (29 March 2018). "LRT lines connecting Kuching, Samarahan and Serian to be operational by 2024". The Borneo Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2018. Diakses tanggal 23 July 2019. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "operational 2024" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ "Sarawak's LRT to use hydrogen fuel cell trains". The Star. 30 March 2018. Diakses tanggal 31 March 2018.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamavernonchancom
- ^ a b "The Kuching LRT". Kuching Borneo. 29 March 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2018. Diakses tanggal 23 July 2019.
- ^ Chan, Vernon (31 March 2018). "Kuching LRT ready by 2024, will use hydrogen fuel cell trains". VERNONCHAN.COM (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 May 2020. Diakses tanggal 2 June 2018.
- ^ Sulok Tawie (1 September 2018). "No LRT for Sarawak for time being, CM confirms". Malay Mail. Diakses tanggal 1 October 2018.