Judith Dipodiputro
Artikel biografi ini ditulis menyerupai resume atau daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae). |
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Mei 2016. |
Judith Dipodiputro | |
---|---|
Direktur Utama Produksi Film Negara (PFN) | |
Masa jabatan Agustus 2019 – Sekarang | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 12 September 1964 Praha, Republik Ceko |
Suami/istri | Widharma R. Dipodiputro |
Anak | 1 |
Sunting kotak info • L • B |
Judith Dipodiputro (lahir12 September 1964) adalah seorang profesional, aktivis sosial, pencinta film, seorang nasionalis dan relawan politik yang berasal dari Indonesia.[1] Ia menjabat Staf Khusus Menteri BUMN pada masa jabatan Menteri Rini M. Soemarno (2014 – 2019) dan Erick Thohir, Direktur Komersial PERUM BULOG (2017-2019) dan Direktur Utama PERUM Produksi Film Negara (2019 – 2021).
Menjadi Pengurus Badan Perfilman Indonesia (2022 – 2026) dan Sekretaris Yayasan Owa Jawa (2012-sekarang).
Keluarga dan Pendidikan
Judith Dipodiputro lahir di Praha, Republik Ceko berdarah campuran Jawa, Eropa dan Indian Amerika, dari pasangan Jubilin Poerwowinoto dan Guillermo Navarro seorang ekonom dan politisi berwarganegara ganda, a.l. Ecuador. Pada 1969 Ibunya kemudian menikah dengan Gunawan Iskandar Tirtodidjojo, seorang diplomat pada Kementerian Luar Negeri RI.
Anak sulung dari 7 bersaudara, Judith Dipodiputro menempuh pendidikan dasar di luar negeri. Kembali ke tanah air pada 1978, lulus dari SMP Paskalis dan SMA Santa Ursula di Jakarta. Menempuh pendidikan tinggi pada Universitas Indonesia (1983), IPMI (2006) dan menjadi IDEAS Fellow dari MIT (2011).
Menikah 1990 dengan Widharma Dipodiputro dan dikaruniai satu anak, Maral Dipodiputro.
Riwayat Karier
Judith J. Dipodiputro mengawali kariernya dibidang media dan jurnalistik, pada tahun 1983 sebagai penyiar untuk siaran berbahasa Prancis, Spanyol dan Inggris di Voice of Indonesia, hingga tahun 1993. Disela kesibukannya di VOI, ia juga aktif di TVRI selama 1 tahun (1984-1985), dan pada tahun 1992-1995 ia memperoleh kepercayaan menjadi Pimpinan Redaksi untuk Daily Executive Economic Digest.
Berawal dari media Judith J. Dipodiputro memperluas jenjang kariernya dengan menjabat sebagai Deputy General Manager for Government and Public Relations di PT Bali Holiday Villages Diarsipkan 2014-08-01 di Wayback Machine. (Operator of Club Meditranee Bali and Bintan) pada tahun 1986. Kemudian, bergabung dengan Standard Chartered Bank di bagian Industrial & Public Relations Officer Training and Developement Manager Human Resources Development Manager pada tahun 1987-1991. Di Standard Chartered Bank Judith J. Dipodiputro aktif dalam Perhimpunan Bank-Bank Asing dalam memperjuangkan tenaga kerja Indonesia. Ia juga yang mengawali keterlibatan aktif Standard Chartered Bank dalam pemberdayaan masyarakat di Indonesia.
Karier di Total E&P Indonesie
Pada tahun 2007, Judith J. Dipodiputro memulai kariernya di Total E&P Indonesie dan menjabat Vice President Corporate Communication, Government Relations and CSR pada tahun 2008 atas persetujuan Badan Pengelola Minyak dan Gas (BP MIGAS) yang kini berganti nama menjadi SKK Migas.
Pada tahun 2012, Total E&P Indonesie melakukan penghapusan jabatan dan pemutusan hubungan kerja kepada Judith sebagai Vice President Corporate Communication and Public Affairs Total E&P Indonesie dengan alasan reorganisasi, tanpa persetujuan pemerintah seperti diatur dalam Pedoman Tata Kerja (PTK) No 018/PTK/X/2008 Tentang Pengelolaan SDM KKKS, yang mengatur hubungan BPMIGAS/SKKMIGAS sebagai wakil Negara terhadap pengawasan industri Migas di Indonesia dengan Kontraktor Kontak Kerja Sama (KKKS) Migas di Indonesia.
Melalui perundingan Bipartit dan Mediasi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jakarta[2] menyimpulkan bahwa Judith j. Dipodiputro tidak bersalah, tidak ada alasan yang kuat bagi Total E&P Indonesie untuk memutus Judith J. Dipodiputro. Namun, Total E&P Indonesie menolak anjuran Disnakertrans dan mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial. PHI memutuskan bahwa kedua pokok gugatan tersebut berlawanan dengan hukum dan idealnya Judith J. Dipodiputro harus dipekerjakan kembali. Namun dengan pertimbangan disharmonisasi, maka diputuskan untuk mengabulkan gugatan Total E&P Indonesie dan dinyatakan putus hubungan kerja antara keduanya.
Upaya Kasasi ke Mahkamah Agung (MA) ditempuh oleh Judith J. Dipodiputro melalui kuasa hukumnya karena menganggap putusan PHI atas sengketa ini dapat menjadi preseden buruk bagi pelaksanaan hak pekerja/buruh di setiap Perusahaan Multinasional di Indonesia khususnya Perusahaan Migas.
Perjalanan Karier di Total E&P Indonesie
- Oktober 2007 - Maret 2008 sebagai Vice President Special Duties (DG/SPD)
- Maret 2008 - Oktober 2011 sebagai Vice President Corporate Communication, Government Relations and CSR (DG/COM)
- Oktober 2011 - Sekarang sebagai Vice President Corporate Communication and Public Affairs[3] (DG/COM)
Riwayat Organisasi
Perhatian Judith J. Dipodiputro pada bidang pendidikan diwarisi dari kakeknya yang merupakan tokoh pendidikan di Banyumas pada masa awal kemerdekaan yang menginspirasi dirinya untuk terjun menjadi guru bantu relawan pada mata pelajaran Sejarah, Pendidikan Moral Pancasila, dan Bahasa Inggris di SMA Negeri 21, SMA Negeri 5 (Filial) Jakarta antara tahun 1984-1986. Ia juga menjadi pengajar bahasa Prancis bagi calon diplomat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Luar Negeri, dan penerima beasiswa kerja sama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT) dengan Pemerintah Prancis.
Selain itu, ia salah satu inisiator terbentuknya Dewan Pendidikan Kabupaten dan berdirinya Politeknik Migas di Handil, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Bidang Pendidikan
- Asisten Kepala Sekolah SMP Pringsewu, Lampung (1983-1984)
- Silver Unicorn Productions: Productions house for children and educational programs (1989)
- Yayasan Tiara Indonesia (1993-1998)
- Yayasan Ibunda Istianah
- Yayasan Luhur Bakti Pertiwi (2013)
Bidang Kesehatan dan Olahraga
- Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Humas, 1984-1988)
- Perhimpunan Donor Darah Indonesia (Wakil Ketua Bidang Hubungan Internasional, 1986-2000)
- Federation Internationale des Organizations de Donneurs de Sang Benevoles (Liaison Officer Dewan Pengurus, 1991-2000)
- Pengurus Besar Bola Voli Indonesia (Wakil Ketua Umum Bidang Kerja sama Internasional, 1994-1998)
- Pengurus Besar Drum Corps dan Marching Band Indonesia (Wakil Sekretaris Umum, 2004-2008)
- Komite Olahraga Nasional Indonesia (Staf Ahli Ketua Umum, 2012-sekarang)
Bidang Lingkungan Hidup dan Kebudayaan
- Yayasan Kalpawilis (pengurus, 1994-1996)
- Yayasan Bakti Total Bagi Indonesia Lestari (Pendiri dan Pengawas, 2008-sekarang)
- Yayasan Owa Jawa (pengurus, 2012-2016)
Bidang Pemberdayaan Ekonomi
- Yayasan Tiara Bakti (Ketua Bidang Pemasaran Luar Negeri, 1994-1998)
- Yayasan Rumah-Indonesia (1998)
- Yayasan Dian Insani Abadi (pengurus, 2000-2004)
- Yayasan Bakti Total Bagi Indonesia Lestari (Pendiri dan Pengawas, 2008-sekarang)
- Koperasi KOMIRA (Penasihat, 2011-sekarang)
Bidang Kebutuhan Khusus
- Yayasan Pembinaan Anak Cacat (Humas, 1984-1986)
- Yayasan Permata Hati Ibu (2000)
Pengalaman Diplomasi dan Pemerintahan
Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Portugal (PPIP) (1991 - 1999)
Kualitas kemampuan komunikasi dan jaringan Judith J. Dipodiputro teruji saat ia bertugas sebagai Direktur Eksekutif Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Portugal (PPIP), sebuah lembaga nirlaba yang dibentuk atas inisiatif beberapa tokoh Timor Timur (sekarang Timor Leste) bersama tokoh-tokoh nasional serta purnawirawan; dengan dukungan Departemen Luar Negeri.
Pada masa-masa itu tidak ada hubungan diplomatik antara Indonesia – Portugal, bahkan ditandai dengan berbagai kebuntuan dalam negosiasi. Beberapa pencapaian Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Portugal (PPIP) selama 8 tahun Judith Dipodiputro bertugas:
- Terbentuknya di Lisbon, PIFA (Protugal-Indonesia Friendship Association) sebagai counterpart dari PPIP.
- Secara aklamasi menjadikan seorang WNI sebagai Presiden FIODS (La Fédération internationale des organisations de donneurs de sang) di Portugal, termasuk pemilih adalah beberapa organisasi Portugis dan kandidat lain adalah warga negara Portugal.
- Penandatanganan kerja sama antara LKBN-Antara dengan Kantor Berita Portugal LUSA.
- Menghadirkan Wali kota Lisbon ke Jakarta untuk menandatangani sister-city.[4]
- Penunjukkan Konsul Kehormatan Indonesia di Portugal, Luciano Coelho da Silva.
- Penyerahan tanda diplomasi tertinggi pada masyarakat Portugis sepasang Komodo, Parda dan Rinca kepada Lisbon Zoo oleh Presiden Habibie.
- Berkolaborasi menyelesaikan buku resep masakan Portugis.[5]
Kementerian Negara Pengelola Aparatur Negara (1992 - 1994)
- Penugasan pada Badan Kerjasama Otomatisasi Administrasi Negara (BAKOTAN)
- Kelompok Kerja Kajian Persiapan Desentralisasi Kewenangan Pemerintahan
Kementerian Negara Lingkungan Hidup (1993 - 1996)
- Public relations untuk beberapa program kerja sama dengan GTZ, CIDA, dan World Bank
- Membidani terbentuknya Yayasan Kalpawilis
- Menerbitkan Almanak Lingkungan Hidup Indonesia: Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Mengenai Pengendalian Dampak Lingkungan (1996).[6]
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (2001 - 2007)
Sebagai Staf Ahli di masa pemerintahan Syaukani Hasan Rais,[7] tugas dan pencapaian Judith Dipodiputro adalah:
- Membantu Kutai Kartanegara meraih predikat Zona Bebas Pekerja Anak (ZBPA[8]) versi PBB (ILO). Hal ini sekaligus menjadikan Kutai Kartanegara sebagai pemerintahan lokal pertama di dunia yang mendapatSt predikat tersebut.[9][10][11]
- Memimpin tim perumusan visi dan misi Gerbang Dayaku Diarsipkan 2014-08-17 di Wayback Machine..
- Memprakarsai kerja sama antara Kutai Kartanegara dengan sejumlah organisasi internasional, seperti ILO, UNCTAD, WTO, WIPO
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (2018)
- Staf Khusus II Menteri BUMN untuk CAPEX (Capital Expenditure)
Aktivitas Wirausaha
Judith J. Dipodiputro juga sempat berkecimpung dalam dunia wirausaha, namun untuk menghindari konflik kepentingan seluruh usahanya pun dijual saat ia mulai berkarier di Total E&P Indonesie, pada tahun 2007. Berikut usaha-usaha yang sempat dirintis oleh Judith J. Dipodiputro;
- 1983: PT Excelsior Professional Conference Organizers.
- 1989: Silver Unicorn Productions.
- 1998: PT Indoexchange Tbk.
- 2004: PT Andalan Karya Bersama
- 2004: PT Subur Karunia Alam
Pranala
- ^ http://www.unitedindiversity.org/uid/corporate.asp?page=&menuid=9&subid=11&sub=28#.VtUdBZyLS00
- ^ http://disnakertrans.jakarta.go.id/
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-06. Diakses tanggal 2016-03-01.
- ^ Rujukan kosong (bantuan)
- ^ Rujukan kosong (bantuan)
- ^ https://books.google.co.id/books/about/Almanak_lingkungan_hidup_Indonesia.html?id=iM9-AAAAMAAJ&redir_esc=y
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-08. Diakses tanggal 2016-03-01.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-01-17. Diakses tanggal 2016-03-01.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-06. Diakses tanggal 2016-03-01.
- ^ http://www.vivaborneo.com/kukar-berhasil-terapkan-zbpa.htm
- ^ http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/publication/wcms_125934.pdf