Iquitos
Iquitos adalah kota terbesar yang terletak di tengah hutan di Peru. Iquitos juga merupakan ibu kota dari Wilayah Loreto and the Provinsi Maynas. Berlokasi di Sungai Amazon, memiliki ketinggian hanya 106 meter dari permukaan laut walaupun berjarak 3.000 kilometer dari mulut sungai Amazon ke Samudra Atlantik. Iquitos memiliki sejarah panjang sebagai pelabuhan penting untuk Sungai Amazon beserta anak-anak sungainya. Iquitos dikelilingi oleh 3 sungai, Nanay, Itaya, dan Amazon.
Kota Iquitos dapat dianggap sebagai kota terbesar di dunia yang tidak memiliki jalur transportasi darat. Ia hanya dapat dikunjungi melalui pesawat atau perahu, dengan pengecualian apabila melakukan perjalanan dari Nauta, kota kecil yang berjarak 100km di selatan. Untuk transportasi di dalam kota, banyak digunakan sepeda motor atau kendaraan sejenis bajaj. Untuk transportasi ke kota-kota tetangga kadang membutuhkan alat transportasi sungai, Llevo-llevo, semacam perahu kecil yang merupakan alat transportasi publik.
Iklim di sana panas dan lembap. Dengan kelembapan rata-ratanya sekitar 85%. Musim hujan berlangsung pada sekitar bulan November sampai dengan Mei, dengan keadaan ketinggian permukaan sungai mencapai maksimal pada bulan Mei dan titik terendah pada bulan Oktober.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Iquitos didirikan oleh para missionaris Yesuit pada sekitar tahun 1750 dan pada tahun 1864 mulai berkembang saat dibentuknya Wilayah Loreto di mana Iquitos menjadi ibu kotanya.
Pada dekade awal pada Abad 20, Iquitos terkenal karena industri karetnya. Di sana dapat ditemukan bangunan-bangunan besar yang berasal dari era 1800-an seperti mansion yang menandakan era keemasan kejayaan perkebunan karet di sana, seperti Iron House, yang dirancang oleh Gustave Eiffel. Namun era keemasan industri karet berakhir saat bibit karet tersebut dicuri dan diselundupkan ke luar negeri dan ditanam di tempat lain.
Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Iquitos adalah pengekspor kayu yang penting yang bersumber pada hutan hujan Amazon. Iquitos juga menawarkan fasilitas modern untuk penduduk dan wisatawan. Industri lain yang terdapat di sana adalah minyak bumi dan rum.
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Iquitos memiliki reputasi yang cukup baik sebagai tempat tujuan wisata, khususnya sebagai tempat bertolak untuk memulai wisata hutan Amazon, maupun perjalanan menyusuri sungai ke Manaus, Brasil - kota industri karet di bagian Amazon basin yang lain sampai akhirnya ke samudra Atlantik yang berjarak 3.360 kilometer jauhnya.
Pada tahun 1990-an, kaum homoseksual menjadikan Iquitos sebagai tujuan pelarian dari tindak represif kepolisian. Namun sekarang mereka banyak tinggal di Belén yang dapat diakses dengan berjalan kaki saat musim kemarau, tetapi hanya bisa dijangkau dengan kapal pada musim penghujan.
Kultur dan Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Iquitos memiliki 2 buah universitas — Universidad Nacional de la Amazonía Peruana, adalah universitas negeri lokal, dan Universidad Particular de Iquitos, sebuah universitas swasta.