Lompat ke isi

Bujang Ganong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 Juli 2024 09.14 oleh Badak Jawa (bicara | kontrib) (Mengembalikan suntingan oleh 103.143.197.218 (bicara) ke revisi terakhir oleh Dheirawa)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Penari Bujang Ganong, bagian dari Reog Ponorogo.
Topeng Bujang Ganong dari depan.

Bujang Ganong (Ganongan) (aksara Jawa: ꦧꦸꦗꦁꦒꦤꦺꦴꦁ) atau Patih Pujangga Anom[1] adalah penari dalam kesenian Reog Ponorogo yang menggambarkan sosok patih muda (patihnya Klono Sewandono) yang cekatan, cerdik, jenaka, dan sakti. Sosok ini bagian dari Reog Ponorogo dan digambarkan dengan topeng yang mirip dengan wajah raksasa, hidung panjang, mata melotot, mulut terbuka dengan gigi yang besar/agak maju tanpa taring, wajah merah darah, dan rambut yang lebat warna hitam menutup pelipis kiri dan kanan. Dalam pementasan Reog Ponorogo, Bujang Ganong biasanya diperagakan oleh 2 orang. Tokoh ini menjadi bagian yang selalu ditunggu-tunggu oleh penonton khususnya anak-anak karena kelucuannya.[2]

Tari Bujang Ganong dalam gerak tarinya menampilkan akrobatik yang aktratif dan ekstrem, pada zaman dahulu bila dua grup bertemu saat arak-arakan, maka tiap grup reog akan menampilkan bujang ganong untuk duel akrobatik.

Saat ini Maestro Bujang Ganong adalah Hartono Leke Pakunden yang telah menciptakan pakem tari Bujang Ganong serta masih aktif memperagakan tari Bujang Ganong dan membuat topeng Bujang Ganong maupun peralatan Reog.

Selain menciptakan pakem tari Bujang Ganong, Hartono Leke juga menciptakan topeng bujang ganong dengan ciri khasnya sendiri yang kemudian menjadi pakem topeng dari Bujang Ganong Saat ini.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ disbudparpora. "Reog: Lahir, Tumbuh, dan berkembang di Ponorogo". disbudparpora.ponorogo.go.id. Diakses tanggal 2023-01-24. 
  2. ^ ditindb (17 Desember 2015). "Reog Ponorogo". kebudayaan.kemdikbud.go.id. Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemdikbud. Diakses tanggal 26 Desember 2019. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]