Lompat ke isi

Boninit

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 Juli 2024 03.30 oleh Vygukt (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Perbandinga kandungan Mg dengan SiO2 pada sejumlah tipe batuan. Keterangan: A: andesit B: basal Ba: basanit Bo: boninit D: diorit Du: dunit G: granit GD: granodiorit H: harzburgit L: lerzolit N: nefelinit NM: N-MORB P: fonolit Py: pirolit T: trasit Th: toleit busur

Boninit adalah batuan beku ekstrusif yang mafik dan tinggi akan magnesium serta silika. Batuan ini terbentuk di lingkungan busur muka, terutama selama fase awal subduksi. Batuan ini dinamakan berdasarkan tempat terbentuknya di busur Izu-Bonin di selatan Jepang. Boninit dicirikan dengan pengurangan jumlah unsur jejak yang tidak gesit (fluid nom mobile) seperti secara signifikan. Contohnya adalah unsur tanah jarang berat ditambah dengan Nb, Ta, Hf. Namun justru kaya akan unsur-unsur fluid mobile (gesit) seperti Rb, Ba,dan K. Mereka ditemukan hampir secara eksklusif di busur muka dari busur kepulauan primitif ( yang dekat dengan palung samudera) dan di kompleks-kompleks ofiolit yang merepresentasikan setting busur muka sebelumnya.

Boninit dianggap sebagai andesit primitif yang berasal dari pencairan mantel yang termetasomatisme.

Batuan intrusif arkean yang mirip dengannya (sanukitoid) telah dilaporkan terdapat di kraton-kraton kuno yang hadir lebih awal.

Petrologi

[sunting | sunting sumber]

Boninit biasanya terdiri dari fenokris berupa piroksen dan olivin yang tertanam pada matriks kaca kaya kristalit

Boninit memiliki ciri

  • Kandungan magnesium tinggi (MgO = 8-15%)
  • Kandungan titanium rendah(TiO2 < 0.5%)
  • Kandungan silika 57 - 60%
  • Tinggi akan Mg/(Mg + Fe) (0.55-0.83)
  • Unsur-unsur kompatibel mantel normal Ni = 70-450 parts per million, Cr = 200-1800 ppm
  • Ba, Sr, LREE yang tinggi dibanding dengan toleit.
  • Rasio Ti/Zr (23-63) dan rasio La/Yb (0.6-4.7)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Anthony J. Crawford and W. E. Cameron, 1985. Petrology and geochemistry of Cambrian boninites and low-Ti andesites from Heathcote, Victoria Contributions to Mineralogy and Petrology, vol 91 no. 1. Abstract[pranala nonaktif permanen]
  • Dobson, P.F., Blank, J.G., Maruyama, S., and Liou, J.G. (2006) Petrology and geochemistry of boninite series volcanic rocks, Chichi-jima, Bonin Islands, Japan. International Geology Review 48, 669–701 (LBNL #57671)
  • Dobson, P.F., Skogby, H, and Rossman, G.R. (1995) Water in boninite glass and coexisting orthopyroxene: concentration and partitioning. Contrib. Mineral. Petrol. 118,414-419.
  • Le Maitre, R. W. and others (Editors), 2002, Igneous Rocks: A Classification and Glossary of Terms: Recommendations of the International Union of Geological Sciences Subcommission on the Systematics of Igneous Rocks, Cambridge University Press, 2nd, ISBN 0-521-66215-X
  • Blatt, Harvey and Robert Tracy, 1995, Petrology, Second Edition: Igneous, Sedimentary, and Metamorphic, W. H. Freeman, 2nd, p. 176 ISBN 0-7167-2438-3
  • Hickey, Rosemary L.; Frey, Frederick A. (1982) Geochemical characteristics of boninite series volcanics: implications for their source. Geochimica et Cosmochimica Acta, vol. 46, Issue 11, pp. 2099–2115
  • Resing, J. A., K.H. Rubin, R. Embley, J. Lupton, E. Baker, R. Dziak, T. Baumberger, M. Lilley, J. Huber, T.M. Shank, D. Butterfield, D. Clague, N. Keller, S. Merle, N.J. Buck, P. Michael, A. Soule, D. Caress, S. Walker, R. Davis, J. Cowen, A-L. Reysenbach, and H. Thomas, (2011): Active Submarine Eruption of Boninite at West Mata Volcano in the Extensional NE Lau Basin, Nature Geosciences, 10.1038/ngeo1275.